Air adalah kebutuhan utama bagi kehidupan manusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan konsumsi air putih harian sebanyak 2-3 liter per hari untuk menjaga keseimbangan tubuh dan mencegah dehidrasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperbaharui pada tahun 2024, sumber air minum rumah tangga di Indonesia paling banyak berasal dari air kemasan dengan persentase sebesar 40,64%. Namun, sumber air minum rumah tangga yang berasal dari sumber air tidak terlindungi seperti air permukaan dan mata air tak terlindungi, menjadi poin ketimpangan akses air bersih yang turut mempengaruhi tingkat konsumsi air harian masyarakat Indonesia.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010, standar air minum sehat harus memenuhi syarat fisik, kimia, mikrobiologi, dan radioaktivitas tertentu. Selain itu, WHO menyarankan agar setiap individu mengkonsumsi minimal 2-3 liter air setiap hari untuk menjaga fungsi organ tubuh dan kesehatan secara keseluruhan.
"Minum air putih minimal 8–10 gelas per hari (sekitar 2 liter) adalah cara sederhana namun sangat efektif untuk mendukung kesehatan ginjal. Air putih membantu ginjal melarutkan limbah dan racun, sehingga mempermudah proses ekskresi. Ketika tubuh terhidrasi dengan baik, risiko terbentuknya batu ginjal dan infeksi saluran kemih pun dapat diminimalkan," tutur Staf RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah Dini Yulia,SKM, MARS, Kamis 13 Maret 2025, mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan.
Tantangan dalam Penuhi Konsumsi Air Harian
Dalam memenuhi konsumsi air minum harian juga terdapat tantangan yang dihadapi, meskipun banyak kampanye kesadaran mengenai pentingnya konsumsi air putih harian. Menurut PDAM, faktor-faktor penyebab dari tantangan tersebut antara lain:
Kebiasaan Konsumsi
Masyarakat Indonesia cenderung lebih memilih untuk minum minuman seperti teh, kopi, atau minuman manis lainnya. Budaya minum ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari dan menjadi aspek sosial budaya yang dijalani. Artinya minuman seperti teh dan kopi lebih diterima dan lebih sering dikonsumsi dibandingkan dengan air putih murni yang dianggap sebagai minuman netral tanpa rasa.
Kurangnya Edukasi
Masyarakat Indonesia banyak yang belum sepenuhnya mengetahui manfaat air putih bagi fungsi tubuh yang optimal, seperti menjaga keseimbangan cairan, membantu proses pencernaan, dan mendukung fungsi organ vital. Selain itu, rendahnya tingkat kesadaran mengenai dampak negatif dari kekurangan konsumsi air putih juga menjadi permasalahan saat ini. Seperti, penurunan konsentrasi, penurunan energi, dan bahkan kesehatan jangka panjang seperti risiko ginjal dan pencernaan.
Minimnya Ketersediaan dan Akses Air Bersih
Hal ini merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan, terutama di daerah pedesaan terpencil. Ketersediaan air bersih yang minim dan infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan air bersih seringkali masih terbatas dan tidak memadai. Walaupun masyarakat pedesaan memiliki sumber air dengan kualitas yang baik untuk diminum, jarak yang harus ditempuh sangatlah jauh. Kapasitas air yang tersedia pun belum tentu bisa memenuhi kebutuhan setiap masyarakat di pedesaan.
Solusi Untuk Tingkatkan Konsumsi Air Mineral
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu masyarakat Indonesia memenuhi standar dari konsumsi air harian yang sudah di rekomendasi sesuai kebutuhan harian manusia:
- Edukasi dan sosialisasi melalui kampanye kesehatan yang dilakukan oleh komunitas ataupun instansi yang terlibat untuk terus mendukung masyarakat memahami pentingnya air mineral bagi kesehatan tubuh.
- Peningkatan akses air bersih ke beberapa wilayah yang sulit terjangkau dengan melibatkan pemerintah dan sektor swasta dalam berkolaborasi untuk meningkatkan infrastruktur penyediaan air bersih.
- Pengurangan konsumsi minuman manis dengan regulasi dan kampanye terhadap dampak negatif gula berlebihan pada tubuh manusia.
Meskipun konsumsi air mineral di Indonesia telah meningkat, masih banyak masyarakat yang belum mencapai standar konsumsi air bersih harian yang disarankan. Dengan edukasi yang lebih luas serta akses air bersih yang lebih baik, masyarakat diharapkan dapat mencapai standar konsumsi yang baik melalui kesadaran akan pentingnya menghindari hidrasi dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Ragam Konflik Sumber Daya Air di Indonesia
Penulis: Angel Gavrila
Editor: Editor