Indonesia resmi menetapkan 36 bandara umum sebagai bandara internasional pada tahun 2025, sebagai bagian dari upaya meningkatkan konektivitas, pariwisata, dan pemerataan ekonomi. Pemerintah Direktorat Jenderal Perhubungan (Hubdar Kemenhub) menetapkan Keputusan ini dalam Menteri Perhubungan Nomor KM 37 Tahun 2025 dan KM 38 Tahun 2025.
Peningkatan jumlah bandara internasional ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat transportasi udara di Asia Tenggara. Dengan bertambahnya jumlah bandara yang melayani penerbangan internasional, akses wisatawan mancanegara dapat dengan mudah mengakses, sekaligus mendukung pertumbuhan sektor logistik, perdagangan, dan investasi di daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau.
Indonesia kini memiliki 36 bandara internasional yang tersebar di 26 provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua Barat Daya. Sebaran ini mencakup bandara utama di kota besar seperti Soekarno Hatta dan I Gusti Ngurah Rai, hingga bandara strategis di daerah pariwisata dan perbatasan seperti Komodo dan Mopah.
Adapun daftar 36 bandara internasional di Indonesia meliputi:
- Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh;
- Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Provinsi Bali;
- Bandar Udara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Provinsi Banten;
- Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta;
- Bandar Udara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat;
- Bandar Udara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah;
- Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah;
- Bandar Udara Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur;
- Bandar Udara Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur;
- Bandar Udara Kediri, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur;
- Bandar Udara Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
- Bandar Udara Supadio, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat;
- Bandar Udara Syamsudin Noor, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan;
- Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur;
- Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur;
- Bandar Udara Juwata, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara;
- Bandar Udara H.A.S. Hanandjoeddin, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
- Bandar Udara Hang Nadim, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau;
- Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah, Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau;
- Bandar Udara Radin Inten II, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung;
- Bandar Udara Pattimura, Kota Ambon, Provinsi Maluku;
- Bandar Udara Zainuddin Abdul Madjid, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat;
- Bandar Udara Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur;
- Bandar Udara El Tari, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur;
- Bandar Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua;
- Bandar Udara Frans Kaisiepo, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua;
- Bandar Udara Domine Eduard Osok, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya;
- Bandar Udara Mopah, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan;
- Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau;
- Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan;
- Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah;
- Bandar Udara Sam Ratulangi, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara;
- Bandar Udara S.M. Badaruddin II, Kota Palembang, Provinsi Sumatra Selatan;
- Bandar Udara Minangkabau, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatra Barat;
- Bandar Udara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara;
- Bandar Udara Raja Sisingamangaraja XII, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatra Utara.
“Status internasional pada suatu bandar udara membawa tanggung jawab besar. Setiap bandara harus memastikan fasilitas imigrasi, bea cukai, dan karantina siap sebelum melayani penerbangan langsung dari dan ke luar negeri,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa, Senin (11/8/2025).
Penetapan ini diharapkan memperkuat jaringan transportasi udara nasional sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global. Keberadaan 36 bandara internasional tersebut juga membuka peluang lebih luas bagi pertumbuhan pariwisata, perdagangan, dan investasi di berbagai daerah.
Baca Juga: 10 Tempat Wisata Terbaik di Indonesia, Favorit Turis Internasional
Sumber:
https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/berita-daerah/kemenhub-menetapkan-36-bandara-berstatus-internasional-untuk-pemerataan-layanan-penerbangan
Penulis: Angel Gavrila
Editor: Muhammad Sholeh