Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia pada 2022 Jadi yang Tertinggi, Bagaimana Rinciannya?

Penyelenggaraan ibadah haji jemaah Indonesia pada 2022 M/1443 H mendapat predikat "sangat memuaskan" dari rerata jemaahnya.

Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia pada 2022 Jadi yang Tertinggi, Bagaimana Rinciannya? Potret jemaah haji Indonesia kloter 24 embarkasi Jakarta-Pondok Gede saat tiba di Madinah Juni 2022 lalu | Kementerian Agama

Penyelenggaraan ibadah haji jemaah Indonesia pada 2022 M/1443 H mendapat predikat "sangat memuaskan" dari rerata jemaahnya. Hal tersebut tertuang dalam laporan rutin "Survei Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (SKJHI)" yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Senin (19/12) lalu.

SKJHI merupakan laporan ilmiah rutin yang dibuat BPS sejak 2010 lalu untuk membantu penyelenggara ibadah Haji (Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama) melakukan evaluasi penyelenggaraan ibadah haji. Hadirnya SKJHI bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan jemaah haji Indonesia melalui Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI), serta mendapatkan masukan dari jemaah perihal jenis-jenis layanan yang perlu dievaluasi untuk penyelenggaraan ibadah haji mendatang.

Berdasarkan penilaian SKJHI 2022, Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) pada penyelenggaraan ibadah haji 2022 mencapai angka 90,45 poin atau mendapatkan predikat "sangat memuaskan". Bahkan, angka ini menjadi yang tertinggi sejak edisi survei pertama yang dilaksanakan pada 2010.

Tren indeks kepuasan jemaah haji Indonesia sejak 2010 | GoodStats

IKJHI pada tiap tahunnya bersifat fluktuatif, tetapi sejak 2014 angkanya selalu menunjukkan tren yang positif. Pada 2019 lalu, IKJHI berada di angka 85,91 poin dan pada tahun ini naik sekitar 4,54 poin. IKJHI pernah mencapai titik terendahnya pada 2012 lalu dengan angka 81,32 poin

Menanggapi hal ini, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi seluruh petugas haji dan stakeholders yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji 2022. Menag juga menyebut hal ini tak lepas dari peran seluruh jemaah haji Indonesia atas berbagai kesediaannya sepanjang penyelenggaraan ibadah haji 2022.

"Ini kategori sangat memuaskan dengan indeks di atas 90 yang pertama kali dalam 11 kali pelaksanaan survei IKJH oleh BPS yang dilakukan sejak 2010. Terima kasih jemaah haji Indonesia. Jika ini dinilai sebagai sebuah keberhasilan, maka keberhasilan itu tidak terlepas juga dari peran seluruh jemaah haji Indonesia," ucap Menag Yaqut dilansir situs resmi Kementerian Agama (Kemenag) RI (19/12).

"Capaian ini menggembirakan, tapi juga menjadi tugas berat bagi Kementerian Agama dan stakeholders terkait untuk bisa mempertahankannya. Apalagi, kuota jemaah haji Indonesia tahun 2023 kita harapkan sudah kembal normal. Saya harus berterima kasih juga kepada seluruh petugas haji dan semua pihak yang terlibat atas sukses penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M ini," lanjutnya.

Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia selama di Makkah jadi yang tertinggi

IKJHI 2022 berdasarkan daerah kerja/satuan operasi | GoodStats

Apabila dibedah berdasarkan daerah kerja/satuan operasinya, IKJHI 2022 mengalami kenaikan indeks di setiap daerahnya. Kenaikan tertinggi terjadi pada kawasan Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) yang mencapai angka 89,63 poin atau naik sekitar 7,06 poin dari indeks 2019 lalu yang mencapai 82,57 poin

Apabila pada 2019 lalu indeks tertinggi berada di kawasan Bandara yang memiliki angka 87,94 poin, pada tahun ini indeks tertinggi berada pada kawasan Makkah yang mendapatkan angka 91,57 poin atau naik sekitar 3,68 poin dari indeks 2019 yang mencapai 87,89 poin. Sementara itu, indeks di kawasan bandara pada tahun ini mencapai angka 91,28 poin.

Indeks kepuasan di kawasan Madinah sendiri mencapai 89,42 poin atau naik sekitar 2,98 poin dari indeks 2019 lalu yang mencapai 86,44 poin. Dengan angka ini, maka IKJHI 2022 di seluruh daerah kerja/satuan operasi mendapatkan predikat "sangat memuaskan.”

"Kenaikan indeks kepuasan jemaah haji di Madinah, Mekkah, dan Bandara; terjadi pada seluruh komponen pelayanan dengan kenaikan indeks tertinggi pada komponen layanan transportasi bus antarkota. Seluruh komponen layanan di Armuzna mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada komponen transportasi bus dan komponen pelayanan tenda," tulis BPS dalam laporannya (19/12).

Indeks seluruh jenis pelayanan juga alami kenaikan

IKJHI 2022 berdasarkan pelayanan | GoodStats

Tak hanya berdasarkan daerah kerja, apabila dilihat berdasarkan jenis pelayanan IKHJI 2022 juga mengalami kenaikan di tiap jenis pelayanannya. Seluruh poin pelayanan berada pada angka di atas 90 poin, kecuali layanan "lainnya", "hotel", dan "tenda" kawasan Armuzna yang masing-masing mendapatkan indeks 89,73; 89,35; dan 87,91.

Indeks tertinggi berada pada layanan transportasi bus antarkota yang mencapai angka 91,93 poin atau naik sekitar 4,58 poin dari indeks 2019 lalu. Sementara itu, kenaikan indeks tertinggi dicapai oleh pelayanan transportasi bus kawasan Armuzna yang berada pada angka 91,52 poin atau naik sekitar 11,15 poin dari IKJHI 2019 lalu yang mencapai angka 80,37 saja.

BPS menjelaskan, kenaikan indeks yang signifikan pada pelayanan transportasi bus di kawasan Armuzna ini karena beberapa faktor, antara lain ketepatan waktu kedatangan bus, tampilan fisik bus yang digunakan, serta ketersediaan armada bus yang melayani jemaah haji. Hal tersebut juga terjadi pada layanan transportasi bus antarkota non-Armuzna.

Meskipun mengalami peningkatan pada setiap instrumennya, dalam simpulannya BPS menyebut bahwa kondisi penyelenggaraan haji pada 2022 lalu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, salah satunya pada jumlah dan karakteristik jemaah haji (karena adanya pembatasan dari Arab Saudi).

Adapun masukan yang dicantumkan BPS pada laporan ini antara lain mengintensifkan penyampaian informasi pada saat manasik haji, penguatan kerja sama dengan Arab Saudi dalam penyempurnaan pelayanan, serta penyempurnaan pelayanan oleh penyelenggara ibadah haji.

Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

WFA Jadi Sistem Kerja yang Paling Disukai Gen Z

Dalam laporan survei Jakpat terhadap 612 responden yang bekerja, ditemukan bahwa sebanyak 34% Gen Z di Indonesia lebih memilih bekerja secara WFA.

"Badarawuhi di Desa Penari" vs "Siksa Kubur", Mana yang Lebih Banyak Mendapatkan Penonton?

Perbedaan jumlah penonton antara kedua film ini mencerminkan variasi preferensi dan ekspektasi penonton terhadap genre horor yang beragam dan dinamis.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X