Jawa Barat Jadi Provinsi dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi 2024, Apa Solusinya?

Jawa Barat jadi provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di 2024, mencapai 6,75%, meski trennya cenderung menurun dari tahun ke tahun

Jawa Barat Jadi Provinsi dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi 2024, Apa Solusinya? Ilustrasi Pengangguran | Pexels

Pengangguran menjadi salah satu isu yang banyak dibahas dalam debat Pilkada 2024 di berbagai daerah, tak terkecuali di Jawa Barat. Tingginya persyaratan untuk mendapat kerja ditambah dengan ketidaksesuaian (mismatch) antara kualifikasi dengan kemampuan yang dimiliki oleh pencari kerja membuat banyak orang masih menjadi pengangguran hingga saat ini. Para pengangguran yang tidak kunjung terserap ke tenaga kerja lama kelamaan akan menambah beban bagi negara, apalagi di kalangan anak muda. Bonus demografi tidak dapat dimanfaatkan dengan maksimal, sumber daya manusia yang harusnya bisa berkontribusi bagi negara malah dibiarkan menganggur, entah karena kemampuannya yang kurang atau lapangan kerjanya yang minim.

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) edisi Agustus 2024 menyebutkan bahwa jumlah angkatan kerja pada Agustus 2024 mencapai 152,11 juta orang. Jumlahnya naik 4,4 juta orang dibanding Agustus 2023.

Meski begitu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada bulan tersebut mencapai 4,91%, turun tipis 0,41% dibanding tahun sebelumnya. TPT menggambarkan jumlah tenaga kerja yang tidak terserap pasar kerja. TPT sebesar 4,91% berarti dari 100 orang angkatan kerja, ada sekitar 5 orang yang menganggur. Adapun TPT tertinggi ditemukan di kalangan lulusan SMK, nilainya mencapai 9,01%.

Tingkat Pengangguran Jabar Capai 6,75%

Jawa Barat jadi provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di 2024, mencapai 6,75% | GoodStats
Jawa Barat jadi provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di 2024, mencapai 6,75% | GoodStats

Data BPS menyebutkan bahwa tingkat pengangguran di Jawa Barat menjadi yang tertinggi secara nasional, mencapai 6,75%. Nilainya turun dari Agustus 2023 yang sebesar 7,44%, meski masih jadi yang tertinggi di Indonesia.

Banten mengisi posisi kedua dengan tingkat pengangguran sebesar 6,68%, diikuti Papua Barat Daya dan Papua yang sama-sama memiliki tingkat pengangguran sebesar 6,48%.

Sebaliknya, provinsi dengan tingkat pengangguran terendah diraih oleh Papua Pegunungan dengan 1,32%, disusul Bali dengan 1,79% dan Nusa Tenggara Barat dengan 2,73%.

Tren Pengangguran Jabar

Tren pengangguran Jabar dari tahun ke tahun | GoodStats
Tren pengangguran Jabar dari tahun ke tahun | GoodStats

Tingkat pengangguran di Jawa Barat cenderung turun dalam 5 tahun terakhir. Titik tertinggi diraih pada Agustus 2020, di mana TPT mencapai 10,46%. Hal ini didorong oleh pandemi Covid-19 yang mulai membatasi aktivitas sosial, mengakibatkan proses rekrutmen dan pencarian kerja menjadi terhambat. Tidak hanya Jawa Barat, TPT di seluruh provinsi juga mengalami lonjakan di periode tersebut. TPT nasional bahkan mencapai 7,07%.

Namun setelahnya, Jawa Barat tercatat semakin pulih dari pandemi, terlihat dari penurunan TPT ke tingkat pra-pandemi, bahkan di tahun ini, TPT sudah lebih rendah dibanding masa sebelum pandemi. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus memperbaiki sektor pekerjaan guna memastikan setiap warga Jabar bisa terserap ke lapangan kerja yang sesuai.

5 dari 100 Warga Jabar Menganggur, Apa Solusinya?

Pengangguran menjadi salah satu topik yang dibahas dalam debat Pilkada Jabar 2024 pada Senin (11/11/2024) lalu. Menariknya, strategi utama untuk mengatasi pengangguran dari setiap pasangan calon adalah dengan menciptakan lapangan kerja yang besar. Pasangan Acep-Gitalis mengatakan akan membuka 1 juta lapangan kerja baru dan membuka peluang usaha bagi ibu-ibu dan janda di Jawa Barat.

Sementara itu, pasangan Jeje-Ronal mengaku akan membuka 1,5 juta lapangan kerja di Jawa Barat dan turut mengusung program Seblak, yakni Sekolah Berbasis Latihan Kerja untuk membangun keterampilan dasar. 

Tidak mau kalah, pasangan Syaikhu-Ilham pun balik membalas bahwa mereka akan menciptakan 3 juta lapangan kerja melalui kolaborasi antara pemerintah dengan dunia usaha.

Terakhir, pasangan Dedi-Erwan akan fokus pada pendidikan vokasi dengan membangun SMK istimewa di wilayah-wilayah industri melalui kerja sama dengan perusahaan, sehingga lulusan bisa langsung bekerja di perusahaan terkait nantinya.

Baca Juga: Standar Hidup Layak Orang Indonesia Naik Jadi Rp1,03 Juta per Bulan, Jakarta Tertinggi

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

Isu Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan 2025

Isu mengenai kenaikan iuran BPJS Kesehatan tahun depan kembali mencuat setelah disebut-sebut bisa menjadi solusi untuk defisit saat ini.

KPK Selamatkan Rp2,49 Triliun di 2020-2024

KPK tercatat menyelamatkan aset sebesar Rp2,49 triliun dalam periode 2020-2024 dan telah menindak 597 kasus pidana korupsi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook