Berbagai Jenis Kecelakaan Lalu Lintas yang Terjadi Sepanjang Tahun 2023

Dengan tingginya angka kecelakaan dan banyaknya jenis kasus yang terjadi, penting bagi semua pihak untuk meningkatkan kesadaran serta disiplin di jalan raya.

Berbagai Jenis Kecelakaan Lalu Lintas yang Terjadi Sepanjang Tahun 2023 Ilustrasi Kecelakaan Lalu Lintas | Flickr

Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu permasalahan serius yang kerap terjadi di berbagai wilayah, baik di daerah perkotaan yang padat maupun di jalan-jalan antar kota yang sepi.

Meski banyak upaya dilakukan untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya, angka kecelakaan masih cukup tinggi, menunjukkan kompleksitas dari berbagai faktor penyebab kecelakaan tersebut.

Beberapa kecelakaan disebabkan oleh kesalahan manusia, seperti kelalaian pengemudi, kelelahan, atau penggunaan telepon saat mengemudi.

Ada pula yang disebabkan oleh kondisi teknis kendaraan, misalnya rem blong atau ban pecah, yang sering kali menjadi pemicu kecelakaan serius.

Selain itu, faktor kondisi jalan, cuaca buruk, dan minimnya rambu lalu lintas juga turut berperan dalam meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan

Jenis-jenis kecelakaan lalu lintas pun sangat beragam, mulai dari kecelakaan ringan yang hanya menimbulkan kerusakan pada kendaraan, hingga kecelakaan berat yang memakan korban jiwa. 

Jenis kecelakaan lepas kendali keluar ke kiri jalan menjadi jenis kecelakaan yang paling banyak terjadi sepanjang tahun 2023 | GoodStats

Data dari Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri) menunjukkan bahwa kasus kecelakaan lalu lintas di tahun 2023 paling banyak didominasi oleh kecelakaan akibat kendaraan yang lepas kendali dan keluar ke sisi kiri jalan, dengan total 18.961 kasus.

Kondisi ini sering terjadi akibat pengemudi kehilangan kontrol, baik karena kurangnya konsentrasi, kelelahan, atau kecepatan yang terlalu tinggi. 

Selain itu, tabrakan antara kendaraan dari arah depan dan belakang juga cukup tinggi, dengan angka mencapai 18.638 kasus.

Tabrakan jenis ini biasanya terjadi akibat kurangnya jarak aman antara kendaraan, terutama di jalanan padat.

Pengendara yang tiba-tiba mengerem mendadak atau memperlambat laju kendaraan sering kali tidak diantisipasi oleh kendaraan di belakangnya, sehingga mengakibatkan tabrakan yang merusak dan berisiko.

Tidak jauh berbeda, tabrakan frontal atau tabrakan depan-depan tercatat sebanyak 17.337 kasus. Kecelakaan jenis ini sangat berbahaya karena melibatkan dua kendaraan yang bertabrakan secara langsung dengan kekuatan yang besar.

Tabrakan frontal sering terjadi saat kendaraan mencoba menyalip atau mengambil jalur berlawanan, terutama di jalan sempit yang tidak memungkinkan untuk berbelok dengan aman.

Kasus kecelakaan lain yang juga cukup dominan adalah tabrakan saat menyalip, yang tercatat sebanyak 9.124 kasus.

Ini terjadi saat pengemudi berusaha melewati kendaraan lain tetapi tidak memperhitungkan jarak dan kecepatan dengan tepat.

Banyak pengemudi terlalu terburu-buru atau kurang cermat dalam melihat kondisi jalan, sehingga menimbulkan tabrakan yang membahayakan diri sendiri maupun pengendara lain di sekitarnya.

Kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki saat menyeberang juga tidak bisa diabaikan, dengan jumlah kasus mencapai 8.274 di 2023.

Pejalan kaki memiliki risiko tinggi di jalan raya, terutama di area yang minim fasilitas penyeberangan atau tidak ada lampu lalu lintas khusus. 

Selain keluar ke kiri, kendaraan yang lepas kendali dan keluar ke kanan jalan juga terjadi dalam jumlah signifikan, yakni sebanyak 6.038 kasus.

Kecelakaan ini memiliki pola serupa dengan kecelakaan keluar ke kiri, hanya saja risikonya lebih tinggi karena kendaraan yang lepas kendali ke arah kanan berpotensi langsung memasuki jalur berlawanan.

Kasus tabrakan saat menyalip dari sisi kanan mencatatkan 5.662 kasus. Dalam situasi ini, pengemudi sering kali mengambil jalur kanan untuk menyalip, yang berpotensi menyebabkan kecelakaan dengan kendaraan dari arah yang sama ataupun arah berlawanan.

Terakhir, tabrakan antara kendaraan yang sedang berbelok kanan dengan kendaraan dari arah berlawanan tercatat sebanyak 5.607 kasus.

Kecelakaan ini sering kali terjadi ketika salah satu pengendara gagal memperkirakan waktu yang tepat untuk berbelok, sehingga berujung pada tabrakan dengan kendaraan dari arah lain.

Data ini menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam berbelok, terutama di persimpangan atau di jalan dua arah tanpa lampu lalu lintas yang memadai.

Baca Juga: Jumlah Tragedi Kecelakaan di Indonesia Terus Meningkat

Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor

Konten Terkait

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Dukungan Presiden di Battle Ground Pilkada Jawa Tengah

Bagaimana elektabilitas kedua paslon di Jawa Tengah hingga membutuhkan dorongan besar Presiden RI?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook