Jumlah Warisan Dunia Indonesia di UNESCO Terbanyak se-Asia Tenggara, Ini Daftarnya

Indonesia menjadi negara dengan warisan dunia UNESCO terbanyak di Asia Tenggara. Jumlah warisan mencapai 9 situs

Jumlah Warisan Dunia Indonesia di UNESCO Terbanyak se-Asia Tenggara, Ini Daftarnya Kompleks Candi Prabanan, salah satu warisan dunia Indonesia │ zampe238/Shutterstock

Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan atau United Nations Educationals, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) merupakan badan khusus di bawah naungan PBB yang memiliki misi untuk mendorong identifikasi, perlindungan, dan pelestarian warisan budaya dan alam di seluruh dunia yang dianggap memiliki nilai luar biasa bagi kemanusiaan.

Melalui misi tersebut, UNESCO memiliki 5 program utama yang mencakup berbagai bidang, di antaranya pendidikan, ilmu pengetahuan alam, ilmu sosial dan pembangunan manusia, budaya, serta komunikasi dan informasi.

Berdasarkan statistik dirilis UNESCO, sebanyak 1.157 properti warisan dunia dari total 167 negara telah tertulis. Warisan tersebut terdiri dari tiga kategori, yakni kultural, alami, dan campuran.

Dari jumlah tersebut, 47,19% warisan dunia tersebar di wilayah Eropa dan Amerika Utara. Angka tersebut disusul oleh wilayah Asia dan Pasifik dengan total warisan sebanyak 23,94%. Posisi ketiga diisi oleh Amerika Latin dan Karibia dengan jumlah 12,62%, dilanjutkan wilayah Afrika sebesar 8,67%, dan negara-negara Arab sebesar 7,78%.

Khusus di Asia Tenggara, UNESCO telah menetapkan 42 warisan dunia berasal dari 9 negara berbeda. Dari negara-negara tersebut, Indonesia memiliki jumlah warisan dunia terbanyak, yakni 9 situs warisan.

Urutan kedua ditempati oleh Vietnam dengan jumlah warisan dunia sebanyak 8 situs. Kemudian, Filipina dan Thailand masing-masing memiliki 6 situs, Malaysia 4 situs, Kamboja dan Laos masing-masing 3 situs, Myanmar 2 situs, dan Singapura 1 situs.

Situs warisan dunia Indonesia yang didaftarkan di UNESCO memiliki dua kategori, yakni warisan budaya dan warisan alam. Dalam warisan budaya, UNESCO memiliki program budaya yang berfokus pada promosi budaya yang dimiliki suatu negara, pemeliharaan keanekaragaman budaya, dan perlindungan warisan budaya.

Warisan budaya Indonesia yang terdaftar di UNESCO ialah Kompleks Candi Borobudur, Kompleks Candi Prambanan, Situs Manusia Purba Sangiran, Sistem Subak Jatiluwih Bali, dan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto.

Sedangkan untuk warisan alam, Indonesia memiliki tiga, yakni Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Komodo, dan Taman Nasional Lorentz.

Selengkapnya, berikut ini daftar warisan dunia yang berlokasi di Indonesia merujuk pada datar UNESCO.

1. Kompleks Candi Borobudur

Candi Borobudur merupakan monumen candi Buddha terbesar di dunia. Kompleks candi tersebut terletak di daerah Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur telah diakui UNESCO menjadi warisan budaya Indonesia pada 1991.

Akan tetapi, monumen candi tersebut telah mendapatkan bantuan pemugaran dari UNESCO sejak 1970-an. Pemugaran itu merupakan proyek pemugaran Candi Borobudur ke-2. Sebelumnya, pemugaran telah dilakukan pada 1965 oleh pemerintah Indonesia.

Dalam pemugaran ke-2, didapati penyebab struktur Candi Borobudur mengalami kerusakan, yakni aliran air yang masuk melalui celah-celah candi dan keberadaan mikrobiologi. Hal ini dijelaskan langsung oleh Dr. I Gusti Ngurah Anom, salah satu tokoh yang terlibat dalam pemugaran.

“UNESCO kemudian mengirimkan ahli untuk meneliti. Ternyata ada dua penyebabnya. Pertama, air yang masuk ke celah-celah candi, masuk ke dalam candi yang terbuat dari tanah, lalu tanahnya keluar melalui celah batu sehingga fondasinya lesak. Kedua, penyebabnya mikrobiologi. Jadi karena jamur, ganggang, atau kerak,” ujar Anom saat peresmian Prasasti Pelaku Pemugaran Candi Borobudur di Pelataran Kenari, Kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (13/9/2022), dikutip dari kemdikbud.go.id.

2. Kompleks Candi Prambanan

Kompleks Candi Prambanan merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Kompleks ini terdiri dari beberapa candi, yakni Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Bubrah, dan Candi Lumbung.

Kompleks Candi Prambanan memiliki 508 candi, sedangkan Candi Prambanan atau Candi Loro Jongrang sendiri tersusun dari 240 candi. Kompleks candi ini terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta.

Candi Prambanan pernah mengalami kerusakan akibat gempa bumi dan letusan gunung berapi sehingga beberapa kali telah dilakukan pemugaran. Kompleks Candi Prambanan diakui oleh UNESCO pada 1991 bersamaan dengan peresmian Candi Borobudur.

3. Situs Manusia Purba Sangiran

Keberadaan situs manusia purba Sangiran sangat penting bagi perkembangan ilmu di dunia. Hal ini disebabkan Sangiran memiliki 50 fosil Meganthropus palaeo dan Pithecanthropus erectus/Homo erectus. Oleh karenanya, Sangiran menjadi kunci untuk mempelajari dan memahami evolusi manusia.

Situs Manusia Purba Sangiran terletak di dua kabupaten, yakni Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Situs tersebut telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO Nomor 593 pada tahun 1996 dengan nama The Sangiran Early Man Site.

4. Sistem Subak Jatiluwih Bali

Sistem Subak secara umu, dikenal sebagai sistem pengairan sawah di Bali. Akan tetapi, makna Subak lebih dari itu. Subak merupakan bentuk sistem cerminan filosofi dari agama Hindu, yakni Tri Hita Karana (tiga penyebab kebaikan) yang diimplementasikan dalam kehidupan.

Tiga unsur penyebab kebaikan itu terjadi jika individu memiliki hubungan yang harmonis dengan alam roh, dunia manusia, dan alam. Oleh karena itu, masyarakat Bali hidup berdampingan secara rukun dan adil karena menganut sistem filosofi tersebut.

Beberapa komponen utama sistem Subak adalah hutan yang melindungi pasokan air, penataan relief sawah bertingkat, sawah yang dihubungkan oleh sistem kanal, terowongan dan bendungan.

Subak di Bali memiliki luas sekitar 20.000 ha yang berada di lima kabupaten, yaitu kabupaten Bangli, Gianyar, Badung, Buleleng, dan Tabanan. Jatiluwih sendiri merupakan nama desa di kabupaten Tabanan. Dalam sistem subak, pembagian 1.200 kolektif air untuk pengairan sawah dilakukan secara adil oleh 50 hingga 400 petani.

Sistem Subak Jatiluwih Bali diakui oleh UNESCO pada 29 Juni 2012.

5. Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto

Tambang Barubara Ombilin Sawahlunto ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO pada 6 Juli 2019. Ini merupakan warisan dunia kesembilan yang dimiliki Indonesia. Sisa-sisa industri batubara yang berada di Sawahlunto dianggap sebagai situs yang memiliki Nilai Universal Luar Biasa (Outstandting Universal Value) karena dua kriteria.

Pertama, dalam kriteria ii, Warisan Pertambangan Batubara Sawahlunto menunjukkan pertukaran teknologi pertambangan yang signifikan antara teknologi lokal dan teknologi Eropa. Teknologi tersebut memungkinkan ekstraksi, pemprosesan, pengangkutan, dan pengapalan batu bara secara efisien.

Kedua, dalam kriteria iv, teknologi yang dirancang menggambarkan karakteristik tahap selanjutnya dari industrialisasi global pada paruh kedua abad ke-19 dan abad ke-20. Dalam hal ini, Warisan Tambang Batubara Ombilin saat itu telah menganut tiga konsep serangkai. Tiga konsep serangkai tersebut yakni industri pertambangan batubara yang berada di Sawahlunto, selanjutnya dibawa keluar menggunakan transportasi kereta api melalui wilayah Sumatera Barat, dan sistem penyimpanan di Silo Gunung di Pelabuhan Emmahaven yang sekarang merupakan Teluk Bayur.

Hubungan tiga unsur, berupa industri tambang batubara, sistem perkeretaapian, dan pelabuhan ini berperan penting bagi pembangunan ekonomi dan sosial di Sumatera dan di dunia.

6. Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon diakui UNESCO pada 1991. Taman ini dijadikan sebagai warisan dunia berdasarkan dua kriteria. Kriteria vii, UNESCO memandang komposisi Taman Nasional Ujung Kulon sebagai fenomena alam yang luar biasa. Fenomena tersebut merupakan hasil dari aktivitas vulkanisme Gunung Krakatau di masa lalu.

Penampakan pulau Krakatau yang dipadukan laut di sekitarnya dan aktivitas vulkanik menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini didukung pula oleh kombinasi vegetasi alami dataran rendah, hutan hujan tropis, padang rumput, hutan pantai, hutan bakau, dan terumbu karang di Ujung Kulon yang menawarkan kemegahan yang luar biasa.

Ujung Kulon merupakan hutan hujan dataran rendah yang tersisa paling luas di Jawa.  Oleh karenanya, melalui kriteria x UNESCO, Taman Nasional Ujung Kulon dipandang sebagai habitat bagi sebagian spesies tanaman dan hewan yang terancam punah, terutama Badak Jawa.

7. Taman Nasional Komodo

Taman Nasional Komodo terletak di tengah kepulauan Indonesia yang berasal dari gunung berapi. Taman ini diakui sebagai warisan dunia karena taman tersebut masih memiliki komodo terbesar dan terberat di dunia. Keindahan alam taman tersebut yang merupakan kombinasi dari lereng bukit terjal dari sabana kering, kantong vegetasi hijau berduri, pantai berpasir putih, dan air biru yang jernih menjadikan taman ini lebih istimewa.

Taman Nasional Komodo diakui dan diresmikan UNESCO pada 1991.

8. Taman Nasional Lorentz

Taman Nasional Lorentz terletak di Papua. Diakui UNESCO pada 1999, taman ini memiliki banyak kelebihan. Salah satunya ialah taman Nasional Lorentz menjadi tempat berlindung bagi beberapa spesies, di antaranya tanaman purba Gondwana dan burung cendrawasih MacGregor.

Taman Nasional Lorentz adalah satu-satunya kawasan lindung di dunia yang menggabungkan transek ekologi berkelanjutan dari puncak gunung yang tertutup salju ke lingkungan laut tropis, termasuk lahan basah dataran rendah yang luas. 

9. Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera

Hutan Hujan Tropis Sumatera terdiri dari tiga taman nasional, yakni Gunung Leuser (TNGL), Kerinci Seblat (TNKS) dan Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Oleh karena itu, taman ini menjadi salah satu kawasan konservasi terbesar di Asia Tenggara.

Taman ini diakui UNESCO pada 2004 karena menyimpan keanekaragaman hayati. Salah satu keanekaragaman tersebut ialah spesies bunga bangkai Rafflesia arnoldi yang merupakan bunga terbesar di dunia dan Amorphophallus titanium, bunga tertinggi di dunia.

Penulis: Aslamatur Rizqiyah
Editor: Editor

Konten Terkait

10 Pasukan Elit Paling Kuat di Asia, 1 dari Indonesia

Setiap negara di dunia umumnya memiliki pasukan elit, termasuk Indonesia. Beberapa pasukan elit yang ada bahkan memperoleh pengakuan di dunia atas kekuatannya.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook