Energi panas bumi semakin menjadi fokus utama di sektor energi terbarukan. Negara-negara di seluruh dunia tengah mengeksplorasi panas di bawah permukaan bumi untuk meningkatkan pembangkitan listrik mereka.
Data tahun 2024 menunjukkan ekspansi yang stabil dan bertahap dalam pengembangan panas bumi. Kapasitas terpasang di seluruh dunia telah mencapai 16.873 MW, dengan 35 negara kini telah menghasilkan energi panas bumi.
Pada tahun yang sama, 14 pembangkit listrik baru dan peningkatan kapasitas menyumbang tambahan 389 MW. Pertumbuhan ini mendorong optimisme berkelanjutan terhadap masa depan energi panas bumi, terutama seiring kemajuan teknologi inovatif.
ThinkGeoEnergy melaporkan bahwa Amerika Serikat terus memimpin dunia dalam produksi energi panas bumi. Per tahun 2024, kapasitas terpasangnya mencapai 3.937 MW.
Kapasitas besar ini mencerminkan komitmen berkelanjutan pemerintah AS untuk memperluas energi terbarukan, ditopang oleh cadangan panas bumi yang signifikan di California dan Nevada. Investasi berkelanjutan dalam infrastruktur energi bersih juga menjadikannya pemimpin dalam inisiatif keberlanjutan global.
Indonesia berada di posisi kedua sebagai produsen energi panas bumi terbesar dengan 2.653 MW, yang menunjukkan meningkatnya peran Asia Tenggara di sektor ini. Berkat sumber daya panas bumi yang melimpah di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi, pusat-pusat perkotaan menjadi berpengaruh dalam memajukan pengembangan energi bersih.
Komitmen Indonesia yang berkelanjutan terhadap energi terbarukan menjadikannya sebagai pelopor regional yang menyeimbangkan praktik berkelanjutan dengan pembangunan ekonomi.
Filipina menempati posisi ketiga dengan kapasitas 1.984 MW. Pencapaian ini menggarisbawahi peran penting negara ini dalam dinamika energi panas bumi di Asia Tenggara.
Wilayah seperti Leyte dan Mindanao memiliki situs-situs panas bumi yang signifikan. Ladang-ladang ini memasok energi bagi jutaan rumah tangga dan fasilitas industri.
Turki masuk posisi keempat dengan 1.734 MW, didukung oleh pembangkit listrik tenaga panas bumi baru seperti GreenEco 7, Open Mountain T-01, dan Hez Morali yang meningkatkan produksinya.
Di posisi kelima, Selandia Baru mencapai 1.207 MW, dengan pembangkit listrik Tauhara II—yang beroperasi dengan kapasitas 174 MW—menjadi tambahan listrik tenaga panas bumi tunggal terbesar pada tahun 2024.
Selanjutnya, Kenya, Meksiko, Italia, Islandia, dan Jepang melengkapi daftar sepuluh teratas dengan kapasitas masing-masing sebesar 985, 976, 916, 786, dan 601 MW.
Secara kolektif, kesepuluh negara di atas mewakili 93% kapasitas terpasang panas bumi global. Hal ini menunjukkan kepemimpinan dan pengaruh mereka yang kuat di sektor energi panas bumi.
Bagaimana dengan Indonesia?
Selama periode 2019-2024, kapasitas pembangkit listrik panas bumi Indonesia menunjukkan peningkatan yang konsisten. Pada tahun 2019, tercatat kapasitas terpasang sebesar 2.130,70 MW dan terus meningkat menjadi 2.286,05 MW pada tahun 2021.
Kapasitasnya mencapai 2.597,51 MW pada tahun 2023 dan meningkat lebih lanjut menjadi 2.638,76 MW pada tahun 2024. Secara keseluruhan, pola ini mencerminkan kemajuan yang berkelanjutan dan semakin kuatnya peran energi panas bumi dalam penyediaan listrik Indonesia.
Negara-negara produsen energi panas bumi terkemuka pada tahun 2024 menunjukkan bagaimana ketersediaan sumber daya, perencanaan jangka panjang, dan upaya keberlanjutan dapat bekerja sama secara efektif. Kemajuan mereka menyoroti perlunya memperluas dan menyeimbangkan sumber daya energi dunia.
Seiring dengan bertambahnya jumlah negara yang mengakui kestabilan dan keandalan energi panas bumi, kolaborasi lintas batas dapat menjadi semakin penting. Dalam pergeseran yang lebih luas menuju energi berkelanjutan, panas bumi menonjol sebagai fondasi utama bagi jaringan energi yang lebih bersih dan tahan lama.
Baca Juga: Negara Pemilik Sumber Daya Panas Bumi Terbesar
Sumber:
https://www.thinkgeoenergy.com/thinkgeoenergys-top-10-geothermal-countries-2024-power/
https://utahforge.com/geothermals-global-surge-the-top-countries-and-the-tech-behind-the-rise/
https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-handbook-of-energy-and-economic-statistics-of-indonesia-2024.pdf
Penulis: Raynor Argaditya
Editor: Editor