Era sekarang sudah mengalami banyak perubahan dari berbagai sisi, termasuk teknlogi dan digitalisasi. Kedua hal tersebut yang semakin massif ikut andil dalam perubahan pada banyak aspek kehidupan masyarakat.
Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Internet (APJII), Indonesia menjadi negara dengan pengguna internet terbanyak mencapai 221 juta jiwa dari total penduduk 278 juta. Ditambah, penetrasi internet yang tinggi oleh masyarakat menyentuh angka 79,5%.
Masyarakat yang mendominasi angka tersebut berasal dari generasi z dengan angka penetrasi 34,40%. Kemudian, disusul oleh generasi milenial dengan capaian angka 30,62%. Internet dan generasi z bagai “dua sejoli” yang tidak terpisahkan.
Pasalnya, internet—yang memiliki berbagai macam platform—digunakan oleh Gen Z dan Milenial dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari: belajar, bekerja, hingga bersosialisasi. Jangkauan internet yang luas ditambah akses yang mudah menjadikan internet sebagai entitas powerful untuk mengekspresikan passion nya tanpa khawatir akan keterbatasan.
Penggunaan Media Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari
Chronically online merupakan istilah baru bagi mereka para pengguna yang memahami tren hingga kultur media sosial. Tren dan perkembangan yang kian berubah secara cepat, memerlukan pengguna untuk terus keep up agar memahami apa yang sedang terjadi pada dunia maya.
Chronically online juga dilihat dari selama apa pengguna dalam menggunakan internet dan bermain media sosial. APJII juga menyebut bahwa mayoritas masyarakat Indonesia sering menggunakan internet dengan rentang waktu yang lama. Sebanyak 54,68% masyarakat Indonesia menghabiskan waktu melakukan kegiatan di internet sebanyak 1-5 jam/hari.
Melansir The New York Times, media sosial dinilai memiliki daya tarik tersendiri bagi penggunanya sehingga sulit untuk mengalihkan perhatian pada konten serta informasi yang diperoleh. Psikolog serta pendiri Center for Internet and Technology Addiction, David Greenfield, mengatakan media sosial, internet, dan seluruh bagiannya memiliki penguatan bahwa pengguna bisa “menerima hadiah” kapanpun dan tidak dapat diprediksi kedatangannya.
Dengan demikian, seluruh pengguna perlu mengontrol waktu dan bijak dalam bermain media sosial agar dapat mengendalikan rasa impuls dan terhindar dari rasa adiktif.
Lebih dari Sekedar “Konten”
Berdasarkan IDN Research Institute, Gen Z dan Milenial memiliki tiga preferensi utama dalam melihat konten ketika berselancar di media sosial. Sebanyak 74% responden lebih menyukai konten hiburan. Hal tersebut terjadi karena konten hiburan yang hadir sebagai humor, punya alur cerita yang menarik, dan visual yang menyenangkan dapat membawa perasaan enjoy ketika melihatnya. Konten hiburan ibarat menjadi “jeda” bagi mereka yang feeds nya kerap kali terdapat topik serius.
Contoh konten hiburan yang sedang digandrungi saat ini yaitu meme. Meme merupakan konten yang dibuat dalam bentuk gambar atau video yang dibuat secara simple dan engaging dengan topik tertentu yang relevan dengan audiens. Meme juga dikaitkan sebagai bentuk ekspresi diri yang mampu menjadi alat dalam menyampaikan pesan tertentu.
"Meme lebih dari sekadar humor—meme adalah media yang kuat bagi Milenial dan Gen Z untuk mengekspresikan pemikiran mereka tentang isu-isu sosial dan budaya. Meme menyederhanakan topik kompleks, membuatnya lebih mudah dipahami dan berdampak,” jelas Pemimpin Redaksi Popbela.com, Judithya Pitana, dalam laporan tersebut.
Kemudian, 65% Gen Z dan Milenial juga memilih untuk mencari informasi yang detail dan faktual. Dapat terlihat, meski konten hiburan menjadi pilihan utama, Gen Z dan Milenial juga mengimbanginya dengan berupaya memahami konten informatif berkaitan dengan kondisi serta situasi yang sedang terjadi saat ini.
Tak hanya itu, 52% Gen Z dan Milenial juga mengandalkan konten yang berisi rekomendasi produk yang mendalam pada media sosial. Konten tersebut bisa dalam bentuk ulasan, tutorial, dan perbandingan mendetail terkait produk yang dituju.
Gen Z dan Milenial kini lebih memahami suatu produk yang dituju dengan melihat konten yang menyajikan transparasi dan penjelasan produk secara komprehensif. Dengan demikian, dapat membantu mereka dalam mengambil sebuah keputusan.
Kini, internet berevolusi sebagai sesuatu yang lebih luas. Konten dalam media sosial tak lagi sebagai “pelarian” dari dunia nyata melainkan memiliki fungsi yang mendalam untuk kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama Gen Z dan Milenial.
Baca Juga: Konten Media Sosial Favorit Warga Indonesia
Penulis: Aisyah Fitriani Arief
Editor: Editor