Pada 13 Juni 2024, para siswa/i di seluruh Indonesia merasakan ketegangan secara bersamaan. Pengumuman Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNBT) 2024 telah diumumkan secara serentak di jam 15.00 WIB melalui laman resmi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).
Tim seleksi mengumumkan terdapat 231.104 pendaftar yang lulus dari 785.058 peserta resmi SNBT. Mereka terdiri dari 193.660 lulusan 2024, 31.642 lulusan 2023, dan 5.802 lulusan 2022. Selain itu, ada 189 pendaftar difabel yang dinyatakan lulus dari total 905 pendaftar difabel.
Meningkatnya Jumlah Pendaftar SNBT yang Lulus
Terdapat beberapa perubahan pada SNBT 2024, khususnya dalam pemilihan program studi (prodi) kampus tujuan. Pada sistem seleksi tahun ini, para pendaftar dapat memiliki maksimal empat pilihan prodi, yang terdiri dari dua pilihan program sarjana dan dua program vokasi (diploma tiga dan diploma empat/sarjana terapan).
Berdasarkan kebijakan ini, terdapat peningkatan dari tahun sebelumnya. Mengutip dari Tirto.id, pada tahun 2023 total peserta yang lulus di jenjang S1 adalah sebanyak 185.467 orang, sementara untuk jenjang vokasi sebanyak 37.750 orang. Apabila diakumulasikan total pendaftar yang lulus sebesar 223.217 dari 888.946 peserta.
Meningkatnya jumlah mahasiswa baru di SNBT 2024 berpengaruh terhadap persaingan antar perguruan tinggi negeri (PTN). Saat ini, terdapat 10 PTN dengan nilai rerata UTBK/SNBT tertinggi, berikut datanya di bawah ini.
Top 3 kampus Indonesia, yakni ITB, UI, dan UGM masih menempati posisi tertinggi dengan perolehan rerata nilai masing-masing 718.73, 704.83, dan 702.83. Setelah itu, diikuti oleh beberapa kampus lainnya dengan rerata nilai 600-an, dimulai dari ITS, UNAIR, UNDIP, IPB, UNPAD, UPNVJ, dan Universitas Sebelas Maret.
Baca Juga: Penghasilan Berkisar Rp3 Juta, Apakah Buruh di Indonesia Sudah Sejahtera?
Mengutip dari Detik.com, di samping posisi ITB sebagai pemegang rerata nilai tertinggi, terdapat UI dengan pendaftar nilai tertinggi, yaitu 859.13, yang diterima di S1 Teknik Elektro. Tingginya nilai dan pendaftar yang lulus di berbagai PTN Indonesia, menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam menyamaratakan pendidikan.
Upaya Penyamarataan Pendidikan
Tahun ini, para calon mahasiswa diwajibkan memilih minimal satu prodi vokasi dari keempat pilihannya. Dengan begitu, semakin banyak calon mahasiswa yang mengetahui program vokasi sehingga terjadi peningkatan pada program tersebut di setiap PTN.
Selain itu, sistem seleksi ini mendorong para calon mahasiswa untuk mengetahui lebih dekat terkait prodi pilihannya. Mengutip dalam Detik.com, menurut Kiki Yulianti selaku Dirjen Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, pemilihan program studi yang didasarkan pada bakat dan minat maka akan berujung pada meningkatnya efisiensi penyelenggaraan PTN secara nasional. Pada akhirnya, hal itu akan berdampak baik pada proses penyelesaian studi ke depannya.
Penulis: Zakiah machfir
Editor: Editor