Buku Sastra Sering Dipinjam di Perpustakaan Umum, Apakah Koleksinya Memadai?

Laporan Perpusnas 2023 menunjukkan adanya perbedaan porsi koleksi buku di perpustakaan umum dengan minat peminjam, terutama pada kategori Sastra dan Komputer.

Buku Sastra Sering Dipinjam di Perpustakaan Umum, Apakah Koleksinya Memadai? Ilustrasi orang membawa setumpuk buku | Pexels

Laporan Kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) tahun 2023 yang dirilis Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI mengungkapkan tren menarik dalam preferensi peminjaman buku di perpustakaan umum Indonesia.

Data menunjukkan bahwa minat pengunjung terhadap kategori buku tertentu tidak selalu sejalan dengan jumlah koleksi yang tersedia, yang berarti terdapat ketimpangan antara koleksi dan minat baca masyarakat.

Koleksi Buku di Perpustakaan Umum Indonesia | GoodStats
Ilmu Pengetahuan Sosial dan Teknologi menjadi kategori buku yang paling banyak tersedia di perpustakaan umum Indonesia | GoodStats

Berdasarkan survei pada perpustakaan umum provinsi di Indonesia, koleksi buku didominasi kategori Ilmu Pengetahuan Sosial, mencakup 20% dari keseluruhan koleksi, diikuti oleh Teknologi (18%), Agama (15%), dan Sastra (12%).

Kategori lainnya, seperti Geografi & Sejarah (9%) dan Komputer, Informasi & Karya Umum (6%), juga memiliki porsi yang signifikan, meskipun lebih kecil dibandingkan kategori-kategori utama. Kategori Bahasa dan Kesenian masing-masing hanya mencakup 4-5% dari total koleksi yang tersedia.

Proporsi Buku yang Dipinjam di Perpustakaan Umum Indonesia | GoodStats
Mayoritas pengunjung perpustakaan umum cenderung lebih tertarik pada buku-buku Sastra dan Ilmu Pengetahuan Sosial | GoodStats

Data peminjaman menunjukkan bahwa kategori Sastra dan Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan dua kategori yang paling banyak dipilih oleh pengunjung perpustakaan. Meskipun Sastra memiliki porsi koleksi yang lebih kecil dibandingkan kategori lainnya, buku-buku dalam kategori ini banyak dipinjam oleh pengunjung. 

Hal yang sama juga berlaku untuk kategori Komputer, Informasi & Karya Umum, yang meskipun memiliki porsi koleksi yang kecil, tetap menjadi pilihan banyak pengunjung.

Di sisi lain, meskipun Teknologi menyumbang sebagian besar koleksi di perpustakaan, porsi peminjamannya tidak setinggi kategori lain, seperti Ilmu Pengetahuan Sosial dan Sastra.

Pada posisi terbawah, buku-buku dengan kategori Bahasa tampaknya belum menarik minat pengunjung, selaras dengan porsi ketersediaannya.

Keterbatasan Koleksi dan Upaya Pemerataan Akses

Saat ini masyarakat tengah menghadapi keterbatasan koleksi di perpustakaan-perpustakaan Indonesia. Berdasarkan standar ketercukupan koleksi yang ideal, jumlah buku di perpustakaan seharusnya mencapai dua kali lipat dari jumlah penduduk.

Kajian Perpusnas tahun 2023 menunjukkan bahwa jumlah koleksi buku nasional baru mencapai 32,03% dari target, atau sekitar 175,49 juta judul dari total kebutuhan 547,96 juta judul buku. Masih ada kekurangan sekitar 372,47 juta judul buku.

Salah satu langkah yang diambil untuk mengatasi persoalan ini, Perpusnas melakukan penyaluran buku ke 10.000 perpustakaan desa, kelurahan, dan taman baca masyarakat selama tahun 2024.

Upaya ini diharapkan mampu memperluas akses masyarakat terhadap bahan bacaan khususnya di wilayah yang selama ini kekurangan koleksi, maupun meningkatkan minat masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan.

“Karena sebenarnya bukan minat baca masyarakat yang rendah, tapi memang ketersediaan bahan bacaan bagi mereka yang belum bisa dipenuhi,” terang Plt Kepala Perpusnas RI E. Aminudin Aziz dalam rapat dengan Komisi X DPR RI, dilansir Perpusnas, Rabu (17/1).

Baca juga:10 Provinsi dengan Tingkat Kunjungan Perpustakaan Tertinggi di 2023

Penulis: Qiqa
Editor: Editor

Konten Terkait

Indonesia Targetkan Punya PLTN 2032 Mendatang!

Sejauh ini, Indonesia baru memiliki reaktor nuklir yang dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan, kesehatan, hingga industri.

AI dan Masa Depan Dunia Kerja: Meningkatkan Efisiensi atau Menggantikan Pekerja?

AI dalam dunia kerja dinilai memiliki dampak signifikan. Apakah AI dapat meningkatkan produktivitas atau malah “menyingkirkan” pekerja?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook