Konflik yang terjadi antara Rusia-Ukraina berpotensi menimbulkan dampak terhadap pasokan gandum impor dari Ukraina di Indonesia. Mengutip data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) tahun 2020/2021, Indonesia adalah negara tujuan utama ekspor gandum Ukraina.
Pada periode Juli 2020 hingga Juni 2021, ekspor gandum Ukraina ke Indonesia tercatat sebanyak 2,61 juta ton mencakup 15,7 persen dari total ekspor gandum Ukraina.
Lalu Mesir menjadi negara tujuan kedua dengan ekspor sebesar 2,46 juta ton atau 14,8 persen dari total ekspor. Tujuan ekspor ketiga adalah Pakistan sebesar 1,4 juta ton dengan persentase sebesar 8,4 persen.
Selanjutnya, Bangladesh dan Maroko di peringkat keempat dan kelima. Ekspor ke Bangladesh mencapai 1,13 juta ton dan Maroko mencapai 1,09 juta ton.
Kemudian negara tujuan selanjutnya terdapat negara Turki sebesar 794 juta ton, Yaman 793 ton, Tunisia 701 juta ton, Libya 65,1 juta ton, dan di peringkat terakhir negara Lebanon sebesar 628,3 juta ton
Pasokan gandum yang terganggu dapat memengaruhi harga-harga pangan di Indonesia, seperti tepung dan mi instan. Melansir data Bloomberg, harga gandum (CBOT) telah menembus 942,75 dolar AS per bushel untuk pengiriman Mei 2022.
Kekuatan Militer Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara
Penulis: Nabilah Nur Alifah
Editor: Editor