Perayaan Idulfitri di Indonesia identik dengan budaya mudik atau pulang ke kampung halaman. Maka, tak heran bila jalan tol, stasiun, pelabuhan, terminal, hingga bandara ramai dipadati oleh para pemudik.
Merujuk data OAG Aviation Worldwide Limited, padatnya penumpang selama periode mudik Lebaran 2024 menjadikan Bandara Soekarno-Hatta sebagai yang tersibuk di Asia Tenggara. Tercatat, kapasitas kursi penerbangannya mencapai 3,34 juta kursi pada April 2024, mengalahkan Bandara Changi di Singapura yang mencapai 3,31 juta kursi dan Bandara Suvarnabhumi di Thailand yang mencapai 3,03 juta kursi.
“Periode angkutan lebaran selama 16 hari atau pada 3 - 18 April ini turut mendorong Bandara Soekarno-Hatta menjadi yang tersibuk di Asia Tenggara. AP II selaku operator bandara bersama dengan maskapai, serta didukung penuh regulator, mampu memenuhi tingginya permintaan yang ada selama peak season angkutan lebaran," kata Vice President of Corporate Communication PT Angkasa Pura II Cin Asmoro dalam keterangan tertulis pada Kamis (18/4/2024).
Lebih lanjut, Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Dwi Ananda mengungkapkan bahwa pada periode 3-15 April 2024 atau H-7 hingga H+4 Lebaran 2024, jumlah pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 2,02 juta orang atau naik 7% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1,88 juta orang.
Dwi menuturkan, hal tersebut dapat terjadi karena adanya kolaborasi yang baik di antara seluruh stakeholder, sehingga menjadikan operasional dan pelayanan tetap terjaga di tengah tingginya lalu lintas penerbangan.
Adapun Bandara Soekarno-Hataa juga telah melayani permintaan penerbangan tambahan sebanyak 1.117 penerbangan dengan rata-rata harian sebanyak 53 penerbangan. Dilaporkan, jumlah keseluruhan pesawat yang tersedia selama periode mudik Lebaran mencapai 16.978 penerbangan atau melonjak sebanyak 5%.
Sementara, untuk destinasi domestik selama angkutan Lebaran di antaranya, Denpasar – Bali (215.112 pax), Kualanamu – Medan (157.452 pax), dan Juanda – Surabaya (122.979 pax). Sedangkan untuk penerbangan internasional meliputi, Singapura (146.652 pax), Kuala Lumpur – Malaysia (117.933 pax), dan Jeddah – Arab Saudi (42.583 pax).
Dwi mengatakan, kesiapan infrastruktur dan fasilitas di sisi udara dan sisi darat berperan signifikan dalam memastikan kelancaran penerbangan dan layanan kepada seluruh penumpang pesawat.
“Di tengah tingginya lalu lintas penerbangan selama angkutan Lebaran, sangat penting untuk menjaga keandalan fasilitas dan infrastruktur,” ujarnya.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya
