Jelang Pilkada 2024, Isu Ekonomi Jadi Perhatian Utama Warga Jabar

Tidak hanya itu, mayoritas warga Jawa Barat menginginkan pemimpin yang mendengarkan rakyat dan memperjuangkan kepentingannya.

Jelang Pilkada 2024, Isu Ekonomi Jadi Perhatian Utama Warga Jabar Gedung Sate | Wikimedia/Gunawan

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 tinggal menghitung hari. Ajang pesta demokrasi besar-besaran ini akan dilaksanakan serentak di seluruh wilayah di Indonesia untuk memilih para pemimpin setingkat daerah yang akan menjabat selama 5 tahun ke depan.

Dinamika antar pasangan calon menjadi hal menarik untuk diperhatikan, tak terkecuali di Jawa Barat. Keempat calon gubernur saling berlomba merebut sentimen positif wargi Jabar melalui pemaparan visi misi yang menjawab tantangan yang dihadapi provinsi terpadat di Indonesia saat ini.

Para calon gubernur dan wakil gubernur telah mengadakan debat perdana pada Senin (11/11/2024) di Graha Sanusi Kampus Unpad, Bandung. Mengangkat tema Membangun Jawa Barat Menuju Masyarakat Digital yang Sejahtera dan Berdaya Saing Global, setiap paslon memaparkan visi, misi, dan program unggulannya untuk memenangkan hati masyarakat.

Adapun keempat pasangan calon yang bertanding di kontestasi Pilkada Jabar 2024 ini adalah Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina di nomor urut 1, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja di nomor urut 2, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie di nomor urut 3, serta Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan di nomor urut 4.

Isu Ekonomi Jadi Fokus Utama Warga Jabar

Banyak isu yang masih harus dibenahi di Jawa Barat. Menurut survei Jakpat, sebanyak 78% responden menyebutkan isu ekonomi menjadi masalah utama yang harus diperbaiki. Isu ini berkaitan dengan harga kebutuhan pokok yang semakin mahal, sementara pendapatan masih terus stagnan, membuat banyak warga Jawa Barat yang kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Isu ekonomi jadi masalah yang banyak disuarakan warga Jabar | GoodStats
Isu ekonomi jadi masalah yang banyak disuarakan warga Jabar | GoodStats

Selain isu ekonomi, isu pengangguran menjadi fokus perhatian dari 65% responden. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Jawa Barat mencapai 6,75% di Agustus 2024, turun 0,69% poin dibanding Agustus 2023 yang sebesar 7,44%. Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2024 pun mencapai 26,19 juta orang, naik 0,79 juta orang dibanding Agustus 2023.

Meski angka pengangguran turun, isu ini masih menjadi kekhawatiran warga Jawa Barat. Semakin sulitnya mencari pekerjaan ditambah dengan syarat yang kadang tidak masuk akal menambah tinggi angka pengangguran di provinsi ini.

Di sisi lain, isu pendidikan, seperti biaya kuliah yang semakin mahal, turut menjadi fokus perhatian dari 65% responden. Jawa Barat terkenal dengan kampus-kampusnya yang berkualitas dan terakreditasi. Namun biaya kuliah yang tinggi membuat tidak semua orang bisa mendapatkan privilese untuk menempuh pendidikan tinggi. 

Selain ketiga masalah utama tersebut, isu terkait kesehatan, dampak lingkungan, transparansi pelayanan publik pemerintah, ketersediaan transportasi umum, dan pengembangan pariwisata lokal turut disuarakan. Perbaikan pariwisata lokal diharapkan dapat membantu menambah pendapatan daerah dan membantu perekonomian lokal, seperti yang diharapkan oleh 28% responden.

Faktor Apa yang Dipertimbangkan dalam Memilih Pemimpin?

Mengingat isu-isu yang disuarakan di atas, lantas pemimpin seperti apa yang sebenarnya diinginkan warga Jawa Barat? Berdasarkan hasil survei yang sama, warga Jabar menginginkan pemimpin yang mau mendengarkan aspirasi rakyat.

Warga Jabar menginginkan pemimpin yang mendengarkan rakyat dan mau memperjuangkan kepentingannya | GoodStats
Warga Jabar menginginkan pemimpin yang mendengarkan rakyat dan mau memperjuangkan kepentingannya | GoodStats

Adapun 5 dari 10 masyarakat menginginkan pemimpin yang mendengarkan aspirasi rakyat. Tidak hanya itu, 51% responden juga ingin pemimpin yang mau memperjuangkan kepentingan masyarakat, menyuarakan isu-isu yang memang dipandang mengkhawatirkan oleh warga.

Selain kedua hal tersebut, warga Jabar menginginkan pemimpin yang bisa memberikan program pendidikan formal gratis (48%), membantu pelaku usaha menengah kecil (47%), memahami permasalahan kota (47%), hingga menepati janji-janjinya untuk membenahi isu sosial dan politik di Jawa Barat (45%). Sementara itu, 30% responden juga memilih pemimpin berdasarkan visi dan misi partai pengusungnya.

Adapun pengambilan data dilakukan pada 27 Agustus-3 September 2024 terhadap 1.478 responden di Jawa Barat. Tingkat kepercayaan survei adalah sebesar 95% dengan margin of error sebesar 2,55%.

Baca Juga: Elektabilitas Pilgub Jawa Barat 2024: Dedi-Erwan Unggul

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

KPK Selamatkan Rp2,49 Triliun di 2020-2024

KPK tercatat menyelamatkan aset sebesar Rp2,49 triliun dalam periode 2020-2024 dan telah menindak 597 kasus pidana korupsi.

UMK 2025 Naik 6,5%: Daftar Wilayah dengan Upah Tertinggi dan Terendah

UMK 2025 mengalami kenaikan sebesar 6,5%, dengan Kota Bekasi menjadi yang tertinggi dan Banjarnegara yang memiliki upah terendah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook