Di mata dunia, negara-negara ASEAN terkenal akan biaya hidupnya yang terjangkau. Untuk itu, tidak heran jika turis barat senang berlibur ke negara ASEAN, beberapa bahkan berencana untuk tinggal atau bekerja di kawasan ini. Salah satu indikator yang dapat menilai tingginya biaya hidup suatu negara adalah indeks biaya hidup.
Indeks biaya hidup adalah ukuran yang menghitung biaya rata-rata untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seseorang. Indeks biaya hidup berfungsi untuk membandingkan biaya hidup di berbagai kota. Dalam konteks lebih luas, indeks biaya hidup bahkan dapat digunakan untuk membantu pemerintah dan lembaga keuangan saat merumuskan kebijakan ekonomi.
Biaya Hidup di Singapura 2 Kali Lipat dari Kota Lain
Numbeo 2024 menyebutkan bahwa indeks biaya hidup Singapura menempati peringkat teratas, jauh melampaui kota-kota lain dengan indeks sebesar 81,9 poin. Hal ini menunjukkan bahwa biaya hidup di Singapura sangat tinggi. Biaya yang dimaksud mencakup tempat tinggal, makanan, transportasi, dan kebutuhan lainnya yang secara signifikan lebih mahal dibandingkan kota-kota lainnya di ASEAN.
Selanjutnya, Bangkok dan Phnom Penh di peringkat kedua dan ketiga dengan masing-masing memiliki indeks di atas 40 poin. Meskipun biaya hidup di kedua kota ini jauh lebih rendah dibandingkan Singapura, biayanya masih lebih tinggi dibandingkan sebagian besar kota lainnya di ASEAN. Hal ini disebabkan oleh status Bangkok sebagai pusat bisnis dan budaya, serta Phnom Penh sebagai ibu kota Kamboja yang perkembangannya pesat.
Kota-kota besar seperti Phuket, Manila, dan Cebu memiliki peringkat yang relatif seimbang dan berada di posisi tengah. Kota-kota ini menyediakan keseimbangan yang baik antara biaya hidup dan kualitas hidup. Oleh karena itu, kota-kota tersebut sering menjadi tujuan wisata yang populer di kalangan turis barat.
Jika mencari destinasi untuk tinggal lebih lama, Kuala Lumpur, Bali, Chiang Mai, Ho Chi Minh City, Penang, dan Jakarta umumnya menjadi destinasi tujuan. Kota-kota ini memiliki indeks biaya hidup yang cenderung rendah untuk ukuran kota besar. Bagi turis barat, kota-kota ini menawarkan biaya hidup yang lebih terjangkau, menjadikannya pilihan menarik bagi mereka yang sedang mencari tempat tinggal dengan biaya lebih rendah tanpa mengorbankan kenyamanan hidup di kota besar.
Kesimpulannya, indeks biaya hidup di atas memberikan gambaran mengenai perbedaan biaya hidup di berbagai kota besar ASEAN. Meskipun Singapura menjadi kota termahal, banyak wilayah lain di kawasan ASEAN yang menyediakan alternatif yang lebih terjangkau dengan kualitas hidup yang tidak kalah baik.
Indonesia misalnya, walaupun berada di peringkat bawah, pusat kota seperti Bali dan Jakarta cukup nyaman untuk ditinggali. Hal ini semakin menegaskan bahwa standar biaya hidup di Indonesia memang lebih terjangkau dibandingkan negara lainnya dalam daftar. Karenanya, daftar di atas dapat menjadi pedoman untuk memahami perbedaan bagi yang mempertimbangkan untuk pindah ke kota lain di Asia Tenggara.
Baca Juga: Biaya Hidup Naik, Australia Naikkan Upah Minimum Sebesar 3,75%
Penulis: Afra Hanifah Prasastisiwi
Editor: Editor