World Happiness Report 2024 yang dipublikasikan oleh Gallup yang bekerja sama dengan Universitas Oxford, Wellbeing Research Centre, dan UN Sustainable Development Solutions Network mengungkapkan bahwa Indonesia berada di urutan ke-80 dari 143 negara paling bahagia di dunia, dengan skor sebesar 5,568 poin.
Adapun nilai tersebut merupakan rata-rata dari skor hasil survei global selama kurun waktu 2021 hingga 2023. Indeks yang diukur adalah PDB per kapita, dukungan sosial, harapan hidup sehat, kebebasan memiliki pilihan hidup, kemurahan hati, dan persepsi masyarakat terhadap korupsi. Setiap indeks diberi nilai antara 0 (terburuk) hingga 10 (terbaik).
Negara paling bahagia di dunia masih dipegang oleh Finlandia, yang memperoleh skor sebesar 7,741 poin. Ini merupakan kali ketujuh Finlandia terpilih sebagai negara paling bahagia di dunia sejak tahun 2017.
"Peringkat 10 besar masih stabil, Finlandia masih di posisi pertama, walau kini Denmark mulai menyusul semakin dekat," ungkap laporan tersebut.
Sementara itu, di Asia Tenggara sendiri, Indonesia berada di urutan ke-6 negara paling bahagia. Indonesia berada di bawah Singapura, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Singapura memimpin kawasan Asia Tenggara dengan skor sebesar 6,523 poin.
Ini bukan pertama kalinya Singapura menduduki peringkat pertama negara paling bahagia di Asia Tenggara. Negeri Singa tersebut juga terpilih sebagai negara paling bahagia di Asia Tenggara tahun lalu. Sementara itu, secara global, Singapura duduk di posisi ke-30.
"Kinerja Singapura terkait PDB per kapita sangat baik, menjadikannya salah satu yang tertinggi dalam data kami," ungkap penulis sekaligus editor World Happiness Report 2024, Shun Wang, Selasa (19/03/2024), mengutip CNBC.
Meski begitu, apabila ditilik lebih lanjut, berdasarkan kelompok usianya, penduduk Indonesia yang masih muda (di bawah 30 tahun) cenderung lebih bahagia ketimbang penduduk Indonesia yang berusia di atas 60 tahun. Penduduk muda Indonesia berada di peringkat ke-75 negara paling bahagia di dunia dengan skor sebesar 6,089 poin, sedangkan penduduk tua Indonesia berada di peringkat ke-79 dengan 5,159 poin.
Laporan tersebut mengungkapkan adanya tren penurunan indeks kebahagiaan pada negara berpendapatan menengah, terutama dari usia 10-12 tahun ke usia 15-24 tahun. Berbanding terbalik, di negara-negara berpenghasilan tinggi, indeks kebahagiaan justru meningkat seiring bertambahnya usia.
"Pengamatan ini dilakukan pada negara-negara berpenghasilan rendah seperti Algeria, Turki, Bangladesh, Sri Lanja, Tajikistan, Indonesia, dan Afrika Selatan. Kebalikannya, banyak negara Barat (yang skornya) tidak mengalami penurunan pada usia 15-24 tahun, bahkan di beberapa negara (Islandia, Irlandia, Swedia, dan Britania Raya), ada kenaikan kepuasan hidup di usia 15-24 tahun ketimbang usia 15 tahun," ungkap laporan tersebut.
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Iip M Aditiya
