5 Harapan Publik untuk Program MBG

Sebanyak 56% responden berharap pemerintah meningkatkan kontrol kualitas makanan yang disajikan di program MBG.

5 Harapan Publik untuk Program MBG Makan Bergizi Gratis | BGN.go.id
Ukuran Fon:

Sudah hampir setahun berjalan, program makan bergizi gratis (MBG) menuai beragam reaksi dari publik. Pembahasan terkait program unggulan Prabowo-Gibran ini sempat memanas di media sosial maupun media online akibat tingginya kasus keracunan massal di berbagai daerah, terutama di kalangan pelajar.

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) melaporkan bahwa korban keracunan program makan bergizi gratis (MBG) tembus 16.109 orang per Oktober 2025. Ubaid Matraji selaku Koordinator JPPI memberikan keterangan terkait meningkatnya jumlah korban.

"Angka ini menjadikan kasus keracunan MBG sebagai tragedi pangan terbesar di sektor pendidikan tahun ini," ujarnya melalui keterangan resmi, mengutip Tempo (4/11/2025).

Ia juga menambahkan bahwa respons Badan Gizi Nasional (BGN) dalam menanggapi kasus ini dinilai kurang memuaskan.

"Evaluasi yang ditempuh BGN dengan cara menutup sebagian dapur, terbukti tidak efektif dan tidak mampu mengerem laju kasus keracunan," tegasnya.

JPPI bahkan mendesak pemerintah untuk menangguhkan sementara program MBG. Juga meminta pembentukan tim investigasi independen lintas lembaga, dan melibatkan masyarakat sipil untuk mengusut berbagai polemik pada program MBG.

"Tragedi 16 ribu korban ini tidak bisa dinormalisasi. Ini bukan kecelakaan, tapi konsekuensi dari sistem dan tata kelola yang amburadul," pungkasnya.

Situasi ini lantas melahirkan tanda tanya dari publik terkait manajemen dan kesiapan program, terlebih anggaran dana yang digelontorkan cukup fantastis. Lantas, bagaimana harapan publik terhadap program MBG ke depannya?

Suara Publik tentang Peningkatan Program MBG | GoodStats
Suara Publik tentang Peningkatan Program MBG | GoodStats

Menurut survei Populix, sebagian besar publik berharap kualitas makanan yang disajikan bisa terus dijaga dan ditingkatkan. Selanjutnya, 15% responden berharap agar pemerintah turut melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai pengawas partisipatif.

Kemudian, 14% responden ingin program MBG dihentikan sementara untuk evaluasi lebih mendalam, 9% responden ingin sistem distribusi diperkuat, dan 6% sisanya ingin pemerintah menjatuhkan sanksi yang lebih berat bagi distributor dan produsen.

Data dikumpulkan Populix secara daring melalui PopPoll pada 2-5 Oktober 2025 dan melibatkan 3.393 responden.

MBG Terus Jalan

Menanggapi aspirasi yang disampaikan, pemerintah menegaskan bahwa program MBG akan terus dievaluasi, namun pelaksanaannya takkan dihentikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan terbaru dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.

"Di luar perintah itu (Presiden), saya tetap melaksanakan, kecuali nanti Pak Presiden mengeluarkan perintah lain," ujarnya mengutip Pers News (2/10/2025).

Ia menambahkan bahwa Prabowo memberi instruksi langsung untuk mempercepat penyaluran manfaat program MBG.

"Terkait dengan kegiatan MBG, saya tetap diperintahkan oleh Pak Presiden untuk melakukan percepatan-percepatan karena banyak anak, banyak orang tua yang menantikan terkait kapan menerima makan bergizi gratis," ungkapnya.

Hingga saat ini, ada sejumlah upaya yang sudah atau akan dilakukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) selaku penanggungjawab program tersebut untuk menjamin pelaksanaan MBG. Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menyatakan akan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki sejumlah polemik pada program tersebut.

"Kami rapat untuk membuat tim investigasi ini. Jadi kami enggak omon-omon," ujarnya, mengutip dari Kompas (21/9/2025).

Dadan Hindayana menambahkan bahwa pengelola dapur umum di seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kini rutin mengikuti pelatihan penjamah makanan dan diimbau menjalani pemeriksaan kesehatan. Ia juga mewanti-wanti sekolah terkait waktu distribusi dan penyimpanan makanan agar tetap segar ketika diterima.

"Ya, pokoknya kami berusaha sebaik mungkin agar tidak ada kejadian lagi dan kami tingkatkan SOP-nya termasuk mulai memilih bahan baku yang baik, memendekkan waktu masak," tegasnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat (12/8/2025).

Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis: 36% Publik Punya Sentimen Negatif

Sumber:

https://www.instagram.com/populix.co/p/DPlXXujkjCf/?img_index=4

https://www.tempo.co/politik/jppi-kasus-keracunan-mbg-tembus-16-109-orang-per-31-oktober-2025-2086363

https://nasional.kompas.com/read/2025/06/25/08041081/kepala-bgn-optimis-target-892-juta-penerima-mbg-bisa-dicapai-november-2025

https://pers.news/2025/10/02/mbg-jalan-terus-kecuali-ada-perintah-prabowo/

https://nasional.kompas.com/read/2025/09/24/15462001/apa-saja-upaya-bgn-terkait-kasus-keracunan-mbg

Penulis: Faiza Az Zahra
Editor: Editor

Konten Terkait

Jumlah Penduduk Bekerja di Indonesia Tembus 146 Juta, Tertinggi dalam 5 Tahun

Per Agustus 2025, jumlah penduduk bekerja mencapai angka tertinggi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, tembus 146,5 juta jiwa.

Perkembangan Indeks Kegiatan Usaha Perparkiran Indonesia 2024

Jumlah karcis parkir terjual dan pendapatan yang diraih sifatnya dinamis dan arah perkembangannya tidak selalu bisa diprediksi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook