17% Rumah Tangga Indonesia Punya Emas, Kaltim Tertinggi

Sebanyak 29,71% rumah tangga di Kalimantan Timur memiliki emas minimal 10 gram, tertinggi secara nasional pada 2025.

17% Rumah Tangga Indonesia Punya Emas, Kaltim Tertinggi Ilustrasi Emas | Freepik
Ukuran Fon:

Emas telah lama menjadi salah satu bentuk simpanan dan investasi populer di Indonesia. Emas kerap dipilih sebagai instrumen perlindungan nilai dan investasi jangka panjang. 

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 17,03% rumah tangga di Indonesia tercatat mempunyai aset emas atau perhiasan minimal 10 gram pada 2025. Proporsinya berkurang dari 2024 yang mencapai 19,12%. Meski begitu, sepuluh provinsi berikut mencatatkan proporsi rumah tangga pemilik emas di atas rata-rata nasional, mencerminkan daya beli yang lebih kuat dan literasi keuangan yang lebih baik.

Provinsi dengan rumah tangga pemilik emas tertinggi | GoodStats
Provinsi dengan rumah tangga pemilik emas tertinggi | GoodStats

Kalimantan Timur menjadi provinsi dengan persentase rumah tangga pemilik emas tertinggi, mencapai 29,71%, diikuti Sulawesi Selatan dengan 27,54%. Bali melengkapi tiga besar dengan 25,28% rumah tangganya yang memiliki emas.

Sementara itu, DKI Jakarta jadi yang tertinggi di Jawa dengan 25,22%, diikuti DI Yogyakarta dengan 23,24%. Posisi berikutnya diisi oleh provinsi asal Kalimantan, mulai dari Kalimantan Selatan (22,9%), Kalimantan Tengah (21,23%), dan Kalimantan Utara (21,18%).

Dari Sumatra, Aceh dan Kepulauan Riau memimpin dengan masing-masing 20,66% dan 20,05% rumah tangga yang memiliki emas.

Daftar sepuluh besar provinsi di atas cenderung tersebar di seluruh pulau Indonesia, meski bagian timur terutama Papua masih rendah.

Adapun provinsi dengan rumah tangga pemilik emas terendah dipegang oleh Papua Pegunungan dengan 4,43%, diikuti Nusa Tenggara Timur (4,9%), Gorontalo (5,69%), Sulawesi Tengah (7,42%), dan Papua Barat (7,5%).

Kenapa Investasi Emas?

Tingginya rumah tangga yang memiliki emas mencerminkan posisi strategisnya sebagai aset investasi jangka panjang. Emas cenderung memiliki kinerja yang baik di tengah inflasi dan suku bunga tinggi. Nilainya cenderung meningkat dalam jangka panjang, meskipun di tengah gejolak ekonomi. World Gold Council bahkan mencatat harga emas naik rata-rata 11% per tahun dalam 20 tahun terakhir.

Tidak hanya itu, emas juga mudah dijual atau digadaikan, sehingga mudah diuangkan dalam kondisi mendesak. Hal ini berbeda dengan produk investasi lain yang hanya bisa dijual pada jam kerja bursa dan memakan waktu lebih lama untuk prosesnya.

Hal inilah yang membuat emas semakin digemari sebagai aset investasi jangka panjang, mendorong kepemilikan yang juga tinggi, terutama di beberapa provinsi dengan daya beli yang lebih tinggi.

Baca Juga: Emas Masih Jadi Investasi Populer Publik Indonesia

Sumber:

https://www.bps.go.id/id/publication/2025/10/10/b37dd4fb6b1727f8cf3c0271/statistik-kesejahteraan-rakyat-2025.html

https://www.allianz.co.id/explore/investasi-emas-ketahui-kelebihan-dan-kekurangannya.html

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

Cuaca Jadi Kendala Utama Saat Nonton Konser

Cuaca yang tidak mendukung seperti hujan atau terlalu panas jadi pengalaman tidak menyenangkan yang paling banyak dirasakan selama konser, capaiannya 34%.

Ini yang Dipikirkan Publik RI Ketika Dengar Kata Korupsi

Tindakan mengambil uang rakyat hingga pejabat tamak jadi hal yang dipikirkan ketika mendengar kata “korupsi”.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook