Sebagai negara agraris, Indonesia dikenal kaya akan hasil pertanian, termasuk sayur mayur. Meski begitu, hingga saat ini, Indonesia masih rutin mengimpor sayuran dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan lokal. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor 935,8 juta kg sayur sepanjang 2024, turun 6,46% dibanding tahun 2023 yang impornya mencapai 1 miliar kg.
Meski volumenya turun, nilai impor sayuran Indonesia justru naik 8,16% secara tahunan mencapai US$1,1 miliar pada 2024.
China menjadi negara asal impor sayur terbesar ke Indonesia, mencapai 654,5 juta kg, setara 70% dari total impor pada periode yang sama. Volume impor sayur dari China naik 2,09% dibanding tahun 2023 yang sebesar 641,13 juta kg. Nilai impor sayur dari China juga tidak kalah fantastis, mencapai US$876,1 juta, naik 16,6% dibanding tahun 2023 yang sebesar US$751,5 juta.
China sudah lama menjadi mitra impor sayur bagi Indonesia. Dengan sistem pertanian yang efisien, harga produksi di China jauh lebih murah, membuat sayur dari negeri bambu tersebut banyak diminati negara luar. Bahkan, harga jualnya bisa lebih murah ketimbang hasil petani lokal.
Selain China, Myanmar dan India turut menjadi negara utama asal impor sayuran Indonesia, volumenya mencapai 71 ribu kg. Lonjakan signifikan terjadi pada Myanmar, yang volume ekspornya tercatat naik 447% dibanding tahun 2023 yang hanya sebesar 13,14 ribu kg. Lonjakan ini salah satunya didorong oleh kerja sama perdagangan antarnegara ASEAN yang memprmudah sistem ekspor impor sayuran dengan tarif yang lebih rendah. Musim tanam yang berbeda antar kedua negara membuat Myanmar banyak membantu melengkapi ketersediaan sayur Indonesia di luar masa panen.
Di posisi keempat ada Australia dengan volume impor mencapai 25,8 juta kg senilai US$21,2 juta. Volume ini naik 2,84% dibanding tahun lalu. Menyusul Australia adalah Selandia Baru dengan volume mencapai 23,13 juta kg (turun 29,7%), diikuti Jerman dengan 17,32 juta kg (naik 0,65%), Ethiopia dengan 12,36 juta kg (turun 3,17%), Kanada sebesar 10,07 juta kg (turun 42,1%), Amerika Serikat sebesar 6,7 juta kg (naik 59,3%), dan terakhir Belanda dengan 5,2 juta kg (turun 74,12%).
Selain dari sepuluh negara di atas, Indonesia juga mengimpor sayur dari negara lain mencapai 37,5 juta kg senilai US$27,48 juta pada 2024.
Baca Juga: Pasokan Buah-buahan Impor Indonesia Dalam Satu Dekade Terakhir
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/statistics-table/1/MjAwOSMx/impor-sayuran-menurut-negara-asal-utama--2017-2027.html
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor