Ramadan tinggal menghitung hari, sebagai salah satu acara keagamaan terbesar di tanah air, tidak heran kalau warga Indonesia sudah mulai mempersiapkan alokasi anggaran untuk menyambut bulan suci ini. Berbagai keperluan baru yang membutuhkan biaya tak sedikit membuat banyak orang mulai merencanakan pengeluaran sejak jauh-jauh hari.
Pemerintah akan menetapkan 1 Ramadan 2025 melalui sidang isbat yang akan dilaksanakan pada Jumat (28/2/2025) di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat. Sementara itu, jika dilihat dari Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) 1446 H, Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan tahun ini pada Sabtu, 1 Maret 2025. Lebaran Idulfitri akan jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025.
Pengeluaran Bertambah?
Menurut survei yang diadakan Jakpat yang membahas perilaku masyarakat Indonesia selama Ramadan 2025, mayoritas responden menyatakan adanya pertambahan pengeluaran selama Ramadan. Pengeluaran dari 70% responden tercatat naik pada Ramadan tahun ini ketimbang bulan-bulan non-Ramadan lain, sementara itu 48% responden mengaku pengeluarannya bertambah dibanding Ramadan 2024.
Hanya 18% responden yang menyebutkan pengeluarannya tetap sama dengan bulan-bulan lain non-Ramadan dan 36% yang mengaku pengeluarannya sama dengan Ramadan tahun lalu. Sebaliknya, pengeluaran untuk Ramadan 2025 dari 12% responden tercatat lebih rendah dibanding bulan non-Ramadan dan 17% lebih rendah dibanding Ramadan tahun lalu.
Secara keseluruhan, terdapat kenaikan pengeluaran pada Ramadan 2025 ini, yang bisa didorong oleh kenaikan daya beli maupun harga-harga kebutuhan di pasar. Adapun pengeluaran tersebut terbagi ke dalam beberapa keperluan, mulai dari zakat, keperluan makanan, belanja, mudik, hadiah, dan lain-lain,
Hasil survei menyebutkan bahwa zakat, infaq, dan sedekah meraih alokasi anggaran tertinggi untuk Ramadan tahun ini, seperti dipilih oleh 82% responden. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan, baik saat Ramadan maupun Idulfitri, juga tercatat jadi prioritas utama bagi 75% responden, disusul biaya untuk acara buka bersama yang sering diadakan selama puasa.
Belanja kebutuhan Ramadan dan keperluan lain turut mengambil porsi besar dalam pengeluaran selama Ramadan. Mudik, hadiah, hingga liburan menjadi pengeluaran lain yang harus diwaspadai selama Ramadan.
Mayoritas responden memanfaatkan gajinya sebagai sumber pembiayaan selama Ramadan 2025, dengan capaian 69%. Meski begitu, 52% responden juga menggunakan tunjangan hari raya (THR) yang biasa dibagikan selama Lebaran dan 29% memanfaatkan tabungannya sendiri. Meski begitu, masih ada 7% responden yang memilih melakukan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan biaya selama Ramadan 2025 ini.
Produk Pakaian Masuk Daftar Belanja Utama
Produk pakaian bertengger di posisi teratas daftar belanja selama Ramadan tahun ini, dengan 91% responden memilih pakaian sebagai produk utama untuk dibeli, disusul oleh peralatan ibadah dengan 68% dan aksesoris pakaian dengan 58%. Sementara itu, ada pula yang mengalokasikan anggarannya untuk pembelian furnitur baru, peralatan elektronik, hingga kendaraan, meski proporsinya tercatat jauh lebih rendah.
Data ini mencerminkan bagaimana pakaian baru masih menjadi prioritas dalam menyambut hari raya Idulfitri, disusul keperluan esensial lain seperti peralatan ibadah hingga gadgets.
Survei Jakpat ini melibatkan 1.974 responden, 1.702 di antaranya merupakan Muslim, pada 15-16 Januari 2025 melalui Jakpat mobile app, dengan margin of error di bawah 5%.
Baca Juga: E-commerce Jadi Tempat Belanja Elektronik Terpopuler di Ramadan 2025
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor