Timnas Indonesia terus menunjukkan perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Di tahun 2025, skuad Garuda tampil dengan komposisi yang semakin matang, memadukan pengalaman para pemain senior dengan semangat generasi muda yang haus akan prestasi. Kombinasi keduanya melahirkan keseimbangan unik anatara kedewasaan taktik dan energi eksplosif di lapangan.
Menurut data terbaru dari Transfermarkt, nilai pasar skuad Indonesia mencapai sekitar Rp511,89 miliar, dengan rata-rata usia pemain 27 tahun. Menariknya, sekitar 51% pemain kini bermain di luar negeri, menandakan meningkatnya kepercayaan klub internasional terhadap kualitas pesepak bola Indonesia.
10 Pemain Timnas Indonesia dengan Bayaran Termahal 2025
Skuad Timnas Indonesia saat ini tidak hanya berisi talenta muda berbakat dan pemain berpengalaman, tetapi juga sejumlah pemain yang memiliki nilai pasar tinggi, mencerminkan kualitas dan kontribusi mereka di level klub maupun internasional. Berdasarkan data terbaru dari Transfermarkt musim 2024/2025, berikut adalah 10 pemain Timnas Indonesia dengan bayaran atau nilai pasar termahal, sekaligus menjadi tulang punggung skuad Garuda di berbagai posisi.
Pemain dengan nilai pasar tertinggi adalah Maarten Paes, penjaga gawang berusia 25 tahun yang kini membela klub FC Dallas di Major League Soccer (MLS). Dengan postur tubuh tinggi 1,92 meter dan performa konsisten, nilai pasar Paes mencapai sekitar Rp20,86 miliar. Keahliannya di bawah mistar menjadi benteng utama pertahanan Indonesia.
Di posisi bek kiri, Calvin Verdonk dari klub LOSC Lille masuk dalam daftar top dengan nilai pasar sebesar Rp20,86 miliar. Pemain berusia 26 tahun ini dikenal dengan kecepatan dan kemampuan bertahan yang tangguh, yang turut memperkuat lini belakang Indonesia.
Sandy Walsh, bek kanan naturalisasi yang kini bermain di KV Mechelen, Belgia, juga memiliki nilai tinggi, yakni sekitar Rp26,07 miliar. Dengan usia 28 tahun dan pengalaman internasional yang matang, Sandy memberikan stabilitas yang dibutuhkan di sisi pertahanan.
Bek tengah yang memiliki nilai pasar tinggi adalah Mees Hilgers (22 tahun), anggota klub Twente Enschede, dihargai sekitar Rp86,91 miliar, angka yang mencerminkan potensinya sebagai bek masa depan Indonesia. Jay Idzes, bek tengah berusia 23 tahun asal klub US Sassuolo, juga masuk daftar dengan nilai pasar Rp15,64 miliar, menunjukkan regenerasi kuat di sektor sentral pertahanan.
Di lini tengah, Marc Klok, gelandang senior berusia 30 tahun yang membela Persib Bandung, memiliki nilai pasar sekitar Rp7,82 miliar. Klok dikenal dengan kemampuan mengatur permainan dan distribusi bola yang presisi, membuatnya menjadi sosok penting untuk mengontrol tempo pertandingan.
Rachmat Irianto, gelandang bertahan berusia 24 tahun dari Persebaya Surabaya, juga menunjukkan kualitasnya dengan nilai pasar Rp5,65 miliar. Pemain ini memiliki peran vital sebagai jangkar yang menjaga keseimbangan antara pertahanan dan serangan.
Untuk lini sayap, Saddil Ramdani yang bermain untuk Persib Bandung berusia 24 tahun dan memiliki nilai pasar Rp5,21 miliar. Kelincahan dan kecepatan Saddil sering menjadi momok bagi pertahanan lawan.
Witan Sulaeman, winger berusia 22 tahun asal Persija Jakarta, memiliki nilai pasar sekitar Rp3,91 miliar. Witan dikenal dengan dribel dan visi bermain yang kreatif, memberikan daya ledak di sisi serang.
Di posisi penyerang tengah, Ramadhan Sananta, yang saat ini berkarier di Brunei DPMM FC dan berusia 21 tahun, memiliki nilai pasar Rp4,78 miliar. Sananta semakin berkembang sebagai sosok penyerang tajam yang mampu mencetak gol penting untuk Timnas.
Kesepuluh pemain ini tidak hanya menjadi tonggak kekuatan Timnas Indonesia, tetapi juga simbol akan masa depan sepak bola Indonesia yang terus berkembang. Mereka membawa kombinasi pengalaman, talenta, dan potensi yang sangat dibutuhkan dalam mengarungi persaingan di level Asia dan internasional ke depan.
Garuda Menuju Masa Emas
Kehadiran banyak pemain muda di skuad 2025 menandakan bahwa regenerasi berjalan dengan baik. Para pemain ini tidak hanya mengandalkan semangat, tapi juga memiliki pengalaman bermain di luar negeri sejak usia belasan.
Di sisi lain, pemain senior masih memegang peran penting sebagai mentor, menjaga kestabilan emosional dan kedisiplinan tim.
Namun, tantangan akan selalu ada khusunya soal kontinuitas performa di klub dan adaptasi taktik saat menghadapi lawan-lawan Asia yang lebih berpengalaman.
Ke depan, sinergi antara pemain muda dan senior akan menjadi kunci. Indonesia memiliki peluang besar untuk menembus babak-babak penting turnamen regional, bahkan mencetak sejarah baru di kualifikasi Piala Dunia.
Penulis: Emily Zakia
Editor: Editor