Presiden Joko Widodo resmi menutup gelaran ASEAN Para Games 2022 di Solo Sabtu (6/8) malam. Bertempat di Stadion Manahan, Presiden menyampaikan pidatonya sekaligus menyerahkan kendi kepada perwakilan atlet sebagai bentuk simbolik ditutupnya gelaran ini.
"Terima kasih atas partisipasi 1.248 atlet dari negara-negara ASEAN. Terima kasih telah memberikan pesan bahwa keterbatasan dan kesulitan bukanlah halangan dengan komitmen dan kerja keras disabilitas mampu mencetak sejuta prestasi," ucap Presiden Joko Widodo di pidato penutupnya, Sabtu (6/8).
Penyelenggaraan pesta olah raga difabel terbesar se-Asia Tenggara ini merupakan kali kedua diselenggarakan di Kota Solo, Jawa Tengah. Sebelumnya, kota yang juga disebut Surakarta ini pernah menyelenggarakan gelaran ini pada 2011 silam atau lebih tepatnya edisi keenam ASEAN Para Games.
Pada saat itu, olahraga multi event ini dibuka oleh Wakil Presiden Boediono pada 15 Desember 2011. Berakhir pada 20 Desember 2011, Thailand menjadi juara umum dengan perolehan 126 medali emas, disusul tuan rumah di peringkat kedua dengan 113 emas, dan Malaysia di posisi tiga dengan 51 emas.
Berbicara mengenai negara tuan rumah ASEAN Para Games, Malaysia menjadi yang terbanyak dipilih (3 kali) sebagai tuan rumah ajang ini sejak pertama kali diselenggarakan pada 2001 silam. Ketiga event tersebut seluruhnya diselenggarakan di Kuala Lumpur, tepatnya pada tahun 2001, 2009, dan 2017.
Sementara itu, ada lima negara yang masing-masing pernah sekali mencicipi sebagai tuan rumah ASEAN Para Games. Kelima negara tersebut antara lain Vietnam (Hanoi 2003), Filipina (Manila 2005), Thailand (Nakhon Ratchasima 2008), Myanmar (Naypyidaw 2014), dan Singapura (Singapura 2015).
Pada 2020, Filipina nyaris menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya. Sayangnya, ASEAN Para Games edisi ke-11 tersebut dibatalkan karena pandemi Covid-19. Pada awalnya, gelaran tersebut akan diselenggarakan di kota Capas dan Metro Manila pada 18-25 Januari 2020.
Sempat ditunda hingga dua kali, pada akhirnya pemerintah Filipina dengan resmi memutuskan untuk membatalkan gelaran pada 8 Mei karena pemerintah terkait mengalokasikan dananya untuk penanganan Covid-19 di Filipina.
ASEAN Para Games edisi selanjutnya atau edisi ke-12 akan diselenggarakan di Kamboja, tepatnya di Kota Phnom Penh pada tahun depan (2023). Ini akan menjadi kali pertama Kamboja mencicipi tuan rumah pesta olah raga difabel terbesar se-Asia Tenggara.
Sementara itu, ASEAN Para Games edisi ke-13 akan diselenggarakan di Thailand (Chonburi) pada 2025 mendatang. Dengan rencana ini, maka tinggal tiga negara yakni Brunei, Laos, dan Timor Leste yang sama sekali belum pernah dipilih menjadi tuan rumah gelaran ASEAN Para Games.
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya
