Keberadaan industri ritel makanan dan minuman di suatu kawasan memang statusnya cukup penting. Pangan sebagai salah satu bagian dari kebutuhan primer manusia membuat peran industri ritel akan selalu vital untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia sehari-hari.
Berbicara mengenai industri ritel makanan dan minuman di Indonesia, data dari United States Department of Agriculture (USDA) atau Departemen Pertanian Amerika Serikat menyebut bahwa pada 2021 lalu nilai penjualannya mengalami penurunan sebesar 12 persen dari tahun sebelumnya. Meskipun begitu, angkanya masih terbilang tinggi, yakni 72 miliar dolar AS.
Dalam laporannya, USDA menyebut penurunan ini diperkirakan terjadi karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat. Hal itu berdampak pada berkurangnya kapasitas pelanggan di toko ritel dalam satu periode dan terbatasnya jam operasional toko ritel. Meskipun begitu, USDA menyebut industri ritel di Indonesia masih menjadi pasar yang menjanjikan.
“Terlepas dari penurunan penjualan secara keseluruhan, sektor ritel bahan makanan di Indonesia tetap menjadi salah satu yang paling menjanjikan di Asia. Didorong oleh populasi yang besar, pertumbuhan kelas menengah, dan meningkatnya urbanisasi, Indonesia menghadirkan peluang untuk spektrum penuh produk berorientasi konsumen,” tulis USDA dalam laporannya yang dirilis pada Selasa (5/7) lalu.
Lebih lanjut, USDA juga menampilkan 10 besar ritel makanan milik Indonesia dengan nilai penjualan tahunan terbesar di 2021. Ritel milik Salim Group, Indomaret menjadi yang tertinggi dengan nilai penjualan sebesar 6.197 juta dolar AS atau sekitar 92,8 triliun rupiah (Kurs 1$= Rp14.984).
Indomaret sendiri saat ini telah memiliki total 19.133 toko yang tersebar di penjuru Sabang hingga Merauke, sekaligus menjadi yang terbanyak di Indonesia. Saat ini, hanya ada satu ritel yang memiliki jumlah toko lebih dari 10 ribu selain Indomaret, yakni Alfamart sebanyak 16.060 toko.
Alfamart sendiri menjadi ritel dengan nilai penjualan tertinggi kedua di Indonesia pada 2021 dengan nilai 5.443 juta dolar AS. Ritel lain milik Sumber Alfaria Trijaya, yakni Alfamidi menjadi yang tertinggi ketiga dengan nilai penjualan sebesar 921 juta dolar AS. Alfamidi sendiri telah memiliki toko sebanyak 2.021 yang tersebar di seluruh Indonesia.
Posisi empat diduduki supermarket berskala besar milik Matahari Putra Prima, yakni Hypermart dengan nilai penjualan sebesar 370,9 juta dolar AS. Saat ini, Hypermart hanya memiliki toko sebanyak 100 unit.
Ritel kolaborasi milik Koninklijke Ahold Delhaize dan Salim Group, Super Indo menjadi yang kelima dengan nilai penjualan sebesar 304 juta dolar AS. Saat ini, Super Indo telah memiliki toko sebanyak 180 unit di Indonesia atau menjadi yang terbanyak keempat di Indonesia.
Posisi enam hingga sepuluh diisi oleh Carrefour (Trans Retail Indonesia) dengan nilai penjualan 239 juta dolar AS, Transmart Carrefour (Trans Retail Indonesia) dengan nilai penjualan 236,8 juta dolar AS, Lotte Mart (Lotte Group) dengan nilai penjualan 211,4 juta dolar AS, Farmers Market (Supra Boga Lestari) dengan nilai penjualan 135,3 juta dolar AS, dan Circle K (Alimentation Couche-Tard Inc) dengan nilai penjualan 75,9 juta dolar AS.
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya