Intip Kabupaten Paling Minim Risiko Bencana di Indonesia

Meskipun Indonesia terbilang rawan bencana, masih terdapat beberapa kabupaten yang relatif minim risiko bencana.

Intip Kabupaten Paling Minim Risiko Bencana di Indonesia Potret Banjir | hitesh choudhary/Pexels
Ukuran Fon:

Indonesia menjadi salah satu negara paling berisiko bencana di dunia. Berdasarkan WorldRiskReport 2024, Indonesia menempati peringkat kedua negara paling rawan bencana di dunia, hanya di bawah Filipina. Dalam daftar tersebut, indeks risiko Indonesia tergolong sangat tinggi. 

Bencana memiliki beragam pemicunya. Ada bencana yang diakibatkan kejadian alam seperti tsunami, gempa bumi, longsor, gelombang panas, tornado, dan masih banyak lagi. Ada pula bencana yang dipicu oleh kelakuan manusia sendiri atau biasa disebut man-made disaster seperti banjir akibat aliran sungai yang terhalang sampah, kebocoran kilang minyak, dan lain lain. 

Indonesia termasuk dalam golongan rawan bencana karena kondisi geografisnya. Lokasinya yang terletak di atas the ring of fire menjadikan kondisi geografis negara ini terbilang cukup ekstrim.

Selain itu faktor manusia juga memperparah risiko bencana di Indonesia. Deretan aktivitas sosial meningkatkan jumlah kejadian bencana, mulai dari membangun permukiman di daerah rawan terpapar kejadian alam, pembabatan hutan ilegal, dan lain-lain.

Namun, bukan berarti seluruh wilayah di Indonesia berisiko terhadap bencana. Beberapa kabupaten di Indonesia berikut memiliki indeks risiko yang berada di level sedang atau menengah.

Kepulauan Seribu menjadi Kabupaten paling aman bencana di Indonesia | Goodstats

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis buku Indeks Risiko Bencana Indonesia. Salah satu hal yang dipaparkan merupakan hasil penilaian BNPB dalam usaha mengukur tingkat risiko bencana di tiap kabupaten atau kota di Indonesia. Indeks tersebut dihasilkan dari mengkalkulasikan bahaya, kerentanan, dan kapasitas daerah tersebut.

Hasilnya Kepulauan Seribu menjadi kabupaten dengan indeks risiko bencana terendah. Kabupaten yang terletak di Provinsi Jakarta tersebut mendapat indeks terendah di 43,5. Posisi kedua diisi oleh Mamberamo Tengah dengan indeks 44,8.

Selanjutnya di urutan ketiga terdapat Kabupaten Sigi dengan indeks 48,71, diikuti oleh Sukoharjo dengan indeks 64,18, finish di peringkat keempat. Intan Jaya meraih indeks 67,2 dan Wonosobo memperoleh skor 67,98.

Daftar sepuluh besar ini turut diisi oleh Halmahera Tengah (71,64), Sleman (73,35), Klaten (78,56), dan Kudus (79,75).

Indonesia terus melakukan usaha untuk meminimalisir risiko bencana di Indonesia. Terbaru, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendirikan gedung Gedung Multi Hazard Early Warning System (MHEWS). Gedung tersebut menjadi jantung sistem peringatan dini nasional.

Baca Juga: Tren Kejadian Bencana Alam di Indonesia dalam Satu Dekade

Sumber: 

https://www.bmkg.go.id/berita/utama/bmkg-resmikan-gedung-command-center-tahan-gempa-pertama-di-indonesia-wujudkan-sistem-peringatan-dini-multi-bahaya

https://bnpb.go.id/storage/app/media/Buku%20BNPB/BUKU%20IRBI%202024_BNPB_lowres.pdf

https://reliefweb.int/report/world/worldriskreport-2024-focus-multiple-crises

Penulis: Faiz Al haq
Editor: Editor

Konten Terkait

Cari Kerja Susah, Lulusan Pascasarjana RI Pesimis

Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja untuk kelompok lulusan pascasarjana turun di bawah 100 pada Juni 2025, menunjukkan kondisi pesimis.

Jumlah Peserta BPJS Ketenagakerjaan Terus Turun, Ada Apa?

Jumlah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan terus menurun, terbaru pada Mei 2025, jumlahnya turun menjadi 39,05 juta. Apa benar imbas PHK?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook