Seluruh dunia saat ini tengah mengupayakan pemulihan ekonomi yang intensif, utamanya setelah melalui krisis pandemi Covid-19 yang berlangsung dalam 2 tahun ke belakang. Nilai produk domestik bruto (PDB) di tahun 2022 diproyeksi mampu melampaui capaian sebelum pandemi yakni lebih dari 100 triliun dolar AS.
Tahun 2021 diwarnai dengan fenomena krisis suplai dan inflasi yang meningkat. Selain itu, kehadiran varian Omicron di penghujung tahun 2021 menjadi penanda bahwa perjuangan menuntaskan pandemi Covid-19 belum usai. Meskipun demikian, negara-negara di dunia tetap optimis perekonomian dapat segera bangkit kembali dalam waktu dekat.
Centre for Economics and Business Research (CEBR) merilis laporan terbaru peringkat ekonomi setiap negara bertajuk World Economic League Table 2022 pada Desember 2021. Dalam laporan tersebut, CEBR turut memprediksi kemajuan ekonomi seluruh negara dalam beberapa tahun ke depan dan memberikan deskripsi perkembangan ekonomi setiap negara di dunia.
Ekonomi Indonesia diprediksikan melesat pada tahun 2036
Mengutip data CEBR, China diprediksi bakal menjadi negara ekonomi terbesar pada tahun 2036 berdasarkan total nominal PDB. China juga diprediksi mampu menyalip raksasa ekonomi dunia, Amerika Serikat, mulai tahun 2031.
Indonesia sendiri diproyeksi mampu menembus 10 besar ekonomi terbesar pada tahun 2036. Peringkat Indonesia diprediksi naik 2 kali lipat dari capaian tahun 2021. Saat ini, Indonesia masih menduduki peringkat ke-16 dan akan naik melesat ke peringkat 8 pada 2036 mendatang.
Ada banyak faktor yang membuat peringkat Indonesia menanjak, salah satunya percepatan pembangunan infrastruktur dan industrialisasi yang dinilai mampu meningkatkan penciptaan lapangan kerja dan multiplier effect ke sektor ekonomi lainnya.
Di mana ekonomi Indonesia secara besar ditopang oleh sektor industri manufaktur yang cukup berkembang. Sektor ini mampu menyumbang 19,8 persen dari total PDB 2020 dan diproyeksi persentasenya akan meningkat dalam beberapa tahun kedepan.
Tidak dimungkiri jika populasi penduduk amat berpengaruh dan terhadap total PDB. Seperti diketahui Indonesia merupakan negara dengan populasi yang cukup besar (peringkat 4 dunia) dan terus tumbuh, faktor ini menjadi salah satu yang mendasari meningkatnya PDB Indonesia.
Selain itu menurut catatan Kementerian Keuangan, pada 2 dekade ke depan Indonesia akan menikmati bonus demografi di mana usia produktif akan mencapai angka 47 persen dari total populasi serta sebanyak 70 persen merupakan kelompok kelas menengah.
Lebih lanjut, jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang terkena dampak parah dari Covid-19, Indonesia sanggup menekan efek pandemi Covid-19 pada penduduknya dengan estimasi 52,1 kematian dari 100.000 penduduk per Desember 2021.
Indonesia juga dinilai mampu mengatasi pandemi Covid-19 dengan baik, dibuktikan dengan dua pencapaian yakni peringkat teratas di Asia Tenggara dalam indeks pemulihan Covid-19 berdasarkan Covid Recovery Index yang dirilis Nikkei Asia. Kemudian menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang masuk daftar negara level 1 penularan Covid-19 paling rendah versi CDC.
Terlebih saat ini pada tahun 2022 pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan pelonggaran penggunaan masker di ruangan terbuka. Hal ini menandakan bahwa penyebaran Covid-19 di Indonesia semakin terkendali dan angka kasus dapat ditekan.
Catatan tersebut seolah memupuk optimisme pemulihan dan perkembangan ekonomi Indonesia di masa mendatang. Perkembangan ekonomi Indonesia ke depannya dinilai prospektif dan mampu bersaing dengan negara-negara maju.
Sementara jika meniliki perkembangan total PDB, Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan ekonomi dalam 3 dekade terakhir. Indonesia tercatat menduduki peringkat ke-8 ekonomi terbesar di Asia pada tahun 1990. Lalu naik ke peringkat 6 pada tahun 2010 dan terakhir pada 2021 Indonesia berhasil mencapai peringkat ke-5 dengan total PDB sebesar 1.151 miliar dolar AS.
Meninjau peningkatan ekonomi Indonesia yang konsisten dan cukup signifikan sejak beberapa waktu lampau, peluang ekonomi Indonesia untuk terus meningkat di masa depan pun semakin terbuka lebar. Adapun total PDB Indonesia pada tahun 2036 diprediksi mampu mencapai 4.139 miliar dolar AS.
Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya