Jatim Jadi Provinsi dengan Produksi Air Bersih Terbanyak

Menurut laporan BPS, Jawa Timur menjadi provinsi produksi air bersih terbanyak secara nasional dengan capaian 810,82 juta m³ sepanjang 2022.

Jatim Jadi Provinsi dengan Produksi Air Bersih Terbanyak Ilustrasi air minum | Freepik

Air merupakan bagi seluruh makhluk hidup di bumi, namun air sangat rentan terkena pencemaran. Di sisi lain, kebutuhan air bersih di Indonesia tak pernah berkurang, bahkan cenderung meningkat seiring dengan lonjakan jumlah penduduk dan aktivitasnya. Oleh karena itu, pengelolaan air berkelanjutan menjadi sangat krusial bagi ketersediaan pasokan air dan mencegah kelangkaan air.

Merujuk laporan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berjudul Statistik Air Bersih 2018-2022, volume produksi air bersih di Indonesia mencapai 5,26 miliar meter kubik (m³) di tahun 2022. Capaian tersebut meningkat 0,28% dari tahun sebelumnya yang tercatat 5,25 miliar m³.

Jika dilihat berdasarkan wilayahnya, Jawa Timur (Jatim) menjadi provinsi dengan produksi air bersih terbanyak secara nasional yang mencapai 810,82 juta m³ sepanjang 2022. Merespons hal ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kinerja baik yang telah dilakukan perusahaan air bersih dalam memenuhi kebutuhan air masyarakat. 

10 provinsi produksi air bersih terbanyak nasional 2022 | Goodstats

“Produksi air bersih di Jatim menduduki peringkat pertama se-Indonesia. Diikuti DKI Jakarta dengan volume 635,092 juta m³, Jawa Tengah 627,619 juta m³ dan Jawa Barat 513,24 juta m³,” kata Khofifah dikutip dari Antaranews.com.

Lebih lanjut, ia menekankan agar seluruh pihak terkait dapat terus meningkatkan produksi air bersih seiring dengan peningkatan permintaan air bersih untuk pemenuhan layanan dasar kesehatan masyarakat. Khofifah berharap, adanya peningkatan layanan bagi pelanggan air bersih secara berkelanjutan, khususnya dalam memberikan respon cepat jika terdapat gangguan distribusi air bersih kepada pelanggan.

“Tingginya kebutuhan air bersih untuk setiap rumah tangga menurut perusahaan air bersih untuk terus berinovasi agar mampu melayani kebutuhan masyarakat akan air bersih,” tandasnya.

Sejalan dengan ini, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti menuturkan bahwa kebijakan penyediaan air minum perlu dilakukan guna mencapai akses air minum berkelanjutan bagi masyarakat. 

Di antaranya dengan meningkatkan cakupan pelayanan dan pemenuhan standar kualitas air minum, juga meningkatkan kapasitas dan peran penyelenggaraan sistem penyediaan air minum. 

“Selain itu, perlu adanya peningkatan kemampuan pendanaan dan juga komitmen stakeholders terkait dengan pendanaan dalam menyediakan air di tempat yang sulit air, juga mendekatkan air kepada masyarakat,” pungkas Diana.

Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Dukungan Presiden di Battle Ground Pilkada Jawa Tengah

Bagaimana elektabilitas kedua paslon di Jawa Tengah hingga membutuhkan dorongan besar Presiden RI?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook