Kehadiran teh di Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Berawal dari tahun 1684, kala itu tanaman teh Camellia Sinensis berupa biji dari Jepang masuk ke Indonesia. Teh dibawa ke Jakarta yang pada waktu itu masih bernama Batavia oleh Andreas Cleyer yang merupakan seorang dokter, pengajar, ahli botani, dan saudagar di VOC berkebangsaan Jerman.
Teh pada waktu itu hanya digunakan sebagai tanaman hias dan belum diperdagangkan. Pada tahun 1694. Pemerintah colonial baru memperhatikan teh pada tahun 1728 dengan mendatangkan biji teh dari China dalam jumlah banyak.
Sayangnya, upaya membudidayakan biji teh dari China kurang berhasil karena sulit tumbuh di iklim Indonesia. Perkebunan teh Indonesia baru berkembang sekitar tahun 1800-an saat menggunakan biji teh Camellia Sinensis varietas assam asal Sri Lanka yang nantinya berkembang menjadi black tea.
Teh kemudian menjadi salah satu tanaman yang wajib ditanaman oleh rakyat melalui politik CultuurStelsel pada tahun 1830. Sejak saat itu, teh menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Seiring waktu berjalan, teh di Indonesia semakin berkembang secara modern hingga muncul produk teh dalam kemasan siap minum. Berbagai perusahaan di Indonesia bersaing menciptakan produk teh dalam kemasan untuk dipasarkan di tanah air.
Beberapa merek berhasil menguasai pangsa pasar tanah air dan menjadi pilihan favorit masyarakat Indonesia. Berdasarkan hasil survei teranyar Top Brand Index, Teh Pucuk Harum menduduki peringkat pertama merek teh dalam kemasan pilihan masyarakat Indonesia. Adapun merek Teh Pucuk Harum meraih skor indeks sebesar 32,6 persen pada tahun 2022.
Produk teh satu ini memiliki slogan yang ikonik “Rasa Teh Terbaik Ada di Pucuknya” serta iklan yang menarik perhatian berhasil menjadikan merek Teh Pucuk Harum sebagai top of mind masyarakat Indonesia.
Teh Pucuk Harum juga menyuguhkan rasa teh yang berbeda dibandingkan kompetitor besarnya yang sudah terlebih dahulu tenar di tanah air yakni Teh Botol Sosro. Adapun Teh Pucuk Harum menawarkan sentuhan rasa teh yang manis serta menyegarkan.
Sementara itu, Teh Botol Sosro menempati posisi ke-2 dengan raihan skor Top Brand Index sebesar 20,1 persen. Diikuti Teh Gelas di posisi ke-3 dengan raihan sebesar 10,5 persen. Adapun Frestea dan Mountea menduduki posisi ke-4 dan ke-5 dengan raihan masing-masing sebesar 10,4 persen dan 3,6 persen pada tahun 2022.
Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya
