Bertepatan dengan Hari Raya Iduladha lalu, Indonesia berhasil mengirim 241.000 jemaah haji. Kementerian Agama RI mengungkapkan bahwa jumlah tersebut menjadi rekor jumlah kuota tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Perjalanan haji Indonesia sempat terhenti akibat pandemi Covid-19 pada tahun 2020 dan 2021 lalu. Setelah dibuka kembali di tahun 2022, kuotanya terus meningkat. Di tahun tersebut, kuota haji yang dibuka adalah sebanyak 100.051. Di tahun 2023, jumlahnya naik menjadi 229.000. Bahkan, kuota haji di tahun 2024 ini berhasil mengalahkan kuota pada masa pra-pandemi di tahun 2018 yang sebesar 231.000.
Kualanamu Jadi Bandara Tersibuk Layani Penerbangan Haji
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia mencatat bahwa pihaknya melayani sebanyak 1.407 penerbangan haji dari tanggal 12 Mei hingga 10 Juni 2024.
AirNav Indonesia menyebutkan traffic tertinggi terjadi pada embarkasi Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, dengan total 444 pergerakan.
Baca Juga: Potret Jemaah Haji Indonesia Menurut Pendidikan
Terdapat total lima bandara embarkasi yang tercatat paling sibuk dalam melayani proses navigasi penerbangan perjalanan haji. Setelah bandara Kualanamu yang melayani 444 pergerakan, bandara Juanda di Surabaya menduduki posisi kedua dengan total 208 pergerakan.
Urutan ketiga dipegang oleh bandara Adi Soemarno di Solo dengan 190 pergerakan, disusul bandara Soekarno Hatta di Jakarta dengan 181 pergerakan, dan bandara Hasanuddin di Makassar dengan 87 pergerakan.
Selain kelima bandara tersibuk tersebut, layanan penerbangan haji juga tercatat di bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Hang Nadim (Batam), Kertajati (Jawa Barat), Syamsudin Noor (Banjarmasin), Sepingan (Balikpapan), hingga Zainuddin Abdul Madjid (Lombok).
"Adapun pergerakan tertinggi saat penerbangan haji berada pada 12 Mei 2024, yakni sebanyak 59 penerbangan," ungkap Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Hermana Soegijantoro dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (20/6/2024), mengutip Antara.
Lebih lanjut, Herman mengungkapkan bahwa pihaknya turut berkontribusi dalam mendukung penerbangan haji yang lancar dan aman.
"Bentuk dukungan tersebut berupa operating hours yang meliputi bandar udara extend & advance, penambahan personel dan sif, fleksibilitas alokasi jadwal penerbangan hingga penerapan UPR (free routes) untuk efisiensi waktu dan bahan bakar maskapai sekaligus upaya pengurangan emisi karbon CO2," paparnya.
Baca Juga: Projil Jemaah Haji Indonesia Menurut Usia
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor
