Industri fashion terus mengalami perkembangan yang pesat di seluruh dunia. Hal ini ditandai dengan adanya trend ootd atau outfit of the day yang beredar di media sosial. Dalam trend tersebut, seseorang akan memadupadankan pakaian agar tampak istimewa dan berbeda dari hari-hari sebelumnya. Akibatnya, penjualan pakaian mengalami kenaikan hampir di seluruh dunia.
Menurut laporan Statista, pendapatan perdagangan online dari industri fashion di seluruh dunia diproyeksikan mencapai US$768,70 miliar pada 2023. Angka ini akan terus mengalami eskalasi atau kenaikan pada 2027 mendatang dengan perkiraan pendapatan yang menyentuh angka US$1.103,00 miliar. Angka tersebut didapat dari perkiraan aktivitas 3,38 miliar pengguna fashion di seluruh dunia.
Salah satu merek fashion yang digandrungi oleh masyarakat ialah Hennes & Mauritz AB atau biasa dikenal H&M. H&M merupakan perusahaan multinasional yang didirikan Erling Persson dan berbasis di Swedia. Perusahaan ini tidak hanya menyediakan pengalaman belanja secara online, tetapi juga menawarkan sensasi belanja secara offline.
Pada awal pendiriannya tahun 1947, H&M bernama Hennes dan saat itu hanya menjual fashion wanita. Tahun 1968, brand tersebut berubah menjadi H&M setelah mengakusisi toko milik Mauritz Widforss. Hingga saat ini, H&M terus melakukan ekspansi dengan memproduksi berbagai fashion pria, anak-anak, hingga aksesoris. Perusahaan tersebut juga telah mempekerjakan sebanyak 100 ribu orang.
Keberhasilan ekspansi perusahaan H&M membuat produk tersebut berhasil mendapat pangsa pasar di berbagai negara. Hal itu membuat H&M menduduki posisi sebagai merek pakaian paling berharga di dunia pada 2022. Di beberapa negara, keberadaan toko H&M menjamur dengan jumlah yang mencapai ratusan.
Berikut daftar negara dengan jumlah toko Grup H&M terbanyak.
Berdasarkan data dari Statista per-akhir November 2022, jumlah toko Grup H&M di dunia mencapai 4.465. Dari jumlah tersebut, sekitar 11% distribusi toko berada di Amerika Serikat. Angka tersebut disusul oleh negara Jerman dengan jumlah toko mencapai 430 dan Britania Raya sebanyak 246.
Meskipun Amerika Serikat memiliki jumlah toko Grup H&M terbanyak, jumlah penjualan dari perusahaan tersebut di Negeri Paman Sam tidak berbanding lurus.
Statisa merilis statistik angka penjualan perusahaan H&M di seluruh dunia per-November 2022 yang mencapai 223.553 miliar kronor Swedia (SEK). Angka tersebut naik secara drastis dibanding tahun 2021 yakni, 198.967 SEK.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh perusahaan H&M bahwa telah terjadi kenaikan omzet sekitar 20% pada periode Desember hingga Mei 2022 dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Menurut CEO H&M Helena Helmersson, faktor utama kenaikan omzet adalah pencabutan kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan saat Covid-19.
“Pembatasan akibat Covid-19 telah dicabut hampir di mana-mana, yang berarti bahwa toko fisik bisa menjual lebih banyak lagi barang kepada konsumen. Selain itu, koleksi baru diterima dengan baik oleh konsumen dan menghasilkan lebih banyak penjualan dengan harga penuh dan lebih sedikit diskon,” ujar Helena dilansir dari marketeers.com, Senin (7/8/2023).
Menariknya, jumlah penjualan terbesar perusahaan tersebut berada di Jerman, negara nomor dua dengan jumlah toko H&M terbanyak di dunia. Tahun 2020, penjualan produk H&M mencapai 29 miliar SEK. Oleh karena itu, Jerman menjadi pasar terbesar Grup H&M.
Meski demikian, perusahaan ini sempat menutup 250 toko secara global pada 2020. Keputusan ini dibuat setelah melihat preferensi aktivitas belanja secara online yang menjadi trend sejak virus Corona memuncak.
Penulis: Aslamatur Rizqiyah
Editor: Iip M Aditiya
