Jumlah Korban Meningkat Konsisten, Ini Sektor Usaha dengan Kecelakaan Kerja Terbanyak

Menurut data Kemnaker, jumlah kasus kecelakaan kerja di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun.

Jumlah Korban Meningkat Konsisten, Ini Sektor Usaha dengan Kecelakaan Kerja Terbanyak Ilustrasi pekerja yang mengalami kecelakaan kerja | ME Image/Shutterstock

Meskipun ekonomi global sempat terhambat karena pandemi Covid-19, namun rupanya sebagian sektor usaha masih harus menggenjot bisnisnya. Bahkan tercatat, jumlah pekerja yang mengalami kecelakaan kerja meningkat pada tahun 2020.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui laporannya mencatat, angka kecelakaan kerja di Indonesia mencapai 221.740 kasus sepanjang tahun 2020. Jumlah korban kecelakaan kerja pun meningkat sebanyak 5,6 persen menjadi 234.370 pada tahun 2021.

Sementara, jumlah pekerja yang meninggal akibat kecelakaan kerja menurun dari 4.007 orang di tahun 2019 menjadi 3.410 di tahun 2020 dan meningkat lagi menjadi 6.552 di tahun 2021. Sedangkan, biaya kompensasi yang dikeluarkan BPJS Ketenagakerjaan menurun di tahun 2020 menjadi Rp1,56 triliun dari Rp1,58 triliun pada tahun 2019 tetapi meningkat lagi di tahun 2021 menjadi Rp1,79 triliun.

Sayangnya, data kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di Indonesia belum sepenuhnya dikelola dengan komprehensif. Data ini masih terbatas dari 30,6 Juta pekerja yang telah menjadi peserta aktif program BPJS Ketenagakerjaan atau 27,3 % dari total 126,51 juta pekerja di Indonesia.

Persentase kasus kecelakaan kerja berdasarkan sektor usaha | Goodstats

Adapun, kasus kecelakaan kerja paling sering terjadi di sektor usaha aneka industri sebanyak 22,3%. Data ini diikuti oleh empat sektor usaha lainnya, yakni perdagangan dan jasa (21,4%), pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan (17,3%), industri barang konsumsi (15,5%) dan sektor usaha industri dasar dan kimia (12,1%).

Terdapat kecederungan peningkatan jumlah kasus secara konsisten pada sektor usaha perdagangan dan jasa serta industri barang konsumsi. Pada tahun 2021, sektor industri barang konsumsi meningkat mencapai 38.879 kasus dari 33.483 di tahun 2020. Sementara, sektor perdagangan dan jasa meningkat sebanyak 52.224 pada 2021 dari 46.426 di tahun 2020.

Untuk menekan jumlah korban kecelakaan kerja, Soehatman Ramli selaku Ketua World Safety Organization (WSO) Indonesia berpendapat bahwa pembangunan budaya keselamatan atau safety culture sangat penting untuk menjadi pondasi dalam membangun kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

“Apalagi, kasus kecelakaan kerja ini jelas amat merugikan bahkan menurut International Labour Organization (ILO), kerugian kecelakaan di tempat kerja bisa menggerogoti GNP suatu negara sampai 4-7 persen,” tuturnya dalam acara World Safety Organization Indonesia Safety Culture Awards (WISCA) 2023 pada Senin, (27/2).

Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Apa Pendapat Publik Soal Putusan MK Atas Sengketa Pemilu 2024?

Dalam beberapa survei, opini publik soal sengketa Pemilu 2024 menunjukkan keberagaman. Salah satu latar belakang yang berpengaruh adalah pilihan di Pemilu lalu.

Menormalisasi Skincare bagi Kaum Pria

Tidak hanya wanita, skincare dibutuhkan oleh semua kalangan, termasuk laki-laki. Bahkan penggunaan skincare justru lebih dibutuhkan oleh laki-laki.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X