Volume Kendaraan Indonesia Naik, Jadi Faktor Pendorong Kemacetan?

Jumlah mobil dan sepeda motor di jalanan Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun. Apakah ini alasan kemacetan tak kunjung teratasi?

Volume Kendaraan Indonesia Naik, Jadi Faktor Pendorong Kemacetan? Ilustrasi Jalanan Penuh Kendaraan | Freepik

Menurut World of Statistics melalui akun X (27/6/2024) lalu, Jakarta terpilih sebagai kota termacet di dunia, bertengger di nomor sepuluh. Jakarta bahkan menjadi satu-satunya kota Asia Tenggara yang masuk ke dalam daftar sepuluh besar.

Tidak hanya itu, menurut TomTom Traffic Index 2023, Jakarta berada di urutan kesembilan kota termacet di Asia dan ke-30 secara global, dengan rata-rata durasi untuk menempuh jarak 10 kilometer (km) adalah 23 menit 20 detik, total waktu terbuang sebanyak 117 jam per tahun, dan kecepatan rata-rata di jam sibuk sebesar 21 km per jam.

Tingginya tingkat kemacetan di Jakarta dan sejumlah kota besar lainnya di Indonesia lantas menimbulkan tanda tanya, apa yang sebenarnya menyebabkan kemacetan ini? Kenapa pemerintah sampai sekarang masih kesulitan menekan tingkat kemacetan di Indonesia?

Bertambahnya volume kendaraan di jalan menjadi penyumbang utama alasan kemacetan di Indonesia. Pada tahun 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan terdapat 132,43 juta unit sepeda motor di Indonesia. Jumlah tersebut naik 39 juta unit ketimbang tahun 2014 lalu, bertambah 42% dalam satu dekade terakhir.

Terdapat 132 juta sepeda motor di Indonesia pada 2023.
Terdapat 132 juta sepeda motor di Indonesia pada 2023 | GoodStats

Adapun sepeda motor paling banyak terdapat di Jawa Timur, dengan total 21,1 juta unit di akhir 2023. Jawa Tengah berada di urutan kedua dengan 18,4 juta unit, disusul DKI Jakarta (18,2 juta unit) dan Jawa Barat (13,6 juta unit). Dapat dilihat bahwa daerah dengan sepeda motor terbanyak di Indonesia merupakan daerah rawan macet.

Sebaliknya, provinsi dengan sepeda motor paling sedikit ada di Kalimantan Utara dengan 167,5 ribu unit, disusul Maluku Utara (322,8 ribu unit), Maluku (338,9 ribu unit), Papua Barat (341 ribu unit), dan Sulawesi Barat (376,7 ribu unit). Daerah-daerah tersebut terkenal dengan jalannya yang sangat jarang macet.

Selain sepeda motor, volume mobil di jalan juga turut berkontribusi terhadap tingginya kemacetan. BPS mencatat terdapat 18,29 juta mobil di Indonesia, jumlahnya belum termasuk bus dan truk. Dibanding satu dekade lalu, jumlahnya naik 45%.

Jumlah mobil di Indonesia mencapai 18 juta unit di 2023.
Jumlah mobil di Indonesia mencapai 18 juta unit di 2023 | GoodStats

Lagi-lagi, provinsi dengan jumlah mobil terbanyak didominasi Pulau Jawa, yakni Jawa Barat (3,87 juta unit), DKI Jakarta (3,94 juta unit), Jawa Timur (2,08 juta unit), dan Jawa Tengah (1,6 juta unit).

Sementara itu, provinsi dengan jumlah mobil paling sedikit ada di Kalimantan Utara dengan 15,1 ribu unit, disusul Maluku Utara (24,2 ribu unit), dan Sulawesi Barat (25,1 ribu unit).

Dengan demikian, sederhananya, salah satu yang dapat dilakukan untuk menekan kemacetan adalah dengan membatasi jumlah kendaraan di jalan. Hal inilah yang telah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui kebijakan ganjil-genap. Membatasi jumlah kendaraan pribadi di jalan dan mengalokasikannya dengan penggunaan transportasi umum niscaya dapat membantu mengurangi kemacetan di tanah air.

Baca Juga: Jakarta Masuk Jajaran Kota Termacet di Dunia 

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Dukungan Presiden di Battle Ground Pilkada Jawa Tengah

Bagaimana elektabilitas kedua paslon di Jawa Tengah hingga membutuhkan dorongan besar Presiden RI?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook