Benarkah MBG Menciptakan Lapangan Kerja Baru?
Sosial • 22 Desember 2025Sebanyak 40,03% responden setuju bahwa MBG telah menciptakan lapangan kerja baru, tetapi hanya untuk sebagian kecil warga saja
Sebanyak 40,03% responden setuju bahwa MBG telah menciptakan lapangan kerja baru, tetapi hanya untuk sebagian kecil warga saja
Sejak awal implementasi hingga 15 November 2025, program MBG telah menyebabkan 15.117 kasus keracunan
Menurut survei Celios, 30% responden mengatakan program makan bergizi gratis banyak menyajikan makanan cepat saji seperti burger dan mi instan.
Sebanyak 64,62% responden menyatakan tetap membeli makanan pengganti meski anaknya menerima MBG
Menurut CELIOS, lebih dari 30% dari keluarga penerima MBG tidak merasakan pengurangan beban pengeluaran yang berarti
RAPBN 2026 mencatat dana untuk lembaga kebencanaan pemerintah hanya mendapat alokasi Rp4,6 triliun. Sebaliknya, anggaran MBG melonjak hingga Rp335 triliun.
Dalam RAPBN 2026, anggaran total untuk lembaga kebencanaan hanya Rp4,6 triliun. Sedangkan untuk MBG, anggarannya mencapai Rp335 triliun
Selain alasan internal berupa sudah kenyang (19,9%), faktor dari luar seperti makanan basi atau berbau (19,6%) menjadi sebab utama anak didik tidak habiskan MBG
Menurut peserta didik, hemat uang jajan (16,7%) jadi tujuan utama pelaksanaan MBG, diikuti supaya pola makan teratur (7,1%) dan bisa konsentrasi belajar (6,5%)
Dari 15 ribu unit SPPG per 18 November 2025, 9,1 ribu di antaranya berada di Pulau Jawa
Dari 41,65 juta penerima manfaat MBG per 18 November 2025, 25,68 juta di antaranya berada di Pulau Jawa
Selain itu, dorong pola makan teratur dan konsentrasi belajar juga jadi tujuan utama MBG menurut peserta didik Indonesia.
Rasa dan kualitas makanan (52%) jadi alasan utama responden tidak menyukai MBG, diikuti menu (33,5%) dan jadwal makan (22,1%)
Makan bersama teman (78%) jadi alasan utama responden menyukai program MBG, diikuti alasan tak mengeluarkan biaya (63,3%) dan menu makanan (48%)
Menurut data Kemenkes melalui Survei Status Gizi Indonesia 2024, provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi banyak ditemukan di wilayah timur Indonesia.
Rasa dan kualitas serta menu makanan MBG jadi aspek yang tidak disukai anak-anak RI terhadap program MBG.
Sebanyak 56% responden berharap pemerintah meningkatkan kontrol kualitas makanan yang disajikan di program MBG.
Penuntasan TBC raih sentimen positif tertinggi, mencapai 100%, sedangkan pemberantasan korupsi hanya mendapat 43% sentimen positif
Menurut laporan Drone Emprit, sebanyak 61% pembahasan MBG di media daring memiliki sentimen negatif, hanya 31% yang positif.
Marah menjadi emosi publik yang dominan muncul dalam percakapan daring terkait MBG dengan jumlah unggahan sebanyak 47,6 ribu
Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.
Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook