Menuju penghujung tahun 2024, mayoritas masyarakat di dunia akan melakukan perjalanan wisata, tak terkecuali para warga di Indonesia. Kegiatan bertamasya tersebut tentu perlu persiapan yang matang demi pengalaman rekreasi yang memuaskan.
Dokter ahli penyakit jantung dari Klinik Jantung Pusat Medis Mat-Su di Alaska, Amerika Serikat menjelaskan perihal manfaat berlibur untuk kesehatan. “Istirahat dan pemulihan diri itu penting sekali untuk menjaga kesehatan fisik dan mental Anda. Ini termasuk mengambil jeda sejenak pada hari-hari biasa serta mengosongkan waktu untuk benar-benar membebaskan diri (dari pekerjaan) dengan berlibur sesekali,” ungkap Fahad Younas dalam situs resmi Pusat Medis Mat-Su.
“Ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa tubuh dan otak Anda memerlukan waktu untuk mengisi ulang tenaga. Ketika kita tidak mengambil waktu istirahat, kita lebih mungkin menderita kelelahan, frustrasi, stres, dan bahkan masalah kesehatan yang serius,” tambahnya.
Pada 29 Oktober 2024, lembaga survei Jakpat merilis laporan hasil survei mengenai tren wisata yang melibatkan sejumlah 1.148 responden bertajuk Indonesian Travel Preferences. Dalam laporannya itu, Jakpat di antaranya menyoroti tentang tipe destinasi wisata pilihan dan sumber informasi yang banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk menentukan tempat liburannya.
Survei tersebut diselenggarakan pada 1-3 Oktober 2024 yang lalu. Kemudian, profil responden survei tersebut berasal dari berbagai area di Indonesia yang kelompok usianya 15-27 tahun (Gen Z) dan 28-43 tahun (Milenial). Serta statusnya sebagai penduduk lajang, pasangan menikah dan orang tua yang memiliki anak maupun tidak.
Alam dan Kuliner Unggul
Tujuan berwisata di alam seperti pantai, gunung, dan air terjun ini menjadi pilihan utama bagi 80% responden survei baik itu sebagai penduduk single maupun pasangan menikah yang berlibur dengan anaknya. Lalu, wisata kuliner juga digemari oleh kedua tipe responden tersebut dengan persentase rata-rata 56%.
Berikutnya, objek wisata keluarga seperti kebun binatang dan taman hiburan lebih populer di kalangan responden orang tua yang hendak berlibur bersama anaknya (68%) daripada yang tidak (39%).
Setelahnya, responden tanpa anak cenderung lebih menyukai destinasi wisata petualangan seperti arung jeram, menyelam, atau mendaki gunung (36%) dibandingkan yang berlibur bersama anaknya (29%). Destinasi wisata arsitektur juga merupakan tujuan yang cukup digemari kedua tipe responden tersebut dengan persentase rata-rata 25%.
Kemudian, responden yang berlibur bersama anaknya juga lebih memilih wisata edukasi (27%) dan agrikultur (25%). Sedangkan, responden tanpa anak hanya 21% yang menggemari wisata edukasi dan sejumlah 20% menggemari wisata agrikultur.
Platform Apa Yang Dipakai Untuk Cari Informasi Wisata?
Dalam hal memperoleh rincian informasi terkait destinasi liburan, Instagram lebih banyak dimanfaatkan oleh Gen Z (63%) dibandingkan generasi Milenial (60%). Lalu, rekomendasi wisata dari keluarga terdekat lebih disukai Milenial (57%) daripada Gen Z (51%).
Setelah itu, TikTok juga lebih populer di kalangan Gen Z dalam hal tersebut (61%) daripada Milenial (44%). Sebaliknya, YouTube lebih populer di kalangan Milenial (45%) daripada Gen Z (27%).
Kemudian, generasi Milenial lebih senang memperoleh informasi wisata dari artikel daring (26%) dibandingkan Gen Z (22%). Hal yang sama dengan Facebook yang lebih dimanfaatkan oleh Milenial (24%) daripada Gen Z (13%).
Terakhir, platform X atau Twitter lebih banyak digunakan oleh Gen Z (15%) dibandingkan generasi Milenial (10%).
Baca Juga: Preferensi Gen Z dalam Berlibur: Pemandangan Alam yang Paling Diminati
Penulis: Laksita Indah Kirana
Editor: Editor