Virus Covid-19 varian Omicron saat ini tengah merebak di antara masyarakat Indonesia. Varian ini pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan dan menyebar secara luas ke berbagai negara termasuk Indonesia.
Kehadiran varian Omicron menimbulkan gelombang ke-3 pandemi Covid-19 di Indonesia. Namun di sisi lain, aktivitas masyarakat secara tatap muka sedang berangsur-angsur kembali normal. Pemerintah pun memberlakukan kembali sekolah dengan sistem pertemuan tatap muka (PTM) secara 100 persen.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi sejumlah pihak. Survei Indikator Politik Indonesia melaporkan persentase tingkat kekhawatiran masyarakat terhadap kemunculan varian Omicron. Mayoritas responden yakni sebesar 41 persen merasa cukup khawatir tertular Covid-19 varian Omicron.
Kemudian, sebesar 28,5 persen responden mengaku biasa saja menghadapi virus Covid-19 varian Omicron. Di sisi lain, sebesar 25,8 persen responden menyatakan sangat khawatir tertular varian Omicron.
Sementara itu, 2,2 persen responden mengungkapkan tidak khawatir terhadap varian Omicron dan 1,7 persen di antaranya merasa tidak khawatir sama sekali. Terakhir, sebesar 0,8 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Hasil survei yang dilaksanakan pada 15 Januari hingga 17 Februari 2022 ini diharapkan mampu memberikan gambaran sikap warga di tengah situasi pandemi Covid-19 varian Omicron yang saat ini sedang menyebar luas.
Selain itu, hasil survei terhadap 626 responden ini diharapkan pula dapat memberikan gambaran faktor yang berhubungan dengan dukungan pada kebijakan pemerintah untuk mengatasi wabah, serta tingkat kepatuhan masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
Merek Vaksin Covid-19 Apa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia?
Penulis: Diva Angelia
Editor: Editor