Lonjakan emosi warganet selama bencana Sumatra mengikuti pola umum saat krisis besar—di mana antisipasi,rasa takut, dan sedih memuncak lebih awal dibanding kemarahan.
Ketimpangan sentimen antarplatform menunjukkan bahwa percakapan visual seperti TikTok dan Instagram cenderung lebih suportif, sedangkan ruang teks seperti X dan Threads lebih cepat memicu polarisasi.