Ini Perbedaan Cara Milenial dan Gen Z Gunakan Paylater

Terdapat perbedaan penggunaan paylater antara Milenial dan Gen Z, Milenial fokus ke kebutuhan esensial, Gen Z fokus ke kebutuhan sekunder.

Ini Perbedaan Cara Milenial dan Gen Z Gunakan Paylater Ilustrasi Transaksi | Pexels
Ukuran Fon:

Meski sama-sama gemar memanfaatkan layanan paylater, Milenial dan Gen Z di Indonesia ternyata memiliki pola penggunaan yang cukup berbeda. Perbedaan ini terlihat jelas saat membedah kapan dan untuk apa mereka menggunakan layanan paylater berdasarkan kategori pengeluaran yang dominan. Memahami nuansa penggunaan paylater di antara kedua kelompok ini bukan hanya penting bagi penyedia layanan, tetapi juga memberikan gambaran tentang prioritas keuangan dan aspirasi gaya hidup yang berbeda antar-generasi.

Berdasarkan hasil survei yang dipublikasikan oleh IDN Research Institute yang melibatkan 1.500 responden Gen Z dan Milenial, masing-masing 750 orang dari 10 kota besar di Indonesia, ditemukan bahwa perilaku penggunaan paylater antara dua generasi ini menunjukkan perbedaan yang cukup mencolok. Survei ini tidak hanya mengungkap aplikasi yang paling sering digunakan, tetapi juga menggambarkan momen dan alasan di balik penggunaan paylater oleh masing-masing generasi.

Beberapa cara Milenial dan Gen Z Indonesia menggunakan Paylater | GoodStats
Beberapa cara Milenial dan Gen Z Indonesia menggunakan paylater | GoodStats

1. Internet / Tagihan

Dalam kategori internet atau tagihan, Milenial mencatatkan persentase tertinggi, dengan 57% responden menggunakan paylater untuk membayar tagihan internet dan kebutuhan utilitas mereka. Hal ini menunjukkan bahwa Milenial sangat mengandalkan paylater sebagai solusi utama dalam mengelola pengeluaran bulanan yang bersifat esensial dan berulang. Mereka cenderung memanfaatkan fitur ini untuk menjaga kelangsungan kebutuhan dasar rumah tangga dan konektivitas kerja ataupun hiburan.

Di sisi lain, hanya sekitar 35% Gen Z yang menggunakan paylater di kategori ini, menunjukkan bahwa kebutuhan ini belum menjadi prioritas utama bagi mereka.

2. Pengeluaran Bulanan

Di posisi kedua, sebanyak 55% responden Milenial menggunakan paylater untuk kebutuhan bulanan seperti belanja bahan pokok ataupun pengeluaran rumah tangga lainnya. Ini menguatkan gambaran bahwa Milenial menggunakan paylater sebagai alat bantu kelola cash flow, terutama di masa gajian yang belum turun atau dalam kondisi mendesak.

Sementara itu, hanya 15% Gen Z yang melakukan hal serupa. Rendahnya angka ini menandakan bahwa Gen Z tidak terlalu bergantung pada paylater untuk hal-hal kebutuhan dasar, atau mungkin masih tinggal bersama orang tua dan belum memiliki tanggung jawab pengeluaran rumah tangga.

3. Hiburan / Jalan-jalan

Gen Z justru mencatatkan angka tertinggi dalam kategori keperluan hiburan ataupun jalan-jalan, dengan nilai 54% responden menggunakan paylater untuk keperluan hiburan atau bepergian. Ini menunjukkan adanya preferensi terhadap pengalaman Gen Z lebih terdorong untuk membiayai gaya hidup yang menyenangkan dan sosial. Bagi mereka, paylater bukan sekadar alat keuangan, tetapi juga fasilitas untuk memperluas ruang eksplorasi dan aktualisasi diri. Milenial, dengan angka 33%, juga menggunakan paylater untuk hiburan, namun tidak sebesar Gen Z.

4. Gadget Terbaru

Sebanyak 43% Gen Z menggunakan paylater untuk membeli gadget terbaru, mencerminkan tingginya keterikatan mereka dengan tren teknologi dan kebutuhan akan eksistensi digital. Teknologi dianggap menjadi bagian dari identitas, dan memiliki perangkat terbaru bisa jadi adalah bentuk validasi sosial di lingkungan mereka.

Sementara itu, Milenial lebih konservatif dengan hanya 25% yang menggunakan paylater untuk kategori ini, mungkin karena pertimbangan kebutuhan fungsional dibanding keinginan mengikuti tren.

5. Fashion dan Kecantikan

Sebanyak 42% Gen Z memakai paylater untuk membeli pakaian dan aksesori fesyen, jauh melampaui Milenial yang hanya 12%. Ini sejalan dengan karakteristik Gen Z yang sangat ekspresif dan terbiasa dengan konsumsi visual di media sosial, sehingga berbusana stylish menjadi bagian dari keseharian. Sementara itu, Milenial tampaknya lebih memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan yang lebih praktis dan jangka panjang.

6. Aksesoris Gadget

Penggunaan paylater untuk kategori ini juga lebih tinggi di kalangan Gen Z (20%) dibanding Milenial (10%). Meski tidak sebesar kategori lainnya, data ini tetap menunjukkan bahwa Gen Z lebih banyak menggunakan paylater untuk aksesoris pelengkap yang mungkin bersifat non-esensial tetapi menunjang lifestyle atau estetika digital.

Dari seluruh kategori pengeluaran, terlihat jelas bahwa Milenial lebih menggunakan paylater untuk kebutuhan dasar dan pengelolaan keuangan bulanan, sementara Gen Z cenderung memanfaatkannya untuk memenuhi gaya hidup, hiburan, dan tren teknologi. Perbedaan ini mencerminkan bukan hanya sikap terhadap keuangan, tetapi juga fase hidup dan tanggung jawab yang berbeda. Untuk perusahaan finansial, memahami perbedaan ini bisa menjadi kunci dalam merancang produk dan kampanye pemasaran yang relevan dan efektif bagi masing-masing kelompok generasi.

Baca Juga: 5 Aplikasi Paylater Favorit Gen Z dan Milenial Indonesia 2025

Penulis: Nixon Daniel Hutahaean
Editor: Editor

Konten Terkait

Inilah Jadwal Laga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Indonesia versus Tiongkok di matchday sembilan grup C.

Jadwal Piala Dunia Antarklub 2025 Grup G dan H, Melihat Kerja Alonso di Real Madrid

Piala Dunia Antarklub 2025 jadi ujian perdana Xabi Alonso sebagai pelatih Real Madrid.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook