Kegiatan liburan menjadi salah satu momen yang mengesankan dan paling dinantikan bagi sebagian besar orang. Liburan menjadi waktu yang cocok untuk melakukan quality time bersama orang terdekat maupun solo traveling.
Tentu saja perlu ada antisipasi perencanaan dana guna mendapatkan pengalaman berlibur yang aman dan nyaman. Dalam laporan survei Jakpat pada Oktober 2024 terkait tren liburan yang berjudul Indonesian Travel Preferences, ditemukan bahwa mayoritas responden mempersiapkan budget tertentu untuk masa liburannya.
Responden survei yang totalnya sebanyak 1.148 tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang terdiri atas generasi milenial dan Z. Statusnya pun beragam, ada yang sebagai penduduk lajang, pasangan menikah, dan orang tua yang memiliki anak maupun tidak.
Ketika memilih lokasi wisata, tiga dari lima responden survei ini mempertimbangkan biaya. Generasi milenial cenderung memperhatikan kegiatan apa saja yang bisa dilakukan, lokasi, dan variasi kuliner yang tersedia. Di sisi lain, gen Z lebih mengutamakan aspek keamanan dan tempat yang memiliki spot foto atraktif.
Baca Juga: Saling Berbeda, Intip Bagaimana Preferensi Liburan Gen Z dan Milenial Tahun 2024
Berapa Dana yang Disiapkan Warga Indonesia untuk Berwisata?
Konten kreator dan narablog seputar hal traveling, Mardiah menyampaikan pentingnya memiliki perencanaan biaya liburan agar tidak boros dengan dana yang telah disiapkan dalam tabungan masing-masing wisatawan.
“Liburan itu perlu persiapan yang matang, bahkan bukan hanya dana aja lho! Kebanyakan orang liburan itu kan over budget karena dari awal tidak membuat anggaran. Nah, maka dari itu penting banget punya anggaran liburan walaupun hanya liburan sendiri,” ujar Mardiah dalam suatu siaran langsung Instagram bertajuk Budget Hemat, Traveling Smart sebagaimana dilansir iNews.
Pada grafik di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 10% responden menyiapkan dana di bawah Rp500 ribu untuk keperluan liburan. Lalu, 15% menyiapkan budget liburan sebanyak Rp500 ribu hingga Rp750 ribu.
Berikutnya, 14% dari jumlah responden mempersiapkan dana dengan kisaran Rp750 ribu sampai Rp1 juta. Kemudian, 21% menyiapkan dana sejumlah Rp1 juta hingga Rp2,5 juta.
Paling dominan, 22% dari total responden menyediakan budget liburan sekitar Rp2,5 juta sampai Rp5 juta. Terakhir, 18% responden menyediakan dana di atas Rp5 juta untuk anggaran liburannya.
Dalam rilisnya, Jakpat juga menyebutkan bahwa 27% dari responden survei yang memiliki anak menyiapkan dana berkisar antara Rp2,5 juta hingga Rp5 juta untuk keperluan masa liburan mereka.
Makanan dan Minuman Jadi Pengeluaran Terbesar
Dari grafik di atas, kategori makanan dan minuman menjadi jenis pengeluaran prioritas bagi responden yang berlibur dengan anaknya (90%) maupun tidak (86%).
Berikutnya adalah pengeluaran transportasi yang lebih diutamakan oleh responden yang memiliki anak (84%) daripada yang liburan tanpa anak (78%).
Sesudahnya, sama halnya dengan kategori pengeluaran untuk akomodasi yang lebih didahulukan oleh responden yang memiliki anak (76%) dibandingkan dengan yang liburan tanpa anak (71%).
Lalu, kategori pengeluaran untuk tiket masuk ke tempat hiburan juga lebih banyak dipilih oleh responden dengan anak (77%) dibandingkan yang tidak (64%).
Selanjutnya, pengeluaran untuk dana darurat seperti untuk hal-hal tidak terduga lebih diprioritaskan oleh responden tanpa anak (65%), selisihnya tipis dengan yang liburan beserta anaknya (63%).
Kemudian, responden dengan anak lebih mengutamakan biaya belanja untuk oleh-oleh (69%) dibandingkan responden tanpa anak (57%).
Sebaliknya, pengeluaran liburan yang disiapkan untuk membeli pakaian dan aksesoris lebih diprioritaskan oleh responden tanpa anak (37%) dibandingkan responden yang liburan bersama anaknya (32%).
Tidak hanya itu, ketua peneliti di lembaga survei Jakpat Septiana Widi Sugiastuti pun menerangkan tentang ketertarikan masyarakat untuk berwisata sambil melakukan aktivitas yang mendukung kesehatan fisik dan mental yang dapat membuat wawasan baru bagi pihak penyedia layanan rekreasi.
“Perkembangan wisata kesehatan dapat memberikan peluang bagi industri pariwisata dengan mengembangkan paket wisata kesehatan atau program wellness. Hal ini dapat dipasarkan sebagai cara untuk menyegarkan badan dan pikiran, terutama bagi para pekerja asal perkotaan yang mencari destinasi untuk berlibur,” ujar Septiana dalam situs Jakpat.
Baca Juga: Inilah Daftar Tipe Wisata Terfavorit Warga Indonesia 2024
Penulis: Laksita Indah Kirana
Editor: Editor