Merealisasikan masa depan “hijau” memang menjadi target setiap negara di tengah situasi keadaan lingkungan yang semakin kacau dan mengkhawatirkan. Setiap negara kini memiliki rancangan dan peta jalan menuju transisi energi yang lebih nyata hingga penetapan kebijakan yang lebih ramah lingkungan.
Hal tersebut semakin nyata untuk Indonesia, setelah Paris Agreement di 2015, Indonesia telah merilis Nationally Determined Contribution (NDC) yang berisi tentang komitmen Indonesia perihal transisi energi dan pengurangan emisi karbon. Tak hanya sampai disitu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kemudian juga merilis Road Map transisi energi yang akan berlangsung hingga 2060, pemerintah Indonesia juga kembali mengakui langkah nyata mereka dalam permasalahan lingkungan ini pada COP 27 tahun ini yang diselenggarakan di Mesir.
Sayangnya jika merujuk kepada data, emisi karbon dan suhu Indonesia semakin tinggi. Ditambah lagi bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) masih rendah akibat Indonesia yang masih memiliki ketergantungan tinggi terhadap batubara dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Padahal notabenenya batubara adalah sumber energi kotor dan PLTU yang digunakan untuk pemenuhan energi listrik nasional, justru akan menghasilkan emisi karbon yang sangat tinggi.
Sengkarut penanganan masalah iklim dan lingkungan Indonesia ini dapat dibuktikan dengan data “The Green Future Index 2022” yang melakukan pemeringkatan terhadap negara-negara yang paling berpotensi menuju masa depan ekonomi hijau. Pemeringkatan tersebut didasarkan kepada lima matriks pengukuran, yakni emisi karbon, transisi energi, masyarakat hijau, inovasi bersih dan kebijakan iklim dari setiap negara tersebut.
Dalam data tersebut, Indonesia berada di peringkat ke-70 dari 76 negara di dunia. Indonesia mendapatkan skor di angka 3,70. Skor dan peringkat tersebut menjadi bukti akan semrawutnya penanganan iklim dan lingkungan di Indonesia.
Dalam peringkat tersebut negara yang menjadi peringkat tiga besar adalah Islandia, Denmark, dan Belanda dengan masing skor di angka 6,9, 6,60, dan 6,40. Sementara itu, tiga negara dengan peringkat paling bawah adalah Paraguay, Aljazair, dan Iran dengan skor masing-masing di angka 3,30, 3,30, dan 2,70.
Penulis: Puja Pratama Ridwan
Editor: Iip M Aditiya