Bagi generasi 2000-an, grup musik pop asal Bandung dengan lagu-lagunya yang easy listening, yakni Peterpan tentu tak asing lagi didengar. Bahkan untuk sebagian penikmat musik lokal, Peterpan merupakan simbol masa muda yang turut menjadi bukti nyata era kejayaan musik pop Indonesia kala itu.
Lirik galau, nada sendu ditambah khasnya suara sang vokalis, membuat banyak lagu Peterpan abadi dalam ingatan para penggemarnya. Tetap menjadi ‘anthem sejuta umat’ yang tak lekang dimakan waktu.
Seolah ingin kembali mengajak bernostalgia, baru-baru ini publik dihebohkan dengan kabar comeback-nya Peterpan melalui project The Journey Continues yang turut membawa namanya. Rumor ini juga diperkuat dengan munculnya akun instagram @peterpanband.id dan unggahannya yang menyiratkan “kembali”.
"Dulu pernah menemani, kini hadir kembali #Sahabat Kalian paling ingat lagu Peterpan yang mana?" unggah akun tersebut pada 20 Juni 2025 lalu yang sontak mengundang banyak reaksi dari warganet, terutama para penggemar lama.
Kilas Balik Album-album Legendaris Peterpan, Mana Favoritmu?
Selama karier bermusiknya, Peterpan telah merilis sejumlah album yang masing-masing memiliki warna dan cerita tersendiri. Tak hanya sukses mencetak angka komersial, tetapi juga berhasil menjadi bagian dari sejarah musik Indonesia.
Taman Langit (2003)
Dirilis tahun 2003, Taman Langit menjadi album pertama Peterpan yang membuka jalan mereka di industri musik Tanah Air. Berisi 11 lagu, termasuk “Mimpi Yang Sempurna” versi piano yang dibalut suara pengamen jalanan, lengkap dengan efek mesin dan klakson. Tak heran, di sampul albumnya mereka memberi kredit khusus untuk para musisi jalanan yang turut menghidupkan karya ini.
Tak lama setelah perilisan, Ariel dan kawan-kawan menggelar tur promo ke berbagai kota, termasuk Malang. Meski dikenal dengan kultur musik keras, sambutan publik di sana sangat antusias. Lagu-lagu seperti Sahabat, Aku dan Bintang, Topeng, hingga Semua Tentang Kita langsung akrab di telinga pendengar, bahkan mulai sering dibawakan di festival band pelajar. Taman Langit pun menjadi batu loncatan Peterpan menuju kesuksesan berikutnya.
Berikut daftar lengkap lagu-lagu yang termuat dalam album Taman Langit.
Bintang di Surga (2004)
Dirilis pada 2004 oleh Musica Studios, Bintang di Surga menjadi album kedua Peterpan sekaligus yang paling monumental dalam sejarah karier mereka. Album ini mencetak rekor sebagai album terlaris di Indonesia dengan penjualan lebih dari 3 juta copy, sekitar 2,7 juta dari pasar lokal, sisanya dari negara seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei. Lagu Ada Apa Denganmu menjadi hit utama yang melambungkan popularitas album ini yang juga sempat masuk daftar 150 Album Indonesia Terbaik versi Rolling Stone Indonesia pada 2007 di posisi ke-116.
Peluncurannya pun dilakukan secara spektakuler melalui konser maraton di enam kota dalam waktu 24 jam bertajuk Breaking The Record pada 18 Juli 2004. Hampir seluruh lagu dalam album ini dibuatkan video klip dengan biaya besar, menampilkan model papan atas seperti Tamara Bleszynski dan Masayu Anastasia.
Berikut daftar lengkap lagu-lagu yang termuat dalam Album Bintang di Surga
OST Alexandria (2005)
Dirilis pada tahun 2005, OST Alexandria menjadi album ketiga Peterpan sekaligus album soundtrack untuk film Alexandria. Album ini memuat lima lagu baru dan lima aransemen ulang dari lagu-lagu di dua album sebelumnya. Berbeda dari karya sebelumnya, seluruh personel ikut terlibat dalam proses penulisan lagu, menjadikannya satu-satunya album Peterpan yang benar-benar dikerjakan bersama oleh keenam anggota.
Album ini juga menjadi momen terakhir kebersamaan formasi lengkap Peterpan, sebelum Andika dan Indra resmi keluar pada Oktober 2006. Untuk merayakan peluncurannya, Peterpan menggelar konser tengah malam bertajuk Menunggu Pagi pada 18 September 2005. Dengan total penjualan mencapai satu juta copy, OST Alexandria sukses memperkuat posisi Peterpan sebagai salah satu band terbesar di Indonesia.
Berikut daftar lengkap lagu-lagu yang termuat dalam Album OST Alexandria.
Hari Yang Cerah (2007)
Dirilis pada tahun 2007, Hari yang Cerah menjadi album studio terakhir Peterpan sebelum resmi berganti nama menjadi NOAH. Album ini menandai kembalinya Peterpan setelah jeda satu setengah tahun pasca keluarnya Andika dan Indra. Formasi baru diisi oleh pemain tambahan David (keyboard) dan Lucky (bass), yang turut memberi warna baru pada musik mereka.
Melalui lagu-lagu seperti Menghapus Jejakmu, Sally Sendiri, dan Hari yang Cerah untuk Jiwa yang Sepi, Peterpan menunjukkan arah musikal yang lebih dewasa dan emosional. Album ini menghadirkan aransemen yang lebih segar dan berbeda dari karya-karya sebelumnya, menjadi langkah transisi penting menuju era baru band ini.
Berikut daftar lengkap lagu-lagu yang termuat dalam Album Hari Yang Cerah.
Sebuah Nama, Sebuah Cerita (2008)
Sebuah Nama, Sebuah Cerita yang dirilis pada 2008 merupakan kompilasi lagu-lagu terbaik mereka, berisi 30 lagu dalam versi CD dan 21 lagu di versi kaset, termasuk beberapa lagu baru dan aransemen ulang lagu Chrisye.
Album ini dibuat sebagai penutup perjalanan Peterpan setelah dua personel lama, Andika dan Indra, hengkang dan meminta nama band diganti. Untuk menandai akhir perjalanan dengan nama tersebut, Peterpan menyusun album ini sebagai persembahan spesial bagi para penggemar melalui Walau Habis Terang sebagai single utama. Album ini terjual lebih dari 550.000 kopi di Indonesia.
Berikut daftar lengkap lagu-lagu yang termuat dalam Sebuah Nama, Sebuah Cerita.
Seperti Seharusnya (2012)
Setelah melewati masa vakum dan berbagai dinamika internal, termasuk kasus hukum yang menjerat sang vokalis, Peterpan akhirnya mengakhiri perjalanannya dan lahir kembali dengan nama baru, yaitu NOAH. Pergantian nama ini terjadi pada tahun 2012 dan menjadi babak baru yang menyegarkan tanpa mengubah identitas musik yang telah melekat pada mereka.
Di tahun yang sama, NOAH merilis album perdana mereka berjudul Seperti Seharusnya, yang sekaligus menjadi album studio keempat jika dihitung sejak era Peterpan. Album ini menandai comeback mereka dengan deretan lagu populer seperti Separuh Aku, Hidup Untukmu, Mati Tanpamu, Tak Lagi Sama, hingga Ini Cinta. Lagu Separuh Aku sendiri lebih dulu dirilis sebagai single pembuka pada 3 Agustus 2012, disusul video musiknya dua hari kemudian.
Berikut daftar lengkap lagu-lagu yang termuat dalam Seperti Seharusnya.
Setelah merilis Seperti Seharusnya, NOAH terus melanjutkan perjalanan musiknya dengan beberapa album lainnya, seperti Second Chance (2014), Sings Legends (2016), Keterkaitan Keterkaitan (2019) yang menunjukkan kematangan musikal dan konsistensi mereka di industri. Lewat karya-karya tersebut, mereka berhasil mempertahankan eksistensi dan merangkul pendengar lintas generasi.
Kini, setelah lebih dari satu dekade berlalu sejak pergantian nama, kabar soal comeback-nya “Peterpan” kembali mencuat. Meski masih sebatas petunjuk samar, kabar ini sudah cukup untuk membangkitkan antusiasme penggemar lama. Jika benar terjadi, kembalinya Peterpan akan menjadi momen penuh nostalgia yang membawa kembali kenangan masa muda banyak orang.
Baca Juga: Sederet Grup Band Legendaris dengan Bayaran Termahal di Indonesia
Sumber:
https://www.instagram.com/reel/DLHWFxaBdaB/?igsh=aXBpeGtkMHh5ajgy https://open.spotify.com/intl-id/album/2GKTEV4wdVmeVhNpyHeDav https://music.apple.com/us/artist/noah/766158889 https://musik.kapanlagi.com/galeri/berita-foto/indonesia/bongkar-album-pertama-noah-taman-langit-yang-bikin-nostalgia-personelnya-masih-muda-muda.html#div-gpt-ad-kapanlagi-lb
Penulis: Dilla Agustin Nurul Ashfiya
Editor: Muhammad Sholeh