Salah satu bukti transformasi digital yang nyata dalam kehidupan sehari-hari masyarakat ialah adanya peralihan kebiasaan konsumen dari membaca berita di media cetak ke media online. Media online pun dewasa ini semakin berkembang secara variatif menawarkan berbagai layanan salah satunya fitur berlangganan.
Meski ada stigma yang beredar bahwa media seharusnya gratis, namun tidak sedikit juga masyarakat global di beberapa negara yang tidak segan merogoh biaya untuk berlangganan berita berbayar.
Berdasarkan hasil survei Reuters Institute yang dikutip dari We Are Social, Norwegia menempati peringkat pertama negara dengan konsumen berita berbayar terbesar di dunia pada Januari hingga Februari 2022. Adapun sebesar 41 persen responden asal Norwegia dalam survei tersebut mengungkapkan bahwa mereka berlangganan berita berbayar.
Berikutnya, Swedia menempati peringkat ke-2 dengan total 33 persen responden merupakan konsumen berita berbayar. Posisi ke-3 diraih oleh Hong Kong dengan raihan sebesar 22 persen. Hong Kong menjadi negara Asia dengan tingkat konsumsi berita berbayar tertinggi.
Sementara itu, posisi ke-4 hingga ke-7 diraih oleh Finlandia, Belgia, Filipina, dan Amerika Serikat dengan proporsi yang sama yakni sebesar 19 persen responden berlangganan berita berbayar.
Sisanya, Denmark, Swiss, dan Indonesia menempati peringkat ke-8 hingga ke-10 negara dengan konsumen berita berbayar terbanyak di dunia. Adapun raihan ketiga negara ini memiliki persentase sama yakni sebesar 18 persen pada periode Januari hingga Februari 2022.
Di sisi lain, rata-rata responden yang mengonsumsi berita berbayar dalam skala global ialah sebesar 16 persen. Adapun Bulgaria menjadi negara dengan persentase konsumen berita berbayar terendah yakni sebesar 8 persen.
Fitur berlangganan media online menyajikan berita premium yang menjadi opsi bagi pembaca yang ingin memperoleh kualitas konten berita lebih berkualitas dengan paparan yang komprehensif.
Istilah fitur berita berbayar dapat disebut juga sebagai paywall di mana fitur ini dapat menjadi salah satu sumber pendapatan bagi perusahaan media dan memungkinkan para media untuk berlomba-lomba menyajikan konten berita dengan kualitas lebih tinggi serta mengorek informasi yang lebih dalam.
Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya