10 Negara Ini Butuh Kerja Paling Lama buat Bayar Langganan Netflix, Ada Indonesia?

Rwanda jadi negara yang butuh kerja paling lama buat bisa membayar langganan Netflix, mencapai 35 jam 12 menit.

10 Negara Ini Butuh Kerja Paling Lama buat Bayar Langganan Netflix, Ada Indonesia? Ilustrasi Netflix | Pexels
Ukuran Fon:

Dengan lebih dari 300 juta pelanggan di seluruh dunia, Netflix telah menjelma menjadi bagian penting dari kebiasaan hiburan masyarakat modern. Platform ini tidak hanya menyediakan ribuan judul film, serial, dan dokumenter, tetapi juga menjadi ruang pelarian yang mudah diakses kapan pun dan di mana pun.

Namun, kemampuan masyarakat untuk membayar layanan ini berbeda-beda di setiap negara. Faktor seperti daya beli, tingkat pendapatan, dan harga langganan Netflix yang ditetapkan lokal sangat memengaruhi seberapa terjangkaunya layanan tersebut bagi pengguna.

Cloudwards melakukan analisis dengan membandingkan harga langganan Netflix dengan median pendapatan bulanan di setiap negara untuk mengetahui negara mana yang hanya butuh bekerja sebentar untuk membayar langganan Netflix pada 2025. 

Analisis ini menggunakan kategori standard plan, paket yang memungkinkan pelanggan berbagi dengan satu pengguna tambahan, menonton di dua perangkat secara bersamaan, mengunduh konten pada dua perangkat, serta menikmati seluruh tayangan Netflix tanpa iklan. Hasil perbandingan ini memberikan gambaran menarik tentang bagaimana nilai layanan hiburan digital bisa berbeda drastis dari satu negara ke negara lain.

Rwanda jadi negara yang butuh kerja paling lama buat bisa membayar langganan Netflix | GoodStats
Rwanda jadi negara yang butuh kerja paling lama buat bisa membayar langganan Netflix | GoodStats

Menurut hasil analisis, warga Rwanda membutuhkan waktu paling lama untuk bisa membayar langganan Netflix, total dibutuhkan 35 jam 12 menit kerja. Adapun median pendapatan di Rwanda sebesar US$39,95, sedangkan harga langganan bulanan Netflix mencapai US$7,99.

Etiopia berada di urutan kedua dengan penduduknya butuh bekerja 17 jam 15 menit untuk bisa membayar langganan Netflix. Zimbabwe melengkapi tiga besar dengan 14 jam 16 menit.

Di urutan keempat ada Niger dengan 13 jam 44 menit, disusul Bangladesh (12 jam 45 menit), Benin (12 jam 11 menit), Myanmar (12 jam 10 menit), Sri Lanka (12 jam 3 menit), Angola (11 jam 31 menit), dan Zambia (10 jam 19 menit).

Kesepuluh negara di atas butuh setidaknya dua hari kerja untuk bisa membayar biaya langganan Netflix. 

Sebaliknya, warga Norwegia hanya membutuhkan 24 menit bekerja untuk bisa membayar langganan Netflix per bulan, jadi yang tercepat di dunia. Median pendapatan di Norwegia sebesar US$5.434,05, sedangkan biaya langganan bulanannya sebesar US$12,46.

Di posisi kedua ada Luksemburg yang hanya membutuhkan 26 menit bekerja untuk bisa membayar langganan Netflix, disusul Islandia dengan 30 menit dan Belgia dengan 34 menit.

Belanda menutup daftar lima besar dengan masyarakatnya hanya perlu bekerja 36 menit untuk membayar langganan Netflix. Adapun median pendapatan di Belanda sebesar US$4.674,83 per bulan, sedangkan biaya langganan Netflix sebesar US$15,98.

Warga Indonesia sendiri butuh bekerja 8 jam 15 menit untuk bisa membayar biaya langganan Netflix, dengan rincian median pendapatan sebesar US$154,87 dengan biaya langganan sebesar US$7,26 per bulan.

Baca Juga: Netflix Puncaki Aplikasi Hiburan Terpopuler 2024

Sumber:

https://www.cloudwards.net/netflix-prices-by-country/#body_top

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

10 Provinsi dengan Persentase Penduduk Disabilitas Intelektual Tertinggi

Menurut BPS, Papua menjadi provinsi dengan persentase tertinggi penduduk yang memiliki disabilitas gangguan berpikir tipe 3, yaitu 0,54%.

Ini Dia Alasan Publik RI Membeli Produk Obat Kumur

Menurut Populix, sebanyak 71% responden membeli obat kumur untuk melawan bau mulut dan menjaga napas tetap segar.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook