Gaji guru di Era Prabowo-Gibran disinyalir bakal naik. Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyebutkan bahwa akan ada kebijakan baru terkait gaji guru honorer dan tetap di era pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang. Besaran gaji guru yang baru akan perlahan disesuaikan dengan kemampuan anggaran pemerintah.
"Guru honorer dan guru tetap yang gajinya sangat-sangat memprihatinkan. Ini juga secara pelan-pelan kita akan tanggulangi. Tapi ini semua adalah harus sesuaikan dengan anggaran yang diatur pemerintah sekarang. Itu realita fiskal," ungkap Hashim, mengutip Detik.
Gaji Guru Honorer di Indonesia Masih di Bawah UMK
Hingga saat ini, masih banyak guru honorer di Indonesia yang tidak mendapatkan upah yang sepadan dengan waktu dan usaha yang dikeluarkannya. Survei dari lembaga Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) dan Dompet Dhuafa menyebutkan bahwa tiga dari empat guru honorer Indonesia mendapat gaji dibawah Rp2 juta per bulan.
Sebanyak 74,3% responden guru honorer mengungkapkan memiliki penghasilan di bawah Rp2 juta per bulan. Bahkan, 20,5% di antaranya menghasilkan kurang dari Rp500 ribu per bulan.
Rendahnya upah guru honorer ini menjadi sorotan sejumlah pihak, salah satunya peneliti IDEAS Muhammad Anwar. Ia menyebutkan bahwa gaji mayoritas guru honorer di Indonesia bahkan lebih rendah dari upah minimum kabupaten/kota (UMK) di Indonesia.
"Ini artinya, di daerah dengan biaya hidup terendah sekalipun para guru terutama guru honorer masih harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,” ujarnya, mengutip laman resmi IDEAS.
Lebih lanjut, 12,8% responden mengaku memperoleh penghasilan sebesar Rp2-3 juta per bulan, 7,6% responden memperoleh Rp3-4 juta per bulan, 4,2% responden mendapat Rp4-5 juta per bulan, dan hanya segelintir (0,8%) yang memperoleh penghasilan lebih dari Rp5 juta.
Menurut laman Jobstreet, rata-rata gaji guru di Indonesia berada di kisaran Rp3,89 juta hingga Rp5,5 juta per bulan. Jika dibandingkan dengan gaji guru di negara Asia Tenggara lainnya, gaji guru di Indonesia masih terbilang sangat rendah.
Program Makan Bergizi Gratis Untuk Dorong Mutu Pendidikan Indonesia
Selain gaji guru, Hashim turut berharap bahwa program unggulan makan bergizi gratis yang telah direncanakan pada era Prabowo-Gibran ini nantinya akan dapat turut meningkatkan mutu pendidikan di tanah air.
"Karena sudah terbukti selama berapa dasawarsa bahwa ranking pendidikan Indonesia sangat buruk. Saya sudah ikuti ranking pendidikan internasional sejak 15 tahun. Dan tidak banyak bergeser sayangnya," ujarnya.
Menurutnya, kondisi kekurangan gizi yang masih dialami anak-anak di Indonesia membuat mereka kesulitan untuk menerima ilmu yang diberikan di sekolah. Ditambah dengan rencana kenaikan gaji guru, pemerintah bertekad untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia agar bisa bersaing dengan lulusan lain di luar negeri.
Baca Juga: Ini Dia Gaji Guru di Sejumlah Negara, Setara dengan Indonesia?
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor