Angka Kecelakaan Lalu Lintas Terus Meningkat, Usia Pelajar Mendominasi

Angka kecelakaan tiap tahun terus bertambah. Usia pelajar paling banyak terlibat dalam kecelakaan.

Angka Kecelakaan Lalu Lintas Terus Meningkat, Usia Pelajar Mendominasi Ilustrasi kecelakaan lalu lintas/Instagram @satlantaspolrestabengkulu

Angka kecelakaan lalu lintas selama tiga tahun berturut-turut mengalami peningkatan yang signifikan. Tercatat lonjakan terbesar angka kecelakaan terjadi pada 2022. Kecelakaan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari human error, kondisi kendaraan, hingga sarana dan prasana.

Baru-baru ini, ramai insiden kecelakaan antara bus Sugeng Rahayu dan bus Eka di jalur Ngawi-Madiun, Jawa Timur (Jatim), Kamis (31/8). Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kecelakaan tersebut disebabkan oleh bus Eka yang mencoba menghindari pejalan kaki yang tengah menyeberang.  Akibatnya, terjadi adu banteng antara bus Eka dari arah Solo-Surabaya dengan bus Sugeng Rahayu yang berada di arah sebaliknya, Surabaya-Solo.

"Kejadian berawal saat Bus Eka berjalan dari arah Ngawi menuju Madiun. Di lokasi, Bus Eka berusaha menghindari pejalan kaki. Sampai akhirnya, menabrak Bus Sugeng Rahayu dari arah berlawanan," ujar AKBP Argo Wiyono, dikutip dari Antara News, Kamis (31/8).

Kecelakaan yang terjadi pada dini hari tersebut menyebabkan 14 orang luka-luka dan 3 orang tewas. Tiga orang tersebut ialah masing-masing sopir bus Sugeng Rahayu dan Eka, serta pejalan kaki. Total korban dalam kecelakaan tersebut sebanyak 17 orang.

Kecelakaan bus tersebut merupakan satu dari banyaknya laka yang terjadi di jalan. Merujuk data dari Korlantas Polri, setidaknya terdapat 3 hingga 4 orang meninggal perjamnya karena insiden kecelakaan.

Dari data yang dihimpun selama periode 2020-2023, tampak angka kecelakaan di Indonesia terus mengalami kenaikan.

Angka kecelakaan di jalan pada 2020 mencapai 100.028 kasus. Dari angka tersebut, 73% kecelakaan melibatkan sepeda motor. Usia pelajar, khususnya tingkat SMA menjadi kasus kecelakaan sepeda motor terbanyak, yakni lebih dari 80 ribu orang. Angka tersebut disusul oleh kasus kecelakaan oleh pelajar SMP sebanyak 17 ribu dan pelajar SD sebanyak 12 ribu orang.

Sementara itu, kecelakaan yang melibatkan mahasiswa dengan tingkat pendidikan D3, S1 dan S2 masing-masing mencapai 770, 3.751, dan 136 orang.

Selain sepeda motor, kecelakaan jalan juga terjadi pada angkutan barang dengan persentase sebesar 12%. Angka ini menyebabkan angkutan barang menempati peringkat kedua jenis kecelakaan jalan terbanyak.

Tahun 2021, jumlah kecelakaan mengalami peningkatan sebesar 3,62%. Total kecelakaan jalan pada tahun tersebut ialah 103.645 orang. Kecelakaan sepeda motor masih menjadi jenis kecelakaan yang paling banyak terjadi dengan persentase yang sama, yakni 73%.

Sementara itu, terjadi lonjakan jumlah kecelakaan yang cukup besar pada 2022. Sebanyak 131.500 kasus kecelakaan dengan korban jiwa mencapai 26.100 orang. Sepeda motor masih menduduki sebagai jenis kecelakaan yang paling banyak terjadi dengan persentase yang juga meningkat dari 73% menjadi 74,35%.

Di tahun 2023, kecelakaan yang terjadi di jalan telah mencapai 155 ribu kasus. dari angka tersebut sebanyak 66.602 kecelakaan berasal dari kalangan pelajar dengan jenis transportasi yang sama, yakni sepeda motor.

"Secara umum motor itu memang salah satu penyebab kecelakaan terbesar," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Amirulloh, Jumat (7/7 2023), dikutip dari Gooto.com.

Lebih lanjut, Kementerian Perhubungan mengungkapkan, faktor terbesar kecelakaan lalu lintas ialah karena adanya human error dengan persentase 61% kasus. Beberapa contoh kelalaian yang dilakukan oleh pengemudi ialah kurang memperhatikan jarak aman dan batas kecepatan, ceroboh dengan aturan lajur, dan ugal-ugalan.

Sementara itu, 30% kecelakaan disebabkan oleh faktor sarpras dan lingkungan, sedangkan 9% disebabkan oleh kondisi kendaraan.

Menanggapi banyaknya kasus kecelakaan di Indonesia, Kementerian Perhubungan melalui Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RUNK LLAJ) 2021-2040 mengusung visi “Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (KLLAJ) Terbaik di Asia Tenggara melalui Penciptaan Sistem Berkeselamatan, Penguatan Koordinasi, dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi”.

Untuk dapat mencapai visi tersebut, misi yang diterapkan untuk menekan angka kecelakaan ialah mengutamakan keselamatan LLAJ menjadi prioritas nasional; membudayakan penyelenggaraan LLAJ yang mengutamakan keselamatan, dan menyinergikan segala potensi guna memaksimalkan kinerja LLAJ.

Penulis: Aslamatur Rizqiyah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Program Makan Siang Gratis Dapat Dukungan dari China, Indonesia Bukan Negara Pertama

Langkah ini tidak hanya mengatasi permasalahan gizi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya global untuk memerangi kelaparan dan mendukung pendidikan.

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook