Kekayaan merupakan sesuatu yang di inginkan oleh semua orang. Dengan kekayaan seseorang dapat mempermudah apa yang ia inginkan, sehingga tidak sedikit orang bekerja untuk mengejar kekayaan.
Kekayaan selalu berkaitan dengan uang, barang mewah, perusahaan dan lain-lain yang memiliki nilai di masyarakat.
Jika melihat daftar orang-orang terkaya di dunia, maka kita akan menemukan Elon Musk pendiri Tesla, Mark Zuckerberg pemilik Facebook, Bill Gates pendiri Microsoft dan masih banyak lagi.
Orang-orang seperti Elon Musk, Mark Zuckerberg, Bill Gates merupakan orang hebat yang memiliki pengetahuan dan ketermapilan sehingga mereka dapat menciptakan suatu ekosistem dengan nilai tinggi di masyarakat.
Tetapi jika kita membicarakan orang terkaya di dunia, maka pertanyaan yang sering di sebutkan, apakah ada orang Indonesia yang masuk ke dalam orang kaya tersebut.
Jawabannya tentu saja, bahkan ada orang Indonesia yang menempati posisi ke-31 orang terkaya di dunia dengan harta mencapai 624,67 triliun rupiah.
Mengutip data orang terkaya di dunia versi Forbes realtime per Februari 2024, posisi pertama orang terkaya di Indonesia yaitu Prajogo Pangestu pemiliki Grup Barito Pacific.
Ia memiliki kekayaan mencapai Rp624,6 triliun menggeser Low Tuck Kwong, hingga Hartono bersaudara.
Dengan total kekayaannya, Prajogo menempati posisi pertama orang terkaya di Indoensia hingga Asia Tenggara.
Sumber kekayaan Prajogo juga beragam mulai dari perusahaannya PT Barito Pacific Timber (BRPT) yang bergerak di bidang energi dan industri.
Setelah sukses dengan Barito Pacific, Prajogo melebarkan sayapnya dengan mendirikan PT Chandra Asri Petrichemical Center dan PT Tri Polyta Indonesia.
Di posisi kedua ada Low Tuck Wong pemiliki PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) dengan jumlah kekayaan mencapai US$ 27,1 miliar atau setara dengan Rp424,29 triliun.
Sumber kekayaan Low Tuck Wong berasal dari beberapa perusahaan mulai dari Bayan Resources (BYAN) yang bergerak di bidang industri pertambangan batu bara.
Setelah itu ada The Farrer Park Company perusahaan yang bergerka di bidang perhotelan. Low menjalankan bisnis itu dengan investor asing dan perusahaan The Farrer Company ini dikelola oleh Putrinya yakni Elaine.
Di posisi ketiga dan keempat ada R. Budi hartono dan Michael Hartono merupakan dua saudara yang memiliki kekayaan masing-masing.
Sumber kekayaan dua saudara ini bermacam-macam mulai dari rokok Djarum, Bank BCA (BBCA), hingga Blibli.com (BELI).
Di posisi kelima ada Sri Prakash Lohia. Ia lahir di Kolkata, India Pada 11 Juli 1952. Sejak kecil ia lebih sering mengahbiskan waktunya di India sebelum akhirnya di tahun 1974 ia merantau ke Indonesia bersama ayahnya.
Sumber kekayaan Sri Prakash berasal dari Indorama Corporation yang bergerak di bisnis pertokimia dan tekstil.
Perusahaan ini berdiri ketika Sri dan ayahnya mulai merintis perusahaan tekstil bernama Indorama Synthetics.
Awalnya perusahaan ini memperoduksi benang pintal sebelum akhirnya perusahaan Indorama melebarkan sayapnya ke industri serat polyester.
Disinilah peningkatan dari perusahaan Indorama melesat jauh sehingga menjadi perusahaan petrokimia dan tekstil terbesar yang memproduksi polyester di dunia.
Penulis: Randi Nurdian Firmansyah
Editor: Iip M Aditiya