Indonesia merupakan negara dengan sejarah yang kaya. Dapat dikatakan bahwa pembagian sejarah Indonesia terdiri dari beberapa babak, mulai dari kerajaan Hindu dan Buddha, Kerajaan Islam, penjajahan oleh bangsa asing hingga masa kemerdekaan dan pascakemerdekaan.
Bersamaan dengan sejarah tersebut, sudah tidak asing pula apabila Indonesia menyimpan banyak peninggalan bersejarah. Peninggalan tersebut banyak yang masih tersimpan rapi di situ cagar budaya maupun museum. Salah satu peninggalan sejarah yang dapat jadi daya tarik pariwisata adalah benteng.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), benteng merupakan bangunan tempat berlindung atau bertahan dari serangan musuh. Umumnya, benteng terdiri dari dinding atau tembok tebal dan memiliki sejumlah ruang bawah tanah di dalamnya.
Berikut benteng-benteng peninggalan sejarah tertua di Indonesia.
1. Benteng Indra Patra
Benteng ini terletak di Provinsi Aceh dan merupakan salah satu benteng tertua di Indonesia.
Sumber menyatakan bahwa Benteng Indra Patra dibangun pada abad ke-7 oleh Kerajaan Lamuri. Apabila dihitung, umur benteng ini sudah mencapai lebih dari 1000 tahun.
Menurut Disbudpar Aceh, Kerajaan Lamuri adalah kerajaan Hindu pertama di Aceh yang nantinya menjadi cikal-bakal Kerajaan Aceh Darussalam. Penemuan tersebut semakin menguatkan fakta bahwa Benten Indra Patra adalah salah satu benteng tertua di Aceh sekaligus Indonesia.
2. Benteng Kuta Lubok
Masih dari Provinsi Aceh, benteng selanjutnya yang sudah berumur ‘tua’ adalah Benteng Kuta Lubok. Rupanya, benteng ini juga bagian dari peninggalan Kerajaan Lamuri di Aceh. Diperkirakan, Benteng Kuta Lubok telah berdiri dari abad ke-12.
Sejarah mencatat bahwa benteng ini memiliki peran penting dari pertahanan musuh sekaligus mengamankan pusat perdagangan Kerajaan Lamuri. Hal tersebut dibuktikan dari lokasi Benteng Kuta Lubok yang dekat dengan pantai, hanya berjarak sekitar 50 meter saja.
Melansir laman Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Aceh, benteng ini juga berkaitan erat dengan sejarah Portugis yang hendak menguasai Aceh. Terjadi perselisihan antara seorang Portugis bernama Peep dengan Sultan Aceh pada masa itu. Peep ingin menggunakan kembali benteng lama Kuta Lubok dengan imbalan akan membantu Aceh untuk kalahkan Johor. Namun, Sultan menolak dan meminta Portugis untuk menyerahkan Johor terlebih dahulu.
Perselisihan tersebut membuat adanya perebutan Benteng Kuta Lubok antara Aceh dan Portugis. Namun pada akhirnya, Aceh dapat merebut benteng itu kembali sekaligus mengusir militer Portugis untuk keluar dari wilayah Aceh.
3. Benteng Otanaha
Dulu jadi bangunan untuk pertahanan musuh, kini jadi pariwisata khas Gorontalo. Begitulah kalimat yang menggambarkan fungsi Benteng Otanaha dari masa ke masa. Benteng Otanaha dibangun pada tahun 1522 dan merupakan saksi perjuangan masyarakat Gorontalo dalam menumpas pasukan Portugis.
Pada masa itu, terdapat seorang raja bernama Raja Ilato yang menguasai wilayah Gorontalo. Pada masa pemerintahan raja, datang kapal Portugis yang kehabisan bahan makanan dan singgah di pelabuhan Gorontalo. Kedua pihak pun membuat kesepakatan, sakah satunya Portugis meminta Raja Ilato untuk membangun beberapa benteng untuk memperkuat pertahanan Gorontalo. Namun lama-kelamaan, raja dan rakyat sadar bahwa Portugis hanya memanfaatkan mereka. Akhirnya, mereka melawan bangsa Portugis dan mengusirnya dari tanah Gorontalo.
4. Benteng Fort Rotterdam
Benteng terkenal ini didirikan pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-10. Meskipun Benteng Fort Rotterdam kini sudah dipugar sehingga lebih kokoh, namun benteng ini tidak lepas dari sejarah panjang bahkan beberapa kali alami kerusakan.
Setelah dibangun, benteng ini pertama kali mengalami serangan dari VOC di bawah pimpinan Cornelis J. Speelman antara 1655-1669. Tidak hanya mengalami serangan, Raja Gowa-Tallo Sultan Hasanuddin terpaksa menyerahkan benteng kepada Belanda sesuai perjanjian Bongaya.
Dari situ, Belanda kembali membangun benteng tersebut dengan gaya arsitektur Belanda. Speelman sebagai pimpinan Belanda turut mengganti nama benteng menjadi Fort Rotterdam.
5. Benteng Victoria
Benteng Victoria merupakan benteng yang terletak di pusat Kota Ambon, Maluku. Bangunan peninggalan sejarah ini menjadi benteng tertua yang ada di Ambon sekaligus menjadi saksi datangnya bangsa luar ke Indonesia.
Didirikan pada tahun 1575, benteng ini dulunya adalah bangunan multifungsi. Selain menjadi pertahanan, Benteng Victoria juga digunakan oleh bangsa Belanda sebagai pusat pemerintahan kolonial. Letaknya yang dekat dengan pelabuhan dan pasar menambah letak strategis Benteng Victoria. Rempah-rempah bumi yang akan didistribusikan ke negara Eropa lain akan melewati bangunan benteng terlebih dahulu.
Tidak hanya itu, Benteng Victoria turut menjadi tempat digantungnya pahlawan nasional Pattimura. Pattimura digantung di wilayah benteng pada 6 Desember 1817.
Penulis: Almas Taqiyya
Editor: Iip M Aditiya