Timnas hoki indoor putra Indonesia berhasil meraih emas pada ajang SEA Games 2023 di Dinosaur Park Hall, Phnom Penh, Kamboja pada Minggu (7/5). Yang membuatnya lebih berharga, medali emas ini didapatkan tim hoki Indonesia setelah mengalahkan tim Malaysia yang merupakan kampiun dua edisi sebelumnya.
Terlebih, kemenangan yang didapatkan tim Merah Putih di babak final didapatkan lewat momen yang dramatis. Malaysia sempat terlebih dahulu unggul cukup jauh, yakni dengan skor 3-0 setidaknya hingga laga memasuki kuarter empat, pada empat menit terakhir.
Heroiknya, tiga pemain Indonesia Firdaus Muhammad, Rahman Ferdian, dan Alfiana Muhamad berhasil mencetak angka ke gawang Malaysia dan membuat skor akhir menjadi 3-3. Bahkan, gol ketiga Indonesia tercipta kala laga tersisa lima detik saja. Skor imbang ini membawa pertandingan ke babak adu penalti.
Pada babak adu penalti, Indonesia berhasil menang dengan skor akhir 2-1 atas Malaysia. Selain menjadi momen emas yang manis, kemenangan ini juga menjadi balasan setelah pada babak grup, Indonesia harus tunduk dari Malaysia dengan skor 2-3.
Menurut beberapa sumber, cabang olahraga (cabor) hoki indoor di SEA Games baru pertama kali dilaksanakan pada SEA Games edisi 2017 di Malaysia. Pada nomor putra, Malaysia mendominasi cabor ini dengan berhasil meraih emas secara berturut-turut pada edisi tersebut (mengalahkan Indonesia dengan skor 5-1) dan edisi 2019 di Filipina (mengalahkan Thailand dengan skor 3-1). Pada SEA Games 2021 di Vietnam, cabor ini tidak dipertandingkan.
Kekalahan yang diterima tim hoki Malaysia pada SEA Games kali ini dianggap cukup menyakitkan. Selain karena Malaysia mendominasi cabor hoki indoor putra di SEA Games, Malaysia juga dianggap sebagai tim yang kuat mengingat statusnya saat ini sebagai juara Asia setelah mengalahkan Iran pada 2022 lalu.
Kapten tim hoki indoor putra Indonesia Prima Rinaldi Santoso mengungkapkan rasa syukurnya kala Indonesia berhasil raih emas di Kamboja Minggu (7/5) lalu. Dirinya mengungkapkan, sebelum momen dramatis terjadi para pemain telah hilang harapan, tetapi pelatih dapat yakinkan untuk terus bermain lepas.
"Rasanya bangga, sedih, campur aduk jadi satu, tapi alhamdulillah perjuangan kita selama empat tahun terakhir ini kita ikut kejuaraan Eropa dan Asia Cup ada hasilnya," kata Prima saat tiba di Bandar Udara Soekarno-Hatta, dilansir situs resmi Kemenpora RI (8/5).
"Sebenarnya sudah hopeless banget ya, tapi di sisi lain kita motivasikan ini tak terulang kembali dan pelatih juga yakinkan agar bermain lepas yang penting keluarkan permainan terbaik selama berlatih dan alhamdulillah hasilnya medali emas," lanjutnya.
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya