Majalah Forbes setiap tahunnya merilis daftar orang terkaya di dunia tahun 2022. Jumlah kekayaan orang yang terdapat dalam daftar tersebut dihitung berdasarkan kepemilikan aset yang dimiliki secara pribadi maupun atas nama perusahaan publik.
Mayoritas dari mereka merupakan seorang pebisnis, pengusaha properti, hingga investor ulung. Forbes memastikan, survei ini tidak memperhitungkan seseorang dengan latar belakang anggota kerajaan atau politikus.
Berdasarkan dalam daftar orang terkaya di dunia, beberapa diantaranya berasal dari Asia Tenggara termasuk Indonesia. Lalu siapa saja 10 besar orang terkaya di Asia Tenggara? berikut daftarnya.
1. Robert Budi Hartono
Peringkat pertama orang terkaya di Asia Tenggara adalah Robert Budi Hartono yang berasal dari Indonesia. Robert Budi Hartono memiliki kekayaan bersih mencapai 23.3 miliar dolar AS atau setara dengan Rp355 triliun.
Robert Budi Hartono adalah seorang pengusaha asal Semarang. Dia merupakan anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum, Oei Wie Gwan. Robert dengan saudaranya Michael Bambang Hartono mewarisi bisnis rokok Djarum dari sang ayah yang meninggal dunia pada 1963.
2. Michael Bambang Hartono
Masih dalam rumpun keluarga yang sama, Michael Bambang Hartono yang merupakan kakak dari Robert Budi Hartono menjadi peringkat 2 orang terkaya di Asia Tenggara. Berbeda tipis dengan sang adik, Michael Bambang Hartono memiliki kekayaan bersih mencapai 22.3 triliun dolar AS atau setara dengan Rp341,6 triliun.
Bersama dengan saudaranya, saat ini keduanya merupakan pemilik dari perusahaan Djarum, sebuah perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Selain itu, mereka juga merupakan pemilik saham PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
3. Li Xiting
Selanjutnya, nama Li Xiting tercatat menjadi orang terkaya nomor 3 di Asia Tenggara versi Forbes. Jumlah kekayaan bersih yang ia miliki mencapai 17.6 miliar dolar AS atau sekitar Rp269,6 triliun.
Pria kelahiran 1951 asal Singapura ini merupakan seorang pemilik perusahaan Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics. Perusahaan yang bergerak pada bidang kesehatan tersebut membuat sistem pemantauan kesehatan ventilator, defibrillator, mesin anestesi, dan sistem infus. Perusahaan Mindray kini memiliki 17 anak perusahan di China dan beroperasi di 30 negara. Pendapatan perusahaan semakin meningkat seiring dengan situasi pandemi Covid-19.
4. Robert & Philip Ng
Orang terkaya di Asia Tenggara selanjutnya berasal dari Singapura, yakni Robert & Philip Ng. Mengutip Forbes, total bersih kekayaan mereka mencapai 13.7 miliar dolar AS atau setara dengan Rp209.9 triliun.
Total pendapatan Keluarga Ng bersumber dari usaha yang mereka miliki bernama Far East Organization. Perusahaan ini merupakan perusahaan pengembang properti swasta terbesar di Asia.
5. Dhanin Chearavanont
Lalu kemudian di peringkat lima besar terdapat nama seorang pengusaha Dhanin Chearavanont dari Thailand. Total kekayaan yang ia miliki mencapai 13.5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp206,8 triliun.
Dhanin Chearavanont merupakan seorang pemilik dari perusahaan Charoen Pokphand. Perusahaan miliknya ini adalah sebuah industri pengolahan pakan ternak dan agribisnis terbesar di dunia. Kini anak perusahaan Charoen Pokphand (CP) telah tersebar di berbagai negara.
6. Goh Cheng Liang
Orang terkaya di Asia Tenggara selanjutnya adalah Goh Cheng Liang. Seorang miliarder asal Singapura ini memiliki total kekayaan mencapai 12.1 miliar dolar AS atau sekitar Rp185,3 triliun.
Goh Cheng Liang merupakan pemilik dari perusahaan cat legendaris dan populer di dunia, siapa lagi kalau bukan Nippon Paint. Jerih payah Goh hingga sampai titik ini tentu tidaklah mudah.
Dulunya, Goh dan enam anggota keluarganya hidup sederhana dan tinggal di sebuah ruko di jalan lembah sungai. Hingga pada akhirnya ia pergi ke Malaysia karena khawatir akan perpecahan Perang Dunia 2 saat itu. Di sana, Goh bekerja dengan saudara iparnya menjual jaring ikan.
Kemudian Goh kembali ke Singapura pada tahun 1943 dan memulai membangun karirnya. Berbagai usaha pernah ia lakoni mulai dari berjualan air soda, bekerja di toko perangkat keras, hingga berhasil menjadi distributor cat terbesar sampai saat ini.
7. Charoen Sirivadhanabhakdi
Peringkat 7 orang terkaya di Asia Tenggara diisi oleh seorang miliarder asal Thailand bernama Charoen Sirivadhanabhakdi. Forbes mencatat, total kekayaan bersih yang ia miliki mencapai 12 miliar dolar AS atau sekitar Rp183,8 triliun.
Charoen Sirivadhanabhakdi merupakan seorang pengusaha pemilik perusahaan Thai Beverage, Ketua grup konglomerat TCC dan Fraser and Neave, Ltd. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pengembang properti terbesar di Thailand, ditambah bangunan komersial dan ritel di Singapura.
Dibalik kesuksesannya, Charoen hanyalah anak yang berasal dari keluarga pedagang kaki lima. Dia meninggalkan sekolah pada usia sembilan tahun demi menopang ekonomi keluarga.
8. Sarath Ratanavadi
Selanjuta, orang terkaya di Asia Tenggara di peringkat 8 adalah Sarath Ratanavadee. Total kekayaan bersih miliknya mencapai 11.8 miliar dolar AS Rp11,8 miliar energy atau setara dengan Rp180,7 triliun.
Perolehan kekayaan miliarder asal Thailand ini berasal dari perusahaan energi miliknya, yakni Gulf Energy Development. Perusahaan ini merupakan perusahaan energi terbesar ketiga di Thailand.
9. Robert Kuok
Peringkat 9 orang terkaya di Asia Tenggara adalah Robert Kuok. Mengutip Forbes, total kekayaan milik Robert Kuok mencapai 11.7 miliar dolar AS atau sekitar Rp179,2 triliun.
Pengusaha asal Malaysia ini merupakan pemilik dari perusahaan Transmile Group dan Saham di Malaysia International Shipping Corporation. Diketahui Robert Kuok telah menggeluti berbagai bidang bisnis, yakni penyulingan gula, perkebunan teh, minyak, pertambahan, keuangan, perdagangan, properti, pengangkutan dan penerbitan.
10. Quek Leng Chan
Peringkat 10 besar orang terkaya di Asia Tenggara versi Forbes adalah Quek Leng Chan. Total kekayaan bersih milik miliarder asal Malaysia ini mencapai 10.6 miliar dolar AS atau sekitar Rp162,3 triliun.
Quek Leng Chan merupakan pendiri sekaligus CEO Hong Leong Group. Sebuah perusahaan konglomerat yang berjalan di sektor keuangan, manufaktur, dan real estate.
Penulis: Nabilah Nur Alifah
Editor: Iip M Aditiya
