Makeup merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh manusia untuk memperbaiki keadaan dirinya secara fisik. Terkadang, makeup juga digunakan sebagai sarana untuk mengapresiasi diri serta meningkatkan kepercayaan diri para pemakainya.
Pemakaian makeup yang baik diyakini akan memperindah penampilan seseorang, yang berujung ke citra positif yang akan ada pada pemakainya tersebut. Biasanya, makeup digunakan saat bepergian ke luar rumah, seperti saat bersekolah, bekerja, atau melakukan aktifitas luar lainnya.
Terdapat banyak sekali jenis makeup yang digunakan oleh masyarakat. Beberapa diantaranya adalah makeup untuk bibir, alis, bulu mata, serta untuk wajah secara keseluruhan.
Sebuah survei dirilis oleh Jajak Pendapat (Jakpat) mengenai makeup. RIlis survei kali ini diberi judul Beauty Trends Makeup & Skincare 2023. Rilis ini membahas mengenai kebiasaan makeup untuk kehidupan sehari-hari, produk makeup, serta pembelian makeup.
Simple makeup mayoritas, nomor dua justru tidak bermakeup
Dalam subhasil survei mengenai Makeup for Daily Life, mayoritas responden mengaku bahwa ia hanya menggunakan makeup yang bersifat simpel saja, atau yang biasa disebut simple makeup. Simple makeup dipilih oleh 67% responden.
"Riasan sederhana mengacu pada penggunaan produk riasan dalam jumlah terbatas," tulis Jakpat dalam rilisnya.
Dari generasi, mayoritas responden yang memilih makeup sederhana adalah Gen Z. Sementara itu, dari sisi profesi, mayoritas yang memilih makeup sederhana berstatus sebagai pelajar maupun mahasiswa.
Pada posisi kedua, terdapat responden yang malah tidak bermakeup, dengan presentase 17%. Kemudian, responden yang mengaku tidak pernah bermakeup atau memakai makeup secara penuh (full makeup) mencakup masing-masing 8% responden.
"Namun kecenderungan penggunaan full makeup dalam keseharian ditunjukkan oleh Gen Z, segmen atas, dan mereka yang bekerja," tambah Jakpat.
Pertanyaan ini diikuti oleh setidaknya 1.215 responden yang berjenis kelamin perempuan, dengan mayoritas tinggal di area Jawa.
Cara membeli makeup: beli secara online!
Terdapat subhasil survei yang membahas moda pembelian makeup masyarakat Indonesia. Dari rilis tersebut, sebanyak 81% responden memilih untuk membelinya melalui e-commerce secara online.
Kemudian, sebanyak 51% responden memilih untuk membeli secara langsung di toko kosmetik. Kembali ke moda online, 44% responden memilih membeli makeup di media sosial.
"Akun media sosial dan iklan media sosial menjadi 2 sumber informasi utama bagi responden mengenai produk kecantikan. Sebagian besar responden mengandalkan Instagram dan TikTok dalam mencari referensi produk kecantikan," sebut Jakpat.
Pembelian makeup melalui supermarket dan minimarket dipilih oleh 37% responden. 3 moda terbawah adalah melalui laman resmi brand (18%), department store (15%), serta sales person (10%).
"Selain di e-commerce, pria juga cenderung membeli skincare di minimarket atau supermarket," tambahnya.
Makeup dan skincare: komoditas laris dan terus bertumbuh
Perkembangan industri kecantikan lambat laun akan terus berkembang seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya merawat wajah.
Sebuah studi dari McKinsey bahkan menuliskan bahwa industri kecantikan akan terus bertumbuh setelah pandemi Covid-19.
"Menyusul pemulihan yang solid sejak puncak pandemi COVID-19, pasar kecantikan diperkirakan akan mencapai sekitar $580 miliar pada tahun 2027, dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 6 persen per tahun," kata McKinsey dalam rilisnya.
Berbagai inovasi harus dilakukan untuk semakin mewadahi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan di bidang kecantikan. Salah satu yang digadang-gadang akan diminati adalah kosmetik yang memperhatikan aspek lingkungan hidup.
"Konsumen semakin sadar akan pentingnya menggunakan produk kosmetik yang aman dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, produk kosmetik alami dan vegan diperkirakan akan semakin populer di tahun 2024," tulis sebuah analisis dari NanoNatura.
Penulis: Pierre Rainer
Editor: Iip M Aditiya