Menuju pemilihan umum (pemilu) 2024, peran media sosial sebagai saluran penyebaran informasi dan sarana kampanye dinilai sangat esensial. Para pasangan calon (paslon) Capres dan Cawapres ikut meramaikan jagad media sosial, salah satunya TikTok untuk mendekati pemilih, khususnya pemilih muda.
Sehubungan dengan hal ini, Dosen Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Agus Budiman menjelaskan bahwa TikTok dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi dan memberikan pesan kepada masyarakat secara langsung oleh para paslon. Ia melanjutkan, tiap paslon dimudahkan untuk membentuk citra diri seperti yang mereka ingin tunjukan melalui fitur live TikTok.
“Fenomena live TikTok yang dilakukan oleh para capres dan cawapres, dilakukan untuk melanggengkan identitas yang dibentuk melalui TikTok. Live TikTok memiliki pesan yang dahsyat dalam berkomunikasi. Hal ini sah-sah saja dilakukan karena berkaitan dengan strategi kampanye tiap-tiap paslon,” pungkas Budi dilansir dari Detik.com.
Baru-baru ini, lembaga analisis media sosial, Drone Emprit melalui platform media sosial X melakukan analisis mengenai tingkat interaksi capres-cawapres selama periode 16-22 Januari 2024. Adapun, interaksi merupakan gabungan dari jumlah postingan, like, comment, share dan view.
Hasilnya, paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka mendapatkan jumlah interaksi tertinggi di TikTok dengan capaian sebanyak 376 juta. Data tersebut diambil dengan menggunakan kata kunci prabowo, prabowosubianto, gibran, gibranrakabuming, prabowogibran2024.
“Interpretasi ini bisa menunjukkan bahwa Prabowo – Gibran memiliki kehadiran atau kampanye yang sangat efektif fi TikTok selama waktu tersebut, menarik lebih banyak perhatian dan interaksi dibandingkan dengan dua kelompok lainnya,” tulis pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, di akun X miliknya, @ismailfahmi pada Senin, (22/1/2024).
Di samping itu, Drone Emprit rupanya juga melakukan analisis sentimen terhadap ketiga cawapres usai debat pilpres keempat yang dilaksanakan pada Minggu, (21/1/2024) kemarin. Hasilnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mendapatkan sentimen positif tertinggi, sementara Gibran memperoleh sentimen negatif paling besar.
“Ini menunjukkan adanya sentimen yang kurang menguntungkan atau permasalahan yang mungkin sedang dihadapi oleh Gibran Rakabuming di media sosial selama jangka waktu yang ditentukan,” ungkap Ismail dalam cuitannya.
Merujuk analisis yang dilakukan oleh Drone Emprit, terdapat sejumlah alasan yang membuat cawapres nomor urut 2 tersebut menerima banyak sentimen negatif dari warganet. Salah satunya adalah kritik warganet terhadap Gibran karena melanggar aturan dengan meninggalkan podium. Selain itu, Gibran juga mendulang banyak kritik lantaran dianggap mengejek cawapres nomor urut 3, Mahfud MD pada debat pilpres keempat.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya