Membayangkan momen liburan tentu juga disertai dengan kegiatan membeli tiket transportasinya. Pembelian semacam ini cukup penting mengingat sebagian masyarakat Indonesia tidak menggunakan kendaraan pribadi sebagai sarana transportasi bepergiannya.
Saat ini, pembelian tiket transportasi mengalami pergeseran moda. Pergeseran ini terjadi dari yang semula mayoritas menggunakan moda offline atau datang langsung ke penyedianya, menjadi moda online dengan menggunakan platform tertentu.
Hal ini membuat masyarakat termasuk di Indonesia gemar menggunakan aplikasi tertentu untuk membeli tiket transportasinya.
Traveloka aplikasi pilihan teratas, Tiket.com juara dua
Sebuah survei dikeluarkan oleh tSurvey bertajuk 2023 Year-End Holiday Insights: Indonesian Consumer Behavior, Spending Patterns, and Projections for 2024. Data ini menjelaskan banyak hal mengenai kebiasaan masyarakat Indonesia dalam bepergian untuk liburan, termasuk moda membeli tiket transportasinya.
Dalam data tersebut, ditemukan fakta bahwa Traveloka berada di puncak urutan dengan persentase 46%.
Traveloka merupakan sebuha aplikasi pembelian tiket transportasi sejak tahun 2013 oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang dengan entitas bernama PT Trinusa Travelindo.
Selanjutnya, aplikasi Tiket.com menjadi jawara kedua dengan pilihan dari 28% responden survei. Aplikasi ini didirikan pada Agustus 2011 oleh Wenas Agusetiawan, Dimas Surya Yaputra, Mikhael Gaery Undarsa dan Jonathan Natakusuma.
Tiket.com sendiri diakuisisi penuh oleh pihak GDP Venture, yang berada di bawah naungan grup Djarum.
Sebanyak 13% responden mengaku menggunakan aplikasi lainnya secara tidak terspesifikkan. Sementara itu, sebanyak 4% memilih aplikasi Agoda, kemudian masing-masing 1% responden memilih Skyscanner dan Booking.com
Masih ada yang menggunakan agen travel offline sebagai metode membeli tiket transportasi, dengan persentase di 4%.
Survei mengenai topik ini dilakukan bersama 728 responden yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Secara umum, mayoritas responden merupakan masyarakat berusia 21 hingga 30 tahun, dengan mayoritas pekerjaan sebagai karyawan perusahaan privat.
Mayoritas responden memiliki penghasilan dari rentang Rp3 juta hingga Rp6 juta.
Selalu gunakan platform terpercaya, hindari jebakan penipuan
Menjadi penting untuk selalu memperhatikan aspek keamanan selama membeli tiket transportasi dari platform mana saja.
Managing Director Kaspersky untuk Asia Pasifik Chris Connell menyatakan bahwa justru momen liburan panjang biasa digunakan oleh berbagai pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan pembelian tiket transportasi.
“Saat perayaan besar, semua orang ingin memesan sesuatu yang bagus tanpa merogoh kocek berlebihan. Bayangkan kita mendapati iklan tentang promo besar-besaran di maskapai penerbangan premium, hotel, dan segala jenis penawaran menarik yang berhubungan dengan liburan," kata Chris Connell dalam Antara.
"(momen liburan besar) adalah waktu yang tepat untuk menjamurnya skema berbahaya semacam ini,” tambahnya
Dalam kesempatan yang lain, seorang pakar keamanan dari Kaspersky, Olga Svistunova mengingatkan kepada semua wisatawan untuk waspada akan segala transaksi perjalanan secara online.
"Verifikasi keaslian situs web, gunakan platform pemesanan tepercaya, dan jangan pernah membagikan informasi pribadi atau keuangan tanpa verifikasi yang tepat. Ingat, sedikit skeptisisme dapat sangat membantu dalam memastikan liburan yang aman dan bebas penipuan,” kata Olga Svistunova melansir Antara.
Penulis: Pierre Rainer
Editor: Iip M Aditiya