Saling Berbeda, Intip Bagaimana Preferensi Liburan Gen Z dan Milenial Tahun 2024

Hasil survei Jakpat menunjukkan bahwa Gen Z dan Milenial memiliki gaya yang berbeda dalam berlibur

Saling Berbeda, Intip Bagaimana Preferensi Liburan Gen Z dan Milenial Tahun 2024 Ilustrasi Solo Travelling | Oleksandr P/Pexels

Mengingat tahun 2024 yang mendekati akhir, banyak di antara kita yang mulai merencanakan liburan sebagai hadiah akhir tahun. Aktivitas berlibur memang menawarkan kesempatan untuk beristirahat dan memperoleh pengalaman baru. 

Sebuah rilisan terbaru dari Jakpat bertajuk Indonesian Travel Preferences membahas lebih dalam mengenai tren liburan masyarakat Indonesia, termasuk tujuan dan teman perjalanan yang mereka pilih.

Hasil survei yang melibatkan 1.148 responden ini berhasil membandingkan preferensi liburan dari masyarakat Gen Z dan Milenial di Indonesia sekaligus.

Gen Z Tidak Punya Rencana Liburan Pasti

Pada segmen pertama, hasil survei menunjukkan perbedaan signifikan antara Gen Z dan Milenial dalam hal perencanaan liburan. Sementara Milenial memiliki tujuan liburan yang jelas, Gen Z cenderung belum memiliki rencana yang pasti.

Rencana liburan generasi Milenial lebih pasti dibandingkan Gen Z | Goodstats
Rencana liburan generasi Milenial lebih pasti dibandingkan Gen Z | Goodstats

Kategori tidak ada rencana menjadi yang paling banyak dipilih oleh Gen Z, dengan persentase mencapai 38%. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar generasi muda ini belum memiliki tujuan liburan yang jelas dalam waktu dekat.

Sementara itu, sebanyak 39% Milenial berencana berlibur ke luar kota, angka tertinggi di antara semua responden. Meskipun lebih sedikit dibandingkan Milenial, Gen Z juga menunjukkan minat yang cukup tinggi untuk rencana berlibur satu ini, dengan persentase 31%.

Pada kategori lain, baik Milenial maupun Gen Z menunjukkan preferensi yang mirip, yaitu melakukan perjalanan sehari di dalam kota. Namun, persentase Milenial yang memilih opsi ini sedikit mengungguli Gen Z sebanyak 1% dengan 26% responden.

Baik untuk staycation maupun liburan ke luar negeri, Milenial menunjukkan minat yang sedikit lebih tinggi dibandingkan Gen Z. Data menunjukkan bahwa 20% Milenial memilih staycation, sedangkan Gen Z hanya 18%. Begitu pula dengan liburan ke luar negeri, Milenial (6%) lebih banyak dibandingkan Gen Z (4%).

Milenial Lebih Senang Berlibur Dengan Keluarga

Pilihan teman liburan ternyata juga dipengaruhi oleh generasi. Survei menunjukkan bahwa Milenial dan Gen Z memiliki preferensi yang berbeda dalam hal siapa yang mereka ajak berlibur.

“Generasi milenial merencanakan liburan mereka bersama keluarga dan pasangan. Sebaliknya, Gen Z lebih cenderung merencanakan liburan bersama teman,” tulis Jakpat pada rilisnya (31/10).

Dibanding Milenial, liburan bersama teman lebih diminati Gen Z | Goodstats
Dibanding Milenial, liburan bersama teman lebih diminati Gen Z | Goodstats

Tercatat bahwa generasi Milenial cenderung lebih memilih untuk berlibur bersama keluarga atau kerabat dengan persentase sebesar 63%. Angka ini kontras dengan generasi Gen Z yang hanya 42% memilih opsi yang sama.

48% Milenial lebih memilih berlibur bersama pasangan, sedangkan hanya 30% Gen Z yang memilih opsi yang sama. Sebaliknya, Gen Z lebih suka berlibur dengan teman-teman, dengan persentase mencapai 44%. Di opsi yang sama, 15% responden Milenial menyepakati hal ini.

Adapun liburan solo populer di kalangan Gen Z. Sebanyak 23% Gen Z menyatakan lebih suka berlibur sendiri, dibandingkan dengan hanya 12% Milenial. Di sisi lain, baik Gen Z maupun Milenial sama-sama kurang tertarik untuk berlibur bersama rekan kerja, dengan persentase yang kurang dari 10%.

Baca juga: Kenapa Orang Indonesia Memilih Liburan ke Luar Negeri?

Penulis: Anbiya Mina Scuderia
Editor: Editor

Konten Terkait

21% Orang Indonesia Berikan Vitamin Setiap Hari untuk Kucing

Berdasarkan hasil survei Snapcart, 21% masyarakat Indonesia memberikan vitamin kepada kucing mereka pada setiap harinya. Lantas, apa itu baik bagi kucing?

Republik Ceko Jadi Negara dengan Pengguna Smartwatch Terbanyak di Dunia

Perbedaan ini menunjukkan bahwa meski secara global popularitas smartwatch meningkat, pola penggunaannya sangat dipengaruhi oleh konteks lokal yang unik.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook